Skip to main content

Merubah winch menjadi hoist

Alkisah 3 hari yang lalu saya mendapatkan inquiry untuk pembuatan lifting equipment (kargo lift) yang akan digunakan untuk mengangkat keramik pada pembangunan gedung delapan lantai. Ketinggian gedung diestimasikan sekitar 60 meter. kapasitas alat angkat yang dibutuhkan adalah 2 Ton.

Dari data yang ada akhirnya saya kirimkan spesifikasi desain hoist clas 2m/M5 capacity 2 ton dengan lifting height 100 m.
hitung punya hitung keluarlah harga sekitar 200 juta.

Pada saat quotation saya keluarkan kontraktor gedung tersebut kaget bagaikan melihat hantu disiang bolong.

kontraktor    : "Masa sampe segitu harga hoist 2 ton ??"
Saya    : " Lha emang segitu kok untuk capasitas 2 ton , kelas M5 dan lifting 100 m"
kontraktor    : " Kemarin temen saya beli cuma 9 jutaan" gantian saya yang kaget
Saya     : "Masa sih?? hebat bener, beli dimana?"
kontraktor     : " buatan china, Ini saya punya fotonya"

Pembahasan - Ngadiyono Hs

Dear tmn2 milis

Alkisah 3 hari yang lalu saya mendapatkan inquiry untuk pembuatan lifting equipment (kargo lift) yang akan digunakan untuk mengangkat keramik pada pembangunan gedung delapan lantai. Ketinggian gedung diestimasikan sekitar 60 meter. kapasitas alat angkat yang dibutuhkan adalah 2 Ton.

Dari data yang ada akhirnya saya kirimkan spesifikasi desain hoist clas 2m/M5 capacity 2 ton dengan lifting height 100 m.
hitung punya hitung keluarlah harga sekitar 200 juta.

Pada saat quotation saya keluarkan kontraktor gedung tersebut kaget bagaikan melihat hantu disiang bolong.

kontraktor    : "Masa sampe segitu harga hoist 2 ton ??"
Saya    : " Lha emang segitu kok untuk capasitas 2 ton , kelas M5 dan lifting 100 m"
kontraktor    : " Kemarin temen saya beli cuma 9 jutaan" gantian saya yang kaget
Saya     : "Masa sih?? hebat bener, beli dimana?"
kontraktor     : " buatan china, Ini saya punya fotonya"

denga teknologi tinggi bbm sharing (yg saya ga punya) keluarlah foto - foto berwarna merah menyala.
saya perhatikan bener2 baru ngeh ternyata gambar yang ditunjukan bukanlah hoist melainkan winch.  ( gambar yg ada di attach hanya sebagai ilustrasi)
"Pantesan jaka sembung naik ojek" (dalam hati)
Jadi winch yang aplikasinya untuk tarik horizontal (pull) di pergunakan untuk pekerjaan angkat vertikal ( hoist)

kontraktor    : " Gimana pak bisa bikin yg kaya gitu dengan harga murah?"
Saya    : " Saya bisa bikin seperti itu dengan harga kurang lebih sama tapi, tapi tidak merekomendasikan untuk mengangkat, kalau mau angkat ya harga yg       tadi"
kontraktor    : " saya mau yang murah aja"
Saya    : " Pak, saya membuat lifting equipment berdasarkan kalkulasi dan standar, saya tidak mau merubah aplikasi,soalnya resikonya tinggi"
kontraktor    : "  Tidak apa2 pak, temen2 saya yang lain berani kok"
Saya    : " Safetynya gimana?? . kalo jatuh siapa yang tanggung jawab ?? "
kontraktor    : " Itu gampang. kita ngangkat palingan 1 ton kok"
Saya    : ....... (diam)

Setelah proses diskusi lumayan panjang akhirnya saya memilih untuk tidak melayani, kebutuhan tersebut, sya tidak mau melakukan cheating teknis demi uang yg tidak seberapa tapi membahayakan. buat saya safety selalu saya nomor satukan.
Merubah aplikasi dari winch jadi hoist sangatlah berbahaya karena braking load dari wire rope makin di gulung makin berkurang selain itu wire rawan kusut di drum dan akan cenderung menyebabkan kerusakan pada wire rope. 






 



Tanggapan 1 - Praditya Wira Satria

Apakah mungkin yg dimaksud client anda memakai winch dg menggunakan metode block & tackle? saya sempat belajar ttg basic rigging dg mengacu ke standar australia tp tdk lanjut ke tahap yg lbh advance krn memang tdk ada keperluan / relevansi lsg dg pekerjaan. tp sempat mendengar bahwa semakin advance, ilmu yg dipelajari malah semakin mendasar & salah satunya block & tackle alias belajar tentang katrol. jelas sangat rumit & bisa dibilang primitif, yg pastinya saya cuma terbayang njlimetnya tp masih belum terbayang aplikasinya krn kekuatan tiap katrol hrs dihitung. kebetulan dr sang instruktur pun menyampaikan kalau metode tsb mungkin (jika istilah layak terlalu berlebihan) dipergunakan pd kondisi yg mungkin serba terbatas spt di remote area (entah jika budget terbatas layak sbg pertimbangan) & hanya dilakukan stlh melalui perhitungan yg cermat oleh seorang rigging expert.
kembali ke cerita pak Ngadiyono, sangat tepat utk tdk menyarankan winch sbg lifting hoist krn memang tidak safe kecuali jika maksudnya dg pulley block & hoist tackle tp harus dg perhitungan & pengawasan dr rigging expert. alternatif lain bisa disarankan dg rental lifting equipment yg tepat dg kantor bapak :).


Tanggapan 2 - Ngadiyono Hs

Memang betul winch bisa diaplikasikan untuk lifting dengan metode block dan tackle tersebut. tapi ada persyaratan khusus yaitu:

1. safety ratio min 5:1 artinya ketika load yang diangkat 1 ton winch minimal harus 5 ton
2. mekanisme freespool harus dihilangkan
3. ditambahkan additional brake, selain brake bawaan
4. ditambahkan safety attachment untuk menahan beban ketika terjadi fail.
disarankan untuk menggunaka 2 pulley satu di atas dan satu di bawah

refference:
Health and Safety Regulations and The Lifting Operations and Lifting Equipment Regulations 1998 (LOLER) Statutory Instrument 1998 No. 2307

Comments

  1. Saya merencanakan akan membuat hoist untuk keperluan angkat dan pindahkan koil baja dari lantai menuju ke mesin un coiler. Kebutuhan saya adalah 5 ton.
    Ada yang bisa mengerjakan? Dan berapa biayanya? Hubungi saya di 02170216202. Salam Lee

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...