Skip to main content

Sealant Untuk External Floating Roof Tank

Penggunaan sealant (biasanya sealant silicone) adalah bersifat sementara dan bukan recommended by API 653, jadi seharusnya di lakukan assessment terhadap tanki dan dilakukan repair seperlunya sesuai hasil assessment tersebut.

Tanya - Johanes Anton Witono KMI Kaltim

Migas Indonesia,

Di terminal perusahaan kami terdapat beberapa external floating roof storage tanks yang telah berusia operasi lebih dari 30 tahun. Pada saat surveillance rutin yang dilakukan oleh Operator, beberapa kali ditemukan kebocoran kecil pada atap tangki (berdampak keluarnya produk hidrokarbon di permukaan atap) dan celah diantara annular bottom plate dengan concrete retention/ ring wall (beresiko korosi pada sisi bawah bottom plate akibat air yang masuk bawah bottom plate). Selama ini untuk kedua temuan tersebut, perbaikan yang dapat dilakukan saat tangki masih on-service adalah menggunakan aplikasi polimer/ sealant. Polimer yang dipakai berbeda untuk kedua kasus tersebut. Mohon sharingnya apakah ada metode lain untuk mengatasi masalah serupa atau bilamana juga menggunakan aplikasi polimer kiranya bisa dishare type-nya. Kami sedang mencari type/ jenis polimer/ sealant yang lebih awet/ tahan lama. Terima kasih, Salam Migas,  

Tanggapan 1 - Lukman Hakim

Dear Pak Anton,

Penggunaan sealant (biasanya sealant silicone) adalah bersifat sementara dan bukan recommended by API 653, jadi seharusnya di lakukan assessment terhadap tanki dan dilakukan repair seperlunya sesuai hasil assessment tersebut. Thanks

Tanggapan 2 - Dirman Artib

1. Shutdown tank

2. Assess/inspect, report and recommend repair based on API 650

3. Develop and design AFC Drawing for repair construction work

4. Procurement of repair items5. Repair execution (around 3 months) and in-process inspection during instalation. Investment dgn cara hal di atas mungkin akan lebih baik daripada solusi sementara memakai sealant. However, perlu define project carefully, apalagi jika dampak project adalah penurunan produksi yg significant. 

Tanggapan 3 - Lukman Hakim

Pak Dirman,

Bukannya repair seharusnya based on API 653 ya? 

Tanggapan 4 - Dirman Artib

Sorry......betul API 653.Tetapi beberapa hal menyangkut inspeksi/NDT saat repair hrs merujuk kembali kepada API 650 :) Beda 50 points pak he..he..he..

Tanggapan 5 - Kiagus Ismail Hamzah bin Mahbor

Kenapa repair based on APi650

Repair untuk AST, berdasarkan API653, sedangkan API 650 digunakan untuk tank baru.

Repair exexution paling lama adalah sebulan

Tanggapan 6 - Dirman Artib

Setuju dgn Pak Hamzah. Repair execution around 1 month, tapi keseluruhan project mulai dari assess, define, design, execute (plus re-coating), commissioning berdurasi around 3 months (lebih dikit lah).

Tanggapan 7 - Nizar Syahputra

Pak Johanes, Bisa didetailkan data2 dari tanki yang dipakai meliputi tapi tidak terbatas :

1. Ukuran dari tanki

2. Lokasi kebocoran, apakah disekeliling atau cuma ditempat2 tertentu

3. Type sealant yang dipakai untuk repairAda sedikit pertanyaan dari saya terkait penjelasan dibawah untuk lokasi kebocoran apakah didekat annular ring plate diroofnya atau annular bottom plate. Asumsi saya ini adalah fix roof, bocor diwelding antara annular ring plate dan roof plate, fluidnya adalah crude oil..Sebelum dilakukan shut down suggestion dari saya dilakukan external inspeksi diarea roof plate untuk memastikan kondisi actualnya (dikhawatirkan plate diroof sudah terkorosi).Ini bisa dilakukan dengan metoda UT testing untuk platenya dan dye penetrant testing untuk weldingan antara annular ring dan roof platenya...Additional bisa juga dengan melakukan accoustic emmision testing untuk memastikan kebocorannya.Setelah data didapat kemudian dianalisa dengan menggunakan refference API 653 untuk mengetahui kondisi dari tankinya.Hasil asesment inilah yang dipakai apakah urgent untuk shut down repair atau bisa menunggu sampai ada windows yang fleksibel.Mudah2an bisa membantu, maaf kalau ada yang diluar scope.. Justice for all,Agam..nb, untuk sealant yang dulu pernah kita pakai merknya viton, lumayan bagus sebagai temporary repair...

Tanggapan 8 - Riyan Adji

Dear rekan rekan migas

Untuk masalah seperti ini saya rasa prosedur yang digunakan yaitu menggunakan API 653 (Tank Inspection Repair Altration and Reconstruction)pleas googling dulu untuk lebih yakin . . . tapi, hal yang perlu dipertimbangkan lagi yaitu kita harus tau sejarah pembuatan tangki tersebut (dokument" saat pembuaatan/konstruksi tangki ) baik dokument drawing maupun mechanical sheet'nya. biasanya owner memegang document" tersebut.

Tanggapan 9 - Johanes Anton Witono KMI Kaltim

Anggota Migas Indonesia

Terima kasih atas tanggapannya yang responsif walau pun masih belum menjawab pertanyaan saya. Saya paham mengenai code yang dipakai untuk desain/ fabrikasi dan repair AST, dalam hal ini API 650 dan API 653. Pada saat periode/ jatuh tempo inspeksi internal dan major repairnya, kami telah menggunakan code yang dimaksud. Kasus yang kami hadapi, kebocoran kecil pada atap atau pun terdapatnya celah antara annular bottom plate dan concrete retaining/ ring wall terjadi pada saat tangki masih beroperasi dan masih jauh dari periode/ jatuh tempo inspeksi dan major repairnya? Itu sebabnya kami menggunakan aplikasi polimer/ sealant ini sebagai solusi "sementara" hingga tiba periode untuk melakukan inspeksi internal sekaligus melakukan major repair. Itu sebabnya pula saya menanyakan apakah ada rekan2 yang menggunakan pendekatan sama, siapa tahu punya referensi polimer/ sealant yang lebih tahan lama/ awet dari yang selama ini telah kami gunakan. Ataukah untuk kasus seperti diatas serta merta dilakukan shutdown tangki, dilanjutkan internal cleaning (2-3 bulan)sebelum dilakukan perbaikan? Perlu dipahami juga, Terminal kami digunakan untuk mendukung operasi hulu, dimana jumlah tangki terbatas (relatif terhadap produk crude oil dan kondensat yang dihasilkan) dan produksi dari sumur perlu dipertahankan. Terima kasih pencerahannya. Maaf apabila pengantar sebelumnya kurang jelas.  Salam Migas,  

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...