Skip to main content

Stuffing Box Pressure

"Pressure stuffing box tergantung dari impeller type dan discharge pressure minus suction pressure.
1. Vane back impeller : Suction box press = suction press + 25% differential pressure.
2. Balance hole impeller : Suction box press = Suction press + 10% differential pressure.
3. Double suction impeller : Suction box pressure = Suction pressure.

Tapi untuk penentuan yang tepat ya memang harus pasang Pressure Indicator di stuffing box."


Tanya - Toto Al Wastoyo


Hello Bapak2, Ibu2
Kami menggunakan vertical centrifugal pump untuk transfer ethane dichloride dari underground tank, suction pressure : 0.2barg and discharge pressure: 5.5barg. Mechanical sealnya : John Crane double seal dengan light oil sebagai barrier fluid. Kami kesulitan menetapkan seal pot pressure karena tidak ada data sheet untuk stuffing box pressure nya.

Adakah formula (lain) untuk menetapkan stuffing box pressure dan apa reference-nya?

Catatan bahwa rekan mechanical kami memakai formula sebagai beikut untuk menetapkan centrifugal pump (exc-API pump) stuffing box pressure = suction pressure + 25% differential pressure. Layaknya saya orang Operation (selalu saja tidak percaya..he2..) karena menurut saya untuk mendapatkan accurate value hanya dgn diukur langsung pada saat pompa operasi dgn tapping ke stuffing box di flush port nya. Mohon bantuannya dari para ahli dan terima kasih.


Tanggapan - Rofiudin rofi@sulfindo


Pak Toto,

Untuk menentukan tekanan di stuffing box dari rekan anda sudah benar, tetapi saya tambahkan lagi ya sbb :

Pressure stuffing box tergantung dari impeller type dan discharge pressure minus suction pressure.
1. Vane back impeller : Suction box press = suction press + 25% differential pressure.
2. Balance hole impeller : Suction box press = Suction press + 10% differential pressure.
3. Double suction impeller : Suction box pressure = Suction pressure.

Tapi untuk penentuan yang tepat ya memang harus pasang Pressure Indicator di stuffing box.

Terus untuk pressure yang applykan, saya pernah baca (lupa literaturnya) bahwa tekanan di blocking liquid/barrier liquid/lubricating liquid atau ada juga yang menyebut buffer liquid sebesar 2 ~ 4 bar di atas pressure bagian dalam casing pompa dan dicontrol oleh needle valve dan syarat lain juga bahwa blocking liquid harus dipertahankan suhunya 30% lebih rendah dari temperatur dimana blocking liquid tersebut menguap pada tekanan atmosfer------> contoh: kalau dipakainya air, ya maximal temperatur air tersebut 70 deg C.

Omong-omong saya tertarik dengan Lubricating fluid bapak yang menggunakan light oil dan akan di beri pressure (API plant 53/54?), apakah kalau seal bagian dalam bocor oli diperbolehkan mencampuri liquid yang dipompa (di ijinkan oleh pihak produksi, atau bahkan produksi tidak "ngeh" dengan hal ini?). Karena di pabrik kami juga sama desaignnya menggunakan lubricating oil, double seal, pressurize dan karena pihak produksi saya tunjukkan beberapa liquid yang sering dipakai sebagai blocking liquid di tolak semua, maka selama belum ketemu barrier fluid yang cocok (EDC dan VCM) ya akhirnya saya jadikan unpressurize (API plant 52)dengan mengubah type seal yang dilengkapi pumping ring.

(Sekaligus bertanya kalau ada yang tahu atau punya pengalaman barrier fluid yang diijinkan untuk EDC or VCM).

Semoga bisa membantu,

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...