Skip to main content

(Electro)Electro Gear Motor Reversible


Reversible conveyor sebaiknya di-desain menggunakan drive (AC ataupun DC), keuntungan menggunakan drive adalah motor dapat dikontrol (start-stop-speed-rotation) sesuai kebutuhan, terutama untuk beban dengan inertia besar.

Pembahasan - Yuli Suprianto

Dear agan agan migas

Ada yang tau nih spek untuk elektro motor yang di gunakan untuk conveyor yang arah putarannya reversible.

Apakah sama tipenya dengan yang single rotari atau ada perbedaannya.

Mohon penjelasannya

Terimakasih


Tanggapan 1 - Radian Adi Nugraha

Pak Yuli,

Berdasarkan pengalaman saya, secara fisik motornya sama, tergantung berapa daya yang dibutuhkan untuk memutar conveyornya, yang berbeda hanyalah sistem kontrolnya saja. menggunakan 2 kontaktor, 1 untuk forward, 1 lagi untuk reverse. Kurang lebih seperti cara kerja motor travel overhead crane.


Tanggapan 2 - Karno

Dear mas Yuli, setahu saya, kalo mau reversible itu mudah aja tinggal membalik salah satu phasa power yg ke motor, atau bisa pula pake inverter. Mudah2an berkenan, bila ada yg salah mohon di koreksi.

Terimakasih


Tanggapan 3 - Ikhtiander

Mas Yuli,

Berikut pendapat saya mengenai spesifikasi motor untuk reversible conveyor berdasarkan pengetahuan dan pengalaman saya :

- reversible conveyor sebaiknya di-desain menggunakan drive (AC ataupun DC),

Keuntungan menggunakan drive adalah :

* Dengan drive, motor dapat dikontrol (start-stop-speed-rotation) sesuai kebutuhan, terutama untuk beban dengan inertia besar

* Torque juga dapat dikontrol untuk mengendalikan tension conveyor sesuai dengan kebutuhan.

* Drive dengan multiple motor dapat dikendalikan dengan mudah (load sharing)

* Mengurangi starting current, sehingga dapat mereduce power consumption ,mengurangi mechanical stresses dan voltage drop /disturbance

* Kontrol arah putaran (untuk reversible conveyor) dapat dengan mudah dikendalikan sesuai dengan controlphy yang dibutuhkan

- Mengenai pemilihan motor untuk reversible conveyor, berikut faktor-faktor utama yang perlu diketahui :

* Daya motor (HP/KW) disesuaikan dengan kebutuhan load, desain mekanik dan control phylosphy dari conveyor system

* Motor adalah inverter grade

* Voltage dan frequency (untuk AC motor) disesuaikan dengan power source yang tersedia.

* Tidak ada spesifikasi motor untuk bidirectional conveyor maupun unidirectional conveyor, yang penting adalah motor yang digunakan adalah inverter grade dan sesuai dengan spesifikasi conveyor system.

* Drive yang digunakan disesuaikan dengan spesifikasi motor (Daya, voltage, etc).

Berikut ini adalah referensi untuk aplikasi conveyor dari salah satu vendor drive system, mudah-mudahan berguna untuk Mas Yuli :

http://www.wmea.net/Technical%20Papers/Rockwell--Medium%20Voltage%20Drive%20on%20a%20Conveyor.pdf

Terima kasih dan salam

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal tersebut

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan

Apa itu HSE ?

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE. Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE. Program  HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas . Pembahasan - Administrator Migas Bermula dari pertanyaan Sdr. Andri Jaswin (non-member) kepada Administrator Milis mengenai HSE. Saya jawab secara singkat kemudian di-cc-kan ke Moderator KBK HSE dan QMS untuk penjelasan yang lebih detail. Karena yang menjawab via japri adalah Moderator KBK, maka tentu sayang kalau dilewatkan oleh anggota milis semuanya. Untuk itu saya forward ke Milis Migas Indonesia. Selain itu, keanggotaan Sdr. Andry telah saya setujui sehingga disk