Skip to main content

Pengetesan Oli (berapa lama ?)

Pengetesan produk pelumas sendiri telah dilakukan oleh produsen,  kita tinggal melihat dari sepesifikasi yang ada dari produk tersebut. Akan  tetapi spesifikasi tersebut diambil ketika pelumas masih baru. Jadi  keadaan pelumas ketika telah dipakai beberapa jam atau beberapa hari kita  tidak tahu.  Ada kemungkinan pelumas A pada saat masih baru memiliki spesifikasi  kandungan yang sangat baik tetapi setelah dipakai beberapa hari pelumas  tersebut sudah tidak sebaik pelumas B yang tadinya memiliki spesifikasi  tidak sebaik A.
Untuk pengetesan pelumas sendiri tergantung dari tujuan pengetesan, apakah  untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan pada peralatan atau sekedar  mengetahui kualitas(kandungannya) pelumas setelah dipakai beberapa lama. Kalau pengetesan tersebut hanya untuk mengetahui kualitas (kandungannya)  pelumas setelah dipakai beberapa lama tentunya tidak memerlukan waktu 1  tahun. Mungkin 1 minggu saja sudah cukup.


Tanya - Fachry


Rekan-rekan milis Yth, saya ingin bertanya.

Di tempat saya bekerja selama ini kami menggunakan Oli Merk A untuk equipment kami.
Dan saat ini perusahaan kami berencana untuk melakukan diversivikasi dengan mencoba untuk menggunakan Oli merk B.

Untuk itu saat ini kami sedang melakukan pengetesan dengan mencoba menggunakan Oli merk B di beberapa equipment kami, dan kami terus memantau penggunaan Oli merk B ini dari segi kualitas Oli, dan Operasi equipment tsb. Dan jika penggunaan Oli merk B ini hasilnya bagus maka kami akan memperbanyak penggunaan Oli merk B ini di pabrik kami.

Yang saya ingin tanyakan adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengetesan penggunaan Oli ini sehingga kita bisa memutuskan bahwa oli tsb bagus untuk digunakan?

Saat ini kami berencana melakukan pengetesan penggunaan Oli merk B ini selama 1 tahun pada equipment kami (pompa), dan terus memantau hasilnya. Apakah waktu selama 1 tahun ini cukup atau terlalu lama ? mohon advisenya.


Tanggapan 1 - Budi Wahyu@capcx


Pak Fachry
Kasus seperti bapak pernah kami alami, Akhirnya kami di bantu oleh Lab. (advise) dari luar walaupun kami juga mempunyai Lab sendiri.

Kalau 1 tahun terlalu lama pak. Pengalaman kami untuk typical dan chemical properties check pada trial oil baru sekitar 3 bulan.

Untuk langkah awal, lebih baik kita check dulu spesifikasinya, sesuai tidak dengan pelumas yang sudah pernah di gunakan. parameter analisanya adalah :
- Kinematic Visc. 40 C
- Kinematic Visc. 100 C
- Viscosity Index
- Flash point
- spesific gravity
- Water contet
- TAN
- Metal aditif.
Setelah kita memastikan bahwa pelumas tersebut memang sesuai spesifikasinya, langkah selanjutnya adalah kita sampling berkala untuk monitoring perubahan physical pelumas tersebut, serta kita check metal contentnya untuk mengetahui keausan logamnya. Untuk tahap awal, kita sampling per 250 jam setelah di gunakan (atau kalau mau lebih aman per 125 jam), umumnya kami check sampai dicapai 2000 jam. Setelah itu, kalau tidak ada perubahan signifikan, dan kenaikan logam keausan, saya kira itu sudah cukup untuk menunjukkan bahwa pelumas tersebut layak dipakai.

Terima kasih, Semoga bermanfaat.


Tanggapan 2 - lab mpf


Pak Fachry,
Menurut informasi yang saya tahu selama bekerja disalah satu perusahaan jasa lab analisis (salah satunya divisi tribology/lube oil) dulu, lamanya analisis lube oil hanya 24jam, lengkap. Makanya ada istilah one day services. Tapi itu hanya sebatas didapatkan data hasil analisis masing2 parameter. Mungkin kalo sampai dispatkan kesimpulan apakah oli otu masih bagus atau tidak diperlukan sdikit tambahan waktu (sekitar satu hari lah).
Semoga bermanfaat dan mohon koreksinya dari rekan2 lainnya...


Tanggapan 3 - Frilo Fitrasali Hutagalung


Untuk service test lube oil di pompa, bisa mengambil referensi dari ASTM D6224-02. Di dalamnya terdapat juga schedule untuk pengambilan sampel dan pengetesan. Mudah-mudahan membantu.

Pak Fachry sendiri menentukan 1 tahun mengambil referensi dari mana yah?



Tanggapan 4 - bluesea@dnet


Pak Fachry,

Pengetesan pelumas yang saya tangkap dari email Anda adalah performance test pelumas pada aplikasi, seperti pompa, gearbox, dsb...

Secara pasti "performance test" produk pelumas adalah tugas produsen pelumas dengan Equipment Builder (pembuat mesin/peralatan), serta lembaga sertifikasi mutu/standarisasi. Hasilnya, pada approval list lubricant di buku manual & bulletin mesin/peralatan - merk & tipe pelumas tersebut akan
tertera. Dengan kata lain "lolos uji".

Jawaban singkat untuk pertanyaan Anda - tidak ada waktu yang pasti!. Pengetesan pelumas - dalam hal oil analysis via lab, sekitar 24 jam s/d 5 hari kerja tidak termasuk waktu handling. Bila perlu cepat, onsite lubes test sangat banyak di pasaran.

Selama pelumas tsb genuine dan memiliki approval dari maker mesin/peralatan Anda, just switching saja pak. Dan gak ada salahnya produsen peralatan di ajak berdiskusi soal switching ini.

Kalo Anda bisa share alasan penggantian merk pelumas, mungkin saya bisa bantu memberi masukan info & pengalaman.


Tanggapan 5 - Fahrudin.Asman@ikpt

YTH Pak Fachry,

Mungkin benar sekali apa yang dikatakan Pak Ibnu.
untuk pengetesan produk pelumas sendiri telah dilakukan oleh produsen,  kita tinggal melihat dari sepesifikasi yang ada dari produk tersebut. Akan  tetapi spesifikasi tersebut diambil ketika pelumas masih baru. Jadi  keadaan pelumas ketika telah dipakai beberapa jam atau beberapa hari kita  tidak tahu.  ada kemungkinan pelumas A pada saat masih baru memiliki spesifikasi  kandungan yang sangat baik tetapi setelah dipakai beberapa hari pelumas  tersebut sudah tidak sebaik pelumas B yang tadinya memiliki spesifikasi  tidak sebaik A.
Untuk pengetesan pelumas sendiri tergantung dari tujuan pengetesan, apakah  untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan pada peralatan atau sekedar  mengetahui kualitas(kandungannya) pelumas setelah dipakai beberapa lama. Kalau pengetesan tersebut hanya untuk mengetahui kualitas (kandungannya)  pelumas setelah dipakai beberapa lama tentunya tidak memerlukan waktu 1  tahun. Mungkin 1 minggu saja sudah cukup.
Dan apabila pengetesan tersebut bertujuan utk mengetahui efek yang  ditimbulkan pada peralatan, tentunya tidak mungkin kalo hanya dilakukan  pada waktu 1 minggu, ato bahkan 1 hari. Karena dengan pemakain pelumas  pada jangka waktu tersebut efek pada peralatan belum seberapa kelihatan.
Mungkin dalam waktu beberapa bulan baru kelihatan. Pengetesan tersebut tentunya juga harus dilakukan pada equipment yang sama  dengan menggunakan kedua jenis pelumas yang akan diperbandingkan.  jadi peralatan 1 menggunakan pelumas A peralatan 2 menggunakan pelumas B,
dan setelah beberapa bulan peralatan tersebut harus dibongkar untuk  mengetahui efek apa yang terjadi pada peralatan tersebut. disitu dapat  kita lihat peralatan mana yang memiliki keadaan lebih bagus, dilihat dari  tingkat keausan, retak, dll.  hasil pengetesan akan lebih baik lagi bila peralatan yang dites juga  banyak.

Mohon koreksinya bila ada kekeliruan, dan semoga bermanfaat.

Salam hormat dan salam kenal,



Tanggapan 6 - Pranoto Hutomo


Pak Fachry dan rekan-rekan milis,

Sedikit nambahi. Untuk durasi pengambilam sampling berkala, kapasitas/ banyaknya oli yang digunakan perlu dipertimbangkan. Untuk pompa, biasanya kapasitas oli yang digunakan tidak cukup banyak sehingga pengambilan sampling oli (durasi dan kapasitas sample) perlu diatur (meskipun untuk pompa yang besar, bisa saja jumlah oli yg digunakan cukup besar). Tentunya kapasitas oli yang digunakan juga ikut menentukan lamanya pengetesan oli tersebut.

Langkah lain yang perlu dilakukan untuk memonitor kondisi pompa selama uji coba oli (selain melalui oil sampling) adalah monitoring kondisi paramater pompa itu sendiri (seperti temp bearing, temp oli, vibrasi, dll) sehingga secara komprehensif kondisi pompa terpantau dengan baik.

Apabila temperatur fluida service tinggi dan pompa tersebut critical, untuk pengecekan spesifikasi oli mungkin bisa ditambahkan pengecekan ketahanan/stabilitas oksidasi oli (RBOT) pada awal dan akhir pengetesan.

Dari berbagai pertimbangan diatas, kiranya durasi pengetesan 6 - 12 bulan sudah cukup memadai.

Semoga membantu.


Tanggapan 7 - Andy bluesea@dnet


Sedikit tambahan,

Mungkin bisa di pertimbangkan pemasangan "oil conditions sensor" pada alat uji, dengan harapan semua data yang di perlukan akan terdata/termonitor secara real-time.

Untuk parameter uji pelumas;
a. basic & onsite --> alkalinity (TBN/TAN), Viscosity & water in oil.
b. lab standard --> wah banyak sekitar 10 ~ 20 items, coba minta paket-nya di lab svc pelumas.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal tersebut

Apa itu HSE ?

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE. Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE. Program  HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas . Pembahasan - Administrator Migas Bermula dari pertanyaan Sdr. Andri Jaswin (non-member) kepada Administrator Milis mengenai HSE. Saya jawab secara singkat kemudian di-cc-kan ke Moderator KBK HSE dan QMS untuk penjelasan yang lebih detail. Karena yang menjawab via japri adalah Moderator KBK, maka tentu sayang kalau dilewatkan oleh anggota milis semuanya. Untuk itu saya forward ke Milis Migas Indonesia. Selain itu, keanggotaan Sdr. Andry telah saya setujui sehingga disk

Penggunaan Hydrostatic Test & Pneumatic Test

Pneumatic test dengan udara (compressed air) bukan jaminan bahwa setelah test nggak ada uap air di internal pipa, kecuali dipasang air dryer dulu sebelum compressed air dipake untuk ngetest.. Supaya hasilnya lebih "kering", kami lebih memilih menggunakan N2 untuk pneumatic test.. Tanya - Cak Ipin  Yth rekan-rekan milis Saat ini saya bekerja di power plant project, ditempat saya bekerja ada kasus tentang pemilihan pressure test yang akan digunakan pada pipa Instrument, Pihak kontraktor hanya melakukan hydrostatic test sedangkan fluida yg akan digunakan saat beroperasi adalah udara dimana udara tersebut harus kering atau tidak boleh terkontaminasi dengan air, pertanyaan saya : 1. Apakah boleh dilakukan hydrostatic test pada Instrument air pipe?? 2. Jika memang pneumatic test berbahaya, berapa batasan pressure untuk pneumatic test yg diijinkan?? Mohon pencerahan dari para senior, terima kasih. Tanggapan 1 - Apriadi Bunga Cak Ipin, Sepanjang yang saya tahu, pneum