Harga minyak turun, Senin, karena badai di Karibia mereda ke tahap badai tropis, menurunkan ancaman bagi fasilitas minyak Teluk US.
Harga minyak turun, Senin, karena badai di Karibia mereda ke tahap
badai tropis, menurunkan ancaman bagi fasilitas minyak Teluk US.
Penurunan ini dibatasi oleh dukungan yang datang dari Iran atas kebersikerasannya tidak akan
menghentikan pengayaan uranium walaupun ada batas waktu dari PBB.
Minyak mentah US untuk pengiriman Oktober jatuh 71 cents menjadi $ 71,80 per barrel pada
2308 GMT, setelah menguat 15 cents hari Jumat.
Ernesto menjadi badai pertama Atlantik musim ini, Minggu, tapi akhirnya turun menjadi badai
tropis ketika angin bertiup dibawah 74 mph (119 km/h) karena bergerak ke Laut Karibia, selatan
Haiti.
Para ahli prakiraan cuaca mengatakan badai (storm) ini bisa menjadi badai yang lebih dahsyat
(hurricane) dan manajer darurat mengeluarkan pengawasan badai untuk Florida Keys, jalur dari
kilang minyak di Pantai teluk US.
‘Ernesto berubak dalam dua jalan penting selama akhir minggu — ancaman untuk minyak saat
ini mereda dengan cepat,’ kata Tobin Gorey dari Commonwealth Bank of Australia.
Para Pedagang Waspada
Perusahaan minyak besar BP, Shell Oil Co., dan ConocoPhillips mengatakan, Minggu, mereka
menarik para pegawai non-essensial dari rig di Teluk US.
Para pedagang berada dalam kewaspadaan tinggi dari resiko kerusakan badai atas rig dan
kilang, setelah badai Katrina dan Rita meghantam wilayah ini stahun lalu dan sementara
menghentikan hampir seluruh output minyak dan gas alam dari Teluk Mexico.
Output minyak US telah dipotong oleh pengeluaran parsial di Teluk Prudhoe, BP, di Alaska,
lapangan minyak terbesar di US, memompa pada sekitar 110.000 barrel per hari (bpd) dari keadaan
normal 400.000 bpd, setelah terjadi korosi pipa.
Penurunan harga terbatasi setelah Iran mengatakan, Minggu, bahwa program nuklirnya ”tidak
bisa dirubah (irreversible).’ Dewan Kemanan PBB telah mengatakan Iran agar menunda
pekerjaan bahan bakar atomnya pada 31 Agustus atau menghadapi kemungkinan sanksi.
Iran, Minggu, menguji misil penghindar-radar jarak jauh yang disebut Sagheb (Piercing) selama
perang di Teluk. Para analis telah melihat pergerakan di masa lalu sebagai tanda bahwa Iran bis
mengganggu rute pengiriman minyak jika perselisihan ini meningkat.
US telah mengancam akan memberlakukan aksi cepat atas sanksi setelah 31 Agustus, jika Iran
tidak mengindahkan permintaan PBB. Tapi para analis mengatakan pengurangan antarab kekuatan
besar bisa menunda ukuran hukuman.
Harga minyak mentah US telah naik 18% tahun ini karena kecemasan akan pasokan Iran dan
menurunnya output Nigeria, walaupun harga turun kembali dari rekor tinggi of $ 78,40 pada bulan
Juli setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbollah di Lebanon.
Paling tidak 508.000 bpd, atau sekitar seperenam kapasitas output Nigeria, telah ditutup karena
serangan militan dan kebocoran pipa tahun ini.
Sumber : edition.cnn.com