Pemerintah Chad telah mengatakan kepada rekannya dalam pipa minyak bahwa ia menginginkan renegosiasi kontrak proyek.
Pemerintah Chad telah mengatakan kepada rekannya dalam
pipa minyak yang dioperasikan oleh Exxon Mobil Corp. (XOM), bahwa ia menginginkan
renegosiasi kontrak proyek, menurut pejabat teras di kantor kepresidenan, Minggu.
Pernyataan ini muncul setelah Presiden Chad Idriss Deby mengatakan, Sabtu, bahwa Chad
memberikan 24 jam untuk dua rekan lainnya dalam pipa, Chevron Corp. (CVX) dan Petronas,
untuk membayar yang disebutnya undue taxes.
Deby menuduh kedua perusahaan ini gagal membayar $ 450 juta dalam hal pajak sebagai
bagian dari perjanjian yang ditandatangani oleh dua menteri pemerintahan sebelumnya dan
menteri petroleum saat ini.
Tidak jelas bagaimana Chad melaksanakan perintah pengusiran paksa.
Administrasi Informasi Energi US mengatakan total output minyak Chad hampir 250.000 barrel
per hari pada 2005, dengan sebagian diantaranya digunakan untuk keperluan domestik. Ekspor
dengan pipa melalui Kamerun memiliki kapasitas 225.000 b/d. Chad memiliki estimasi cadangan
minyak hampir 1 miliar barrel.
Seorang pejabat Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, mengatakan, Minggu, perusahaan belum
menerima pemberitahuan perintah pengusiran.
Chevron, yang menghasilkan sekitar 40.000 barrel minyak ekuivalen per hari tahun 2005 di
Chad, mengatakan melalui juru bicaranya belum diminta oleh pemerintah Chad untuk
meninggalkan negara itu.
‘Chevron belum menerima pemberitahuan resmi apapun dari Republik Chad yang meminta
Chevron unutk meninggalkan negara itu karena masalah pajak. Chevron telah memenuhi semua
kewajiban pajaknya,’ katanya.
Seorang juru bicara ExxonMobil mengatakan perusahaan tidak membahas detail aktivitas
bisnisnya, tapi peristiwa baru-baru ini tidak mempengaruhi operasinya di Chad.
Jika perusahaan-perusahaan diusir, Chad bisa meminta bantuan China, yang mencari
kesepakatan dengan negara-negara penghasil minyak di Afrika dan sedang berhubungan dengan
Sudan, menurut analis.
Seorang ahli Chad, Roland Marchal, mengatakan Deby tampaknya tidak akan melakukan
pengusiran.
‘Deby memainkan dua kartu nasionalis karena ia mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan
asing membawa uang Chad, yang populer dan juga jika kedua perusahaan ini tidak cukup fleksibel
untuk melakukan perjanjian baru dimana Chad menerima uang leih banyak, maka Deby selalu
bisabicara kepada China.’
Berbicara pada Dow Jones Newswires, Dieudonne Djonabaye, direktur umum komunikasi di
kantor kepresidenan Chad mengatakan ‘korespondensi pemerintah bulan April mengindikasikan
bahwa ia menginginkan renegosiasi kontrak pipa (dengan semua rekannya termasuk ExxonMobil)
dan sedang mencari pembayaran pajak,’ dari Chevron dan Petronas.
Djonabaye mengatakan pemerintah sedang mencari 250 miliar CFA franc ($ 506,16 juta) dalam
yang dikatakanya due taxes dari Chevron dan Petronas.
Katanya pemerintah akan meminta saham di lapangan tidak termasuk dalam kontrak pipa,
melalui perusahaan hidrokarbon nasional yang kreasinya dipilih dalam parlemen bulan Juli.
Juga, Minggu, Menteri Perminyakan Mahmat Hassan Nasser, Menteri Perencanaan Mahmat Ali
Hassan dan Menterik Peternakan Mockhtar Moussa dilaporkan menangguhkan karena mereka
menegosiasikan syarat-syarat kesepakatan dengan Chevron dan Petroliam Nasional Bhd.
Para menteri tdak bisa dihubungi untuk konfirmasi.
Sumber : www.sudantribune.com