Penemuan gas Elk-1 InterOil Corp. di
onshore timur basin Papua berpotensi memulai industri LNG di
negara itu, menurut PM Papua New Guinea Michael Somare.
Penemuan gas Elk-1 InterOil Corp. di
onshore timur basin Papua berpotensi memulai industri LNG di
negara itu, menurut PM Papua New Guinea Michael Somare. Katanya proyek
ini bisa menjadi pendorong untuk pembentukan bangsa
terindustrialisasi.
Fasilitas, yang diusulkan oleh InterOil and international investment
bank Merrill Lynch yang berbasis di Toronto bulan lalu, untuk lokasi
dekat Port Moresby, bisa mengirimkan kargo LNG pada kuartal kedua
2011.
Penguasa Papua New Guinea sepertinya akan mendeklarasikan secara
resmi Elk-1 sebagai sebuah penemuan, jika staf teknis menyelesaikan
tinjaun data uji drillstem yang mengindikasikan aliran terbuka
dengan potensi 28,5 MMcfd gas.
Cadangan dilaporkan sebanyak 3 tcf gas.
InterOil bermaksud melakukan pemboran sumur appraisal di Elk
dan malakukan eksplorasi di struktur bersebelahan.
Hal yang menarik, pengesahan Elk oleh Papua New Guinea bertepatan
dengan meningkatnya kekecewaan bahwa usulan proyek pipa gas Papua New
Guinea-Australia akan dilanjutkan.
Somare juga melakukan pendekatan dengan perusahaan minyak besar
ketika mengatakan Papua New Guinea harus proaktif dalam pengembangan
sumber alamnya. Katanya negara itu tidak bisa mengijinkan
supermajor untuk menempatkan proyek negara dalam daftar dengan
target lain di seluruh dunia dan meninggalkannya.
Ia menambahkan bahwa pendekatan tak ortodoks InterOil untuk awal
proyek bisa jadi dibutuhkan untuk membawa investor luar negeri bersama
dengan kekayaan Papua New Guinea, tapi mendispersikan aset minyak
bumi.
Sumber : www.ogj.com