Skip to main content

Bertanya tentang kabel

Jika saya mempunyai motor yang membutuhkan kabel untuk :

1. kabel untuk power - 2 buah ( L1 & L2 )
2. kabel untuk instrument 4-20mA - 2 buah ( + & - )

Pertanyaannya :

1. Apakah "harus" menggunakan 2 kabel yang berbeda, satu untuk power dan satu untuk instrument.?
2. Apakah saya dapat menggunakan 1 kabel dengan beberapa cable didalamnya ( 4core X 1.5 mm2 ) ?
3. Apakah yang dimaksud dengan cable type flame retardant ? Cable seperti apa? Apakah umum dipasaran ( glodok / kenari ). Jika ada contoh sangat membantu.

Note : Motor tersebut cukup kecil ( Honeywell series 72 Modultor IV )

Mohon saran dan bantuannya.


Tanya - Afrizal.Achmad.Madhy afrizal@kotaminyak


Dear member,

Jika saya mempunyai motor yang membutuhkan kabel untuk :

1. kabel untuk power - 2 buah ( L1 & L2 )
2. kabel untuk instrument 4-20mA - 2 buah ( + & - )

Pertanyaannya :

1. Apakah "harus" menggunakan 2 kabel yang berbeda, satu untuk power dan satu untuk instrument.?
2. Apakah saya dapat menggunakan 1 kabel dengan beberapa cable didalamnya ( 4core X 1.5 mm2 ) ?
3. Apakah yang dimaksud dengan cable type flame retardant ? Cable seperti apa? Apakah umum dipasaran ( glodok / kenari ). Jika ada contoh sangat membantu.

Note : Motor tersebut cukup kecil ( Honeywell series 72 Modultor IV )

Mohon saran dan bantuannya.


Tanggapan 1 - Adi Harianto@id.yokogawa


Tegangan yang digunakan tegangan berapa pak??

Kalo tegangannya 24-48VDC...boleh langsung....

Kalo tegangannya 220VAC atau lebih sebaiknya dipisah.......

Dan kalo bisa kabel screening......


Tanggapan 2 - Rizal Muhamad@pt-spv


Untuk cable power digital & cable power analog harus dipisah (tidak boleh dalam satu kabel ada power digital & power analog).

Karena akan mempengaruhi nilai analog (mA), yang dampaknya mempengaruhi nilai pengukuran akibat induksi.

Untuk Power analog sebaiknya menggunakan cable type screen (screen cable) untuk menhindari pengaruh adanya induksi dari cable power AC.



Tanggapan 3 - ferry_wisnugroho


Benar apa yang disampaikan oleh Bp Rizal tentang kabel instrumen dan kabel power. Kabel instrumen biasanya pake screen entah itu aluminium tape atau copper tape.
Kabel flame retardant adalah jenis kabel yang jika terbakar, apinya tidak merambat. Kabel dengan sheath PVC biasanya adalah kabel flame retardant tanpa kategori. Biasanya kabel ini terbagi menjadi 3 kategori. Yaitu A, B dan C. Untuk menentukan kabel termasuk kategori yang mana, diukur dari banyaknya material kabel yang terbakar. Semakin sedikit material kabel yang terbakar, makin bagus kategorinya. (Yang paling tinggi kategori A).

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...