Skip to main content

Pigging untuk WI Pipeline

Untuk pigging dengan pipeline yang memiliki internal coating memang perlu assessment khusus.Pigging activity itu sendiri ada dua macam:
- Cleaning pigging
          - Inspection pigging


Tanya - Dadang Purwanto

Dear rekan2 migas,

Saya ada pertanyaan nih mengenai pipeline precommissioning..

Mengenai proses pembersihan utk internally lined (plastic liner) water injection pipeline.

Apakah ada diantara rekan2 semua yg punya pengalaman membersihkan/pigging WI pipeline? Tentunya jika pigging ingin dilakukan maka pigs yg digunakan tidak boleh sampai merusak internal liner. Penggunaan wire brush dan gauge plate pastinya jg tidak diperbolehkan.

Apakah ada yg pernah membersihkan WI pipeline dg menggunakan metoda lain selain pigging? Kl ada bs tolong di share jg disini seperti apa prosesnya.

Pertanyaan berikutnya adalah, apakah bahaya/kerugian yg akan ditimbulkan jika tidak dilakukan pigging terhadap WI pipeline tapi dibersihkan dg metode yg lain (jika ada)?

Lebih extrim lagi, apakah bahaya/kerugian yg akan ditimbulkan jika tidak dilakukan pembersihan sama sekali terhadap WI pipeline?


Pertanyaan yg lain adalah..

Jika penggunaan gauge plate tidak diperbolehkan untuk WI pipeline, bagaimana mengetahui adanya dent/penyok/buckle disepanjang pipeline?


Tanggapan - Andreas Andrianto


Belum ada yang respon yah, tentang pertanyaan ini, ini saya coba jawab yah, tapi CMIIW yah:

Untuk pigging dengan pipeline yang memiliki internal coating memang perlu assessment khusus, nanti saya jelaskan lebih lanjut. Pada intinya, pipeline dengan internal liner itu dapat dilakukan kok.

Pigging activity itu sendiri kan ada dua macam:

    Cleaning pigging
    Inspection pigging

Pertanyaan mengenai pembersihan (cleaning) internally lined bisa dilakukan dengan pig foam yang tidak aggressive. Semakin aggresive semakin akan menggerus internal coating. Tingkat pembersihannya juga tidak sebaik cleaning pig: dengan brush pig misalnya. Semakin lama tidak dibersihkan, semakin sulit juga untuk pembersihan, apalagi cleaning pig ini tidak boleh mengganggu internal coating.

Pertanyaan tentang dent/penyok/buckle di sepanjang line, ini bisa dilakukan dengan alat Kaliper tool, dimana sensor arm ini terletak dibawah polyurethane cups, sehingga sensor ini tidak langsung menyentuh dinding pipeline yang terlapisi coating. Concern dari alat ini adalah keterbatasan dalam pendeteksian, dimana kita punya sensitivitas toleransi 2% (tidak sebaik tool lain yang langsung menyentuh dinding pipeline). Tapi alat ini mampu kok untuk mendeteksi dent/penyok/buckle yang sampeyan maksud.

Nah, assesment yang perlu dilakukan untuk pipeline dengan kasus ini adalah: kita harus tahu dulu properties dari internal coatingnya seperti apa, kalau bisa dikirimkan sample-nya ke headquarter atau divisi teknis dari inspection contractor untuk dianalisa lebih lanjut. Output dari analisa properties internal coating ini akan memberikan kita properties polyurethane drive cup yang cocok diaplikasikan untuk kondisi ini, dimana sebagai kita tahu bahwa kita tidak ingin internal lining ini mengalami penggerusan atau rusak.

Bisa jadi hasil assessment dari material properties ini akan bilang bahwa line tersebut malah tidak bisa di-pigging, atau kalau mau dipigging properties environmental-nya seperti: temperature, pressure, dan flowrate harus diatur sedemikian rupa sehingga line bisa bersih/terdeteksi dent/buckle-nya tanpa merusak internal lining si pipeline tersebut.

Penjelasan saya bisa jadi keliru, jadi kalau ada temen-temen yang mau mengkoreksi atau menambahkan monggo loh ...

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...