Skip to main content

Grinded Seam Weld

Bahwasanya untuk pipa non-seamless (A672 ini adalah jenis EFW), pada saat diproduksi oleh pabrik menggunakan manufacturing tolerance-nya dari client spec (kalau ada dan applicable) dan/ atau mill standard tolerance dari pabrik (kalau tidak ada reference dari client spec).

International standard (sependek yang saya tau setidaknya dari API 5L dan API 2B yg sudah dianggap sebagai pakem pipa), tidak secara jelas mempersyaratkan allowable thickness tolerance pada saat produksi pipa.

Tanya 1 - Dirman Artib

Hi there.......migas_indonesia,

I just got a quality incident this morning where an our "silly" pipe fitter group did 2 spots flush grinding around 25 mm and 30 mm length onto the seam weld line of pipe spool were being fabricated. The pipe material is 24-inch, A672, Gr. 55, Cl22 , so it meant the pipe material was made of plate A516 Gr. 55. The nonconformig product NCR has been raised by my QC Inspector immediately following of verbal report to myself.

ActualIy, I have consulted with clause 11.2.4 of A672 standard which specifies that " The minimum wall thikness at any point in the pipe shall not be more than 0.01 in (0.3 mm) under the specified nominal thickness".

1. Is it adequate for me to check the wall thickness with employing instrument such kind of UT to verify whether the thickness is still okay as per clause 11.2.4

2. What action to be taken if in fact we found the thickness is out of tolerance?

3. For point 2 above, can I do repair as per requirement of clause 10.2 (Repair of Weld Metal defects by Welding)?

4. Do you have idea about WPS for this repair since the defect to be built-up are onto the seam weld line, no information regarding of  the welding electrode were being used during pipe manufacturing.

I know that the real experts are here in milis migas_indonesia. Look forward your share and advise soon here in forum.



Tanya 2 - Dirman Artib 

Hi Rekan milis,
Kayaknya diskusi lebih fokus kpd masalah per-gajian, per-income-an, per-mahakam-an dan per-petisi-an, sehingga posting-an saya ini nggak ada yg nanggapin :)

Saya ulangi deh dalam bahasa Betawi deh he..he..he..
Pipe fitter "bego" (silly) aye menggerinda seam weld sampai flush sebuah pipe spool ukuran 24", A672, Gr. 55, Cl.22 utk tujuan nggak jelas sepanjang 25 dan 30 mm di dua tempat.  Kalo A672, ntu artinye pipa dibuat dari plat A516, tul gak bang? Nah, QC inspektur aye udah bikin NCR abis die nye ngelaporin ni insiden ini ke aye.

Aye udah konsultasi ama standar A672, klausul 11.2.4 (apa 11.2.5 ya?), yang katanye paling tebal pipa dimanapun titik nye paling tidak hanya 0.3 boleh kurang dari tebal nominal yg dispek-in.

Aye mo nanya ni bang ye :
1. Apa cukup aye ukur tebal pipa aktual pipa dekat lokasi gerind-aan tersebut pake alat ukur tebal UT supaya tahu apa masih dalam standard  klausul11.2.4 A672 ?

2. Kalau hasil ukuran ketahuan bahwa pipa di luar toleransi, aye musti lakukan apa bang?

3. Kalau point 2 benar terjadi, apa boleh aye repair spt. kata klausul 10.2 (Repair of Weld Metal defects by Welding)?

4. Nah kalau point 3 dilakukan, WPS nya gimana bang? Kan kite ngelas di atas seamweld, elektrode nyang dipake oleh pabrik pipa, nah nyari tahu nya di mana? Apa ada di sertifikat pipa? , maklum belum cek nih bang, yg nyimpen sertifikat lagi cuti, lemari nya pake dikunci lagi....ampun deh.

Gitu aja bang.......tolong tanggepin ya bang....ya...ya...
Ma kasih ya bang..he..he..he..


Tanggapan 1 - Hasanuddin hasanuddin_inspector

Om d'Art

Nah, kalo pake bahasa ginian saya paham maksudnya..hehehe :)

Saya tidak bermaksud menjawab pertanyaan secara keseluruhan, cuma bermaksud menyampaikan satu point penting bahwasanya utk pipa non-seamless (A672 ini adalah jenis EFW), pada saat diproduksi oleh pabrik menggunakan manufacturing tolerance-nya dari client spec (kalau ada dan applicable) dan/ atau mill standard tolerance dari pabrik (kalau tidak ada reference dari client spec).

International standard (sependek yang saya tau setidaknya dari API 5L dan API 2B yg sudah dianggap sebagai pakem pipa), tidak secara jelas mempersyaratkan allowable thickness tolerance pada saat produksi pipa.

Artinya bahwa misalnya ada buyer membeli pipa 24" x 12.7mm WT (welded type) itu dibikinnya dari plate/coil dengan thickness 12.7mm (tentunya dengan tolerance thickness mengacu ke basis material dasarnya) dan dituliskan di MTC sebagai pipa 24" x 12.7mm WT.

Padahal kita tahu bahwasanya pasti akan terjadi proses thinning dikarenakan aktifitas pengerolan/penekukan pada coil/plate pada saat pembuatan pipanya.

Nah, pabrikan pipa tuh akan taruh thinning tolerance (baca wall thickness tolerance due to manufacturing process) sekian prosen terhadap raw materialnya.

Jadi, bisa lari kemana2 tuh NCR kalo om d'Art melakukan UT utk check thickness (dengan tanpa melakukan verifikasi MPS waktu produksi pipa) :)

Demikian sekilas info.


Tanggapan 2 - Farabirazy Albiruni

Dear Pak Dirman,

Before I make any comments related to your current case, could you clarify for what purpose this pipe spool is intended to? Because as far as I know from my previous experience related to Nuclear Power Plant (NPP) facility, the pipe specification that you told is quite special and bound to other related specifications such as ASME Sect. III which is for Nuclear Grade application. And if it is related to NPP facility, the requirement is very-very strict and stringent particularly for high pressure application of the cooling system where this pipe specification is usually found.
 
Tanggapan 3 - Dirman Artib 

Ma kasih Cak Hasanuddin,
Aye cek sertipikat barang pagi ini, stlh kunci lemari ketemu, emang kagak ada detail info ttg seam weld record spt.welding consumable, welding process ...etc , tp dimensi, shape, ketebalan pipa sih kudu ada. Ini pipa buatan perancis.
Thanks for Mr. Abhie who gave me good idea for all of my posting.
It's not for NPP , this pipe is to be provided for sour hydrocarbon +water to be processed inside our production station, so ASME B31.3 will be the code.

I've checked the thickness of the particular spot this morning with using UT, it's 12.9mm and 13.3mm while the pipe spec is 9.53mm (DN 750).  I may decide for not taking any action in such repair by welding. I'll use clause 11.2.4 of A672 for justification where the minimum thikness is still fulfilled.

Welcome for any other view.

Tanggapan 4 - Farabirazy Albiruni

Dear Pak Dirman,

It is clear then and I am surely agree with your decision for not taking any weld repair for this pipe. Since the thickness of the pipe still comply with the spec, any repair weld if will do must also involve PWHT and this can arise any unwanted consequences regardless the thickness as stipulated in code related to sour service such as NACE MR 0175.


Tanggapan 5 - Richard Bonardo

Pak Dirman :

Sepengetahuan saya tidak ada kerugian dari sisi mechanical properties jika lasan tersebut di grind flush, in fact justru akan menambah fatigue toughness dan ketahanan korosi yang lebih baik. CMIIW

Ada beberapa publikasi  yang mendukung hal ini.


Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...