Skip to main content

Design Area Pompa

"Faktor-faktor  yang perlu diperhatikan ketika kita akan mendisain pipa dari suction dan  discharge pompa (hydraulic pump calculation) terlebih dahulu semuanya  harus diperhitungkan faktor safety nya. dan setelah itu baru  memperhatikan:

1. design criteria (pressure losses/100 ft, velocity max, erossion  velocity) [untuk erosion velocity detailnya bisa dilihat di API 14E,  untuk pressure losses/100 ft dan velocity max bisa dilihat di design  criteria, black book, GPSA]
2. tee, valve beserta jenisnya (untuk menghitung static pressure,  velocity drop, pressure drop.) [biasanya nilai nya diambil dari  design criteria]
3. isometric drawing
 
Setelah dihitung, maka akan ditemukan nilai HHP, disch pressure,dll,  dan dari sana, dari referensi buku black book akan ditemukan nilai  BHP dan Motor HP.
mohon menambahkan dan membenarkan jika ada yang salah."



Tanya - Akhmad Sofyan


Bapak2 di Oil&Gas [Piping]...

Saya mau tanya nih..

Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan ketika kita akan mendisain pipa di area pompa?

Terima Kasih atas jawabannya.



Tanggapan 1 - Akh. Munawir


Mas Sofyan
Yg dipertimbangkan,
- Accessibility (Man access utk Maintenance & Operation)
- Menghindari "tabrakan" dgn structure.
- Space avaibility.

Dan setelah piping arrangement di sekitar pompa sdh dilakukan maka, Velocity dan Friction Loss/Pressure Drop dari Fluid akibat perubahan Elevasi dan banyaknya Fitting (Elbow, Tee, Valve, etc) karena Piping Arrangment tsb akan di-Review oleh Process Discipline atau Safety Discipline (utk Fire Water Line).

Semoga membantu,


Tanggapan 2 - Crootth Crootth


Mas Munawir,

Tidak semua instalasi pipa sudah pasti dipasangi Fire Water Line, tergantung hasil Layer of Protection Analysis Study nya lho.


Tanggapan 3 - Akh. Munawir


Bener Mas,
Karena yg ditanyakan adalah masalah "Piping Arrangement disekitar Pompa",
Maka saya ber-asumsi bahwa KEMUNGKINAN Pipings yg ada disekitar pompa adalah,
1. Process piping network.
2. Utility piping network .
3. Fire water network (IF NECESSARY).

Pertanyaannya bukan perlu atau tidaknya Fire water line disekitar pompa. Jd OK kah ?



Tanggapan 4 - Donny Agustinus


Mas Akhmad Sofyan,

Mungkin saya bisa menambahkan, yang bisa dilihat lebih detail di:

http://don85.wordpress.com/2008/04/08/kriteria-design-piping-di-area-pump/

Thanks,

semua berawal dari belajar


Tanggapan 5 - creativeprocess_engineer


Mas Sofyan,
Sekedar menambahkan,
jika mas sofyan bermaksud menanyakan design pipa dari suction dan  discharge pompa (hydraulic pump calculation) terlebih dahulu semuanya  harus diperhitungkan faktor safety nya. dan setelah itu baru  memperhatikan:

1. design criteria (pressure losses/100 ft, velocity max, erossion  velocity) [untuk erosion velocity detailnya bisa dilihat di API 14E,  untuk pressure losses/100 ft dan velocity max bisa dilihat di design  criteria, black book, GPSA]
2. tee, valve beserta jenisnya (untuk menghitung static pressure,  velocity drop, pressure drop.) [biasanya nilai nya diambil dari  design criteria]
3. isometric drawing (gunanya seperti yang dibilang mas munawir  dibawah)

setelah dihitung, maka akan ditemukan nilai HHP, disch pressure,dll,  dan dari sana, dari referensi buku black book akan ditemukan nilai  BHP dan Motor HP.
mohon menambahkan dan membenarkan jika ada yang salah.


ps: sebagai info untuk fire water, biasanya "design criteria" nya dan  referensi nya sedikit berbeda dengan untuk main process (oil&gas).  sewaktu saya menggunakan sebuah software fire water hydraulic, saya  menemukan, nilai referensi design criteria nya identik dengan erosion  velocity saja (API 14 E), tanpa menggunakan aturan2 lain.  contoh design criteria main process: pressure losses/100 ft liquid = 1-15 psi (tergantung jenisnya).



Tanggapan 6 - Crootth Crootth


Bukannya kebalik Mas Fadhli, design criteria dulu baru process safety design nya?


Tanggapan 7 - Eka Jayalaksana


Mas Sofyan,

Saya mau coba menambahkan informasi dari link kriteria-design-piping-di-area-pump yang ada dari email Pak Donny.

Untuk Point No.13.

Non Slam Valve itu bukan solusi untuk menangani hydraulic shock or surge di dalam system pipe. Sebetulnya kita memerlukan valve yang bisa menutup dengan cepat agar bisa melindungi pompa pada saat ada surge atau hydraulic shock (Contohnya pada waktu ada power failure sehingga terjadi surge / water hammer di pipa).

Kalau boleh saya rekomendasi mungkin ada baiknya juga Bapak minta vendor untuk Surge protection untuk meng-analisa system bapak dengan melakukan simulasi surge study. Banyak vendor yang dapat melakukan ini tanpa biaya.

Saya juga attached dua informasi mengenai pressure surge and solutions to surge in piping system. Saya harap informasinya bisa berguna untuk bapak.

Comments

  1. pak,, standap pipa untuk indonesia itu apa aj y,, klo misal nya ASME power piping : b31.1, nah, kalo indonesia ap ya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...