Presiden Venezuela Hugo Chavez akan mengunjungi Syria untuk memperkuat kerjasama energi antara kedua negara.
Penulis : Peter Wilson
Presiden Venezuela Hugo Chavez akan mengunjungi Syria untuk memperkuat
kerjasama energi antara kedua negara.
Chavez, 52, akan menandatangani beberapa perjanjian energi selama kunjungan, menurut juru bicara
kementrian luar negeri dalam wawancara melalui telepon. Chavez akan mengunjungi Syria dalam
perjalanannya menuju Angola, jadwal perhentian terakhir perjalanannya ke Asia dan Afrika. Juru bicara
menolak berkomentar mengenai berapa lama Chavez akan berada di Syria.
‘Ini adalah bagian dari strategi Chavez untuk mengambil hati negara-negara yang telah terisolasi oleh
kebijakan luar negeri US,” kata Patrick Esteruelas, seorang analis dari perusahaan yang berbasis di New
York, Eurasia Group. Chavez, bulan lalu mengunjungi Iran dan Belarus, negara-negara yang rekor HAM-nya
dianggap buruk oleh US.
Perjalanan Chavez seharusnya juga dilihat sebagai bagian dari kampanye Venezuela untuk kursi
non-permanen di Dewan Keamanan PBB, kata Esteruelas. Chavez menerima dukungan dari China dan
Malaysia untuk kursi yang sedang dikosongkan oleh Argentina. Sedangkan US mendukung
Guatemala.
‘Chavez, tentunya akan mengkritik US dan Israel selama kunjungannya,” kata Esteruelas. ‘Ia tiba-tiba
menarik dukungan dari dunia Arab.”
Perusahaan minyak negara Petroleos de Venezuela SA tampaknya juga akan menandatangani sebuah
perjanjian bantuan teknis dengan perusahaan minyak negar Syria, katanya.
Venezuela telah berulang kali mengatakan ingin mendiversifikasi pelanggan untuk minyak mentahnya.
Negara Amerika Selatan saat ini mengirimkan sekitar 60% dari ekspor minyak 2 juta barrel perharinya ke
US. Hubungan antara kedua negara telah memburuk sejak Chavez manjabat tahun 1999.
Sumber : www.bloomberg.com