Turki tidak memiliki hak untuk mengekspor-lanjut gas yang diimpornya
dari Iran melalui pipa, menurut Menteri Perminyakan Iran, Kazem
Vaziri-Hamaneh.
Turki tidak memiliki hak untuk mengekspor-lanjut gas yang diimpornya
dari Iran melalui pipa, menurut Menteri Perminyakan Iran, Kazem
Vaziri-Hamaneh, Senin, mengacu pada kemungkinan ekspor gas Turki ke Israel
melalui sebuah pipa yang masih dalam rencana konstruksi.
Menurut kantor berita Iran ILNA, menteri memberi tanda dalam wawancara
ILNA-Fars saat ia ditanya mengenai tekanan dari kelompok yang memiliki
interest terhadap ‘Zionist’, di Ankara, untuk memasok kebutuhan gas
bagi rezim tersebut. Vaziri-Hamaneh mengatakan bahwa Turki tidak diizinkan
untuk mengekspor-lanjut gas Iran yang berada dibawah perjanjian yang
ditandatangani kedua negara.
Dalam hal proyeksi harga minyak untuk Maret 2007-2008, menteri
mengatakan akan mengusulkan $ 36 – $ 40 per barrel, menambahkan, ‘Belum ada
keputusan yang diambil atas harga minyak dalam budget bill untuk
tahun depan.’
Vaziri-Hamaneh melanjutkan pernyataannya, bahwa jika proyeksi harga
minyak ditetapkan dalam figur tersebut, yaitu level yang dijaga oleh
negara-negara produsen minyak lainnya, sisanya bisa disimpan di Foreign
Exchange Reserve Account. ‘Kementrian Perminyakan Iran telah menerima
bagian dari deposit Foreign Exchange Reserve Account, menambahkan bahwa
belum menggunakan dana itu.’
Menyebutkan bahwa pemerintah Iran mengeluarkan sebuah perintah, tahun
lalu, berdasarkan atas dominasi US dollar dalam pendapatan pertukaran
asingnya harus dirubah ke euro, katanya, tetapi, sejak transaksi minyak
dunia diperdagangkan dalam U.S. dollars, minyak dijual dalam mata uang
ini.
Sumber : www.thenewanatolian.co
m