Skip to main content

ESP Problem

Ada yang mau saya tanyakan, mengenai problem yang saya hadapi.
sebelumnya saya mau cerita latar belakang permasalahannya. Saya memiliki sebuah sumur yang sudah di pasang sebuah ESP dengan kapasitas 300 – 715 BFPD, tp kenyataannya produksi yg di hasilkan rata2 sekitar 1400 BFPD. Awalnya saya perkirakan ini adalah “up-trust”, namun setelah saya teliti ternyata fluida tersebut terproduksi melalui annulus (antara casing dan tubing). Dan memang setelah saya hitung ulang untuk design ESP,  hasilnya memang sesuai dengan kapasitas ESP nya dan tidak terjadi up-trust/down-trust.

Tanya - Caksananda Orryandhi

Dear para ahli migas,

Ada yang mau saya tanyakan, mengenai problem yang saya hadapi.
sebelumnya saya mau cerita latar belakang permasalahannya. Saya memiliki sebuah sumur yang sudah di pasang sebuah ESP dengan kapasitas 300 – 715 BFPD, tp kenyataannya produksi yg di hasilkan rata2 sekitar 1400 BFPD. Awalnya saya perkirakan ini adalah “up-trust”, namun setelah saya teliti ternyata fluida tersebut terproduksi melalui annulus (antara casing dan tubing). Dan memang setelah saya hitung ulang untuk design ESP,  hasilnya memang sesuai dengan kapasitas ESP nya dan tidak terjadi “up-trust/down-trust”

Yang saya tanyakan, mengapa fluida tersebut bisa keluar (terproduksi) melalui annulus?
Mohon bantuannya untuk yang mengerti tentang ESP.


Tanggapan 1 - Allan Prodinger

Pak Caksa,

Production rate di dalam tubing sendiri (minus annulus) bisa terbaca tidak? Saya rasa produksi di dalam tubing tidak akan jauh dari kapasitas maksimum pompa, yaitu 715 BFPD. Dan pastinya pompa anda dalam kondisi upthrust saat ini.

Kalau ada fluida terproduksi dari annulus saya melihat sepertinya sumur Anda itu masih sembur alam/natural flow. Kemungkinan 700 BFPD yang lain terkontribusikan dari annulus.


Tanggapan 2 - muh yunus

Dear,
Iya mungkin ada Sumbur Alam di Sumur, Sehingga Banyak Gas yang Mengangkat atau Menjadi Fluida itu Sendiri Naik Ke Permukaan,
Mungkin Untuk Mengdivergenkan Analisa, Sebaiknya Parameter Pressure di Cek, Berapa Besar Tekanan Aliran di Annulus dan Berapa Besar Di Tubing?
Kalau disebabkan Sembur Alam, Keduanya Tekanannya Hampir sama.


Tanggapan 3 - Elwin Rachmat
Kemungkinannya produktifity index dari sumur cukup besar. Flowing bottom hole pressure pressure dengan adanya ESP hanya sedikit turunnya dibandingkan static bottom hole pressure, sehingga liquid level di annulus tetap tinggi. Kemudian gas yang tidak bisa masuk ke ESP karena adanya gas protector, menyebabkan gas memenuhi annulus sehingga terbaca adanya tekanan didalam annulus. Operator lapangan memiliki SOP untuk membuka annulus bila bertekanan. Akhirnya annuluspun turut terproduksikan seperti gas lift. Jadi sumur anda adalah sumur ESP dan gas lift.

Silahkan dihitung kembali FBHP dan PI sumur. Lihat keekonomian bila ESP dan atau tubing diganti dengan yang lebih besar. Bila tidak ekonomis, biarkan sumur berproduksi seperti sekarang.


Tanggapan 4 - Caksananda Orryandhi

Dear Pak Allan,

Benar sekali pak, jika sesuai design saya..pompa ini cuma memproduksi melalui tubing sekitar 690 BFPD. namun saya tidak tahu apakah ini benar2 NF atau perbedaan tekanan yang besar yang membuat adanya aliran annulus.

Apakah gejala ini baik atau tidak untuk performa produksi sumur tersebut?
Dan apakah yang menyebabkan fluida bisa terproduksi melewati annulus

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...