Skip to main content

Telecom equipment device pada FPSO Vessel

Secara garis besar Telecom di FPSO terbagi 5 :
1) Navigasi : ARPA Radar, Navi Lamp, ECDIS, GMDSS, Berthing Aids, Meteorological dll
2) Radio : VHF-Marine, VHF-Aero, NDB, Inmarsat, VSAT,  UHF Operational dll
3) Safety : PAGA, MOB, ACS, EIPERB, SART dll
4) Security :  CCTV, APS,  SSAS dll
5) Business & Entertainment : LAN/WAN, Telephone, TNMS, Entertainment dll

Di beberapa kasus Metocean Buoy, ROV Comm, Flotel Comm juga dimasukan ke Telecom FPSO.

Tanya - MasAndy andyskom

Dear Teman2 / Senior Milist,

Dapatkah teman-teman engineer / senior engineer yang dapat sharing dan berbagi ilmu, informasi mengenai FPSO :
- terbagi menjadi berapa bagian besar (area) / deck ruangan dalam sebuah FPSO,
gambaran secara umum ?
- adakah yang memiliki skema gambar tentang bagian2 FPSO ?
- dimanakah saja pemasangan perangkat Telecom pada FPSO (dalam room / area mana
saja) ?
- perangkat telecom apa saja yang umumnya di install pada sebuah FPSO ?
- adakah scope dan area tertentu yang harus diperhatikan dlm mendesaign
penempatan device telecom (adakah rambu2 tertentu / symbol yg harus
diperhatikan) ?

Saya ucapakan banyak terima kasih atas sharing informasinya.



Tanggapan 1 - Sea6diveR pmahatrisna


Pak Andy,

Salam kenal ya,

Berikut pendapat saya, FPSO secara umum terdiri dari beberapa area
utama, seperti:

1. Accomodation and Helideck

2. Power Generation

3. Utilities

4. Processing area (Oil processing and Gas Processing)

5. Oil metering,

6. Turret

Untuk standar minimum communication system, setahu saya diatur oleh IMO sebagai kriteria kelaiklautan kapal di dalam SOLAS (Safety of Life at Sea) Code, peraturan tersebut sudah diratifikasi oleh Pemerintah dalam bentuk UU, jadi hukumya wajib. Contohnya system alarm harus dapat didengar di semua ruang akomodasi, ruang kerja, ataupun ruang rekreasi.

Berikut sekelumit requiermentnya:

- SOLAS Chapter II, ada aturan sistem komunikasi di ruang-ruang
permesinan, navigasi, tanda poster/ sign yg dibutuhkan.

- SOLAS Chapter IV, mengatur instalasi radio

- SOLAS Chapter V, mengatur peralatan navigasi

- Di samping itu juga mungkin disediakan beberapa fasilitas tambahan seperti internet/ wifi/ penguat sinyal GSM untuk kenyaman operator.

Untuk lebih jelasnya, saya sarankan konsultasi dengan Classification Society/ BKI dimana kapal tersebut di klaskan.


Tanggapan 2 - Marson Djekry marson_dj

Mas Andy,


Sekedar menambahkan beberapa contoh telecom system yang ada di FPSO :

 1. TV / Entertainment system
 2. radio communication system untuk crane
 3. radio communication system untuk heli
 4. CCTV system
 5. PAGA system
 6. S-VDR (voyage data recorder)
 7. PABX system
 8. Radar & Anti Collision system
 9.  Environmental & Monitoring system, ( misalnya , temperature sensor, wave height & tide radar, wind indicator, dll)
10. BTS  (Batteryless telephone system)
11. GMDSS (Global Maritime Distress Safety System)
12. UHF 2 way radio system
13. Dan lain sebagainya.

Silahkan merujuk ke SOLAS dan Class Society terkait untuk lebih jelasnya.

Tanggapan 3 - Hero Hero heroesge

Secara garis besar Telecom di FPSO terbagi 5 :
1) Navigasi : ARPA Radar, Navi Lamp, ECDIS, GMDSS, Berthing Aids, Meteorological dll
2) Radio : VHF-Marine, VHF-Aero, NDB, Inmarsat, VSAT,  UHF Operational dll
3) Safety : PAGA, MOB, ACS, EIPERB, SART dll
4) Security :  CCTV, APS,  SSAS dll
5) Business & Entertainment : LAN/WAN, Telephone, TNMS, Entertainment dll

Di beberapa kasus Metocean Buoy, ROV Comm, Flotel Comm juga dimasukan ke Telecom
FPSO.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...