xxonMobil Corp. berharap memulai output dari proyek gas dan minyak mentah Cepu, Indonesia, yang direncanakan 2008.
Penulis : Eric Watkins
ExxonMobil Corp. berharap memulai output dari proyek gas dan minyak mentah
Cepu, Indonesia, yang direncanakan 2008, tapi pejabat perusahaan mengatakan volume awal akan kecil karena
masalah pembangunan.
‘Ada pilihan bagi kita untuk mengedepankan produksi tapi dalam volume yang kecil,’ Peter Coleman, presiden
ExxonMobil Indonesia, mengatakan pada reporter setelah pertemuan dengan Wapres Indonesia Jusuf Kalla.
Ia tidak menjelaskan diskusi tersebut, tapi media pemerintah Indonesia melaporkan bahwa ExxonMobil sedang
dalam pembicaraan dengan kontraktor pemboran dan negosiasi ini diharapkan selesai semester pertama 2007.
Pemerintah Indonesia telah menyetujui rencana pembangunan Cepu, tapi seorang pejabat di BP Migas
mengatakan beberapa masalah telah muncul sejak persetujuan itu, termasuk pembebasan tanah, yang bisa menunda
awal produksi hingga 2009.
BP Migas sebelumnya telah mendorong ExxonMobil dan rekannya PT Pertamina untuk mempercepat
pembangunan Cepu. Bulan Maret, ketika perjanjian pembangunan bersama ditandatangani, Menteri ESDM
Purnomo Yusgiantoro telah meminta skema pembangunan ‘fast-track‘.
Perjanjian ini berharap agar pembangunan ini akan mendukung output minyak mentah Indonesia secepatnya.
Produksi jatuh menjadi 887.000 b/d bulan Juli, dilaporkan terendah dalam 35-tahun dan turun dari 900.000 b/d pada
bulan Juni, karena masalah produksi dalam beberapa lapangan minyak begitu juga penjadwalan.
Pemerintah ingin meningkatkan produksi lokal karena telah mensubsidi pembelian domestik minyak.
Penurunan dalam produksi lokal meningkatkan volume minyak yang harus Indonesia beli dengan harga
internasional.
www.ogj.com