Menteri Energi Indonesia Purnomo Yusgiantoro telah menginstruksikan para pejabat terkait untuk mempersiapkan
negosiasi sebagai langkah terbaik bagi pemerintah bilamana kontrak untuk blok Mahakam di Borneo berakhir pada tahun 2017.
Menteri Energi Indonesia Purnomo Yusgiantoro telah menginstruksikan para pejabat terkait untuk mempersiapkan
negosiasi sebagai langkah terbaik bagi pemerintah bilamana kontrak untuk blok Mahakam di Borneo berakhir pada tahun
2017. Total E&P Indonesie menjalankan blok atas nama partner Jepang Inpex Corp. 50-50.
Sumber industri mengatakan perselisihan pendapat antara Total dan pemerintah kemungkinan besar akan melingkungi
ketentuan seberapa banyak gas yang akan dicadangkan untuk pasar dalam negeri. Indonesia minggu yang lalu mengatakan
menginginkan paling sedikit 40% kontrak gas dicadangkan untuk pasar dalam negeri pemerintah mencoba mengurangi
ketergantungannya pada mahalnya minyak impor.
Juru bicara Total Indonesie Ananda Idris, bagaimanapun mengatakan bahwa 92% gas Mahakam diekspor, dan tidak ada
alasan lain untuk merubahnya.
Total menjalankanlebih dari 2.6 bcfd produksi gas dari blok Mahakam pada pertangahan pertama tahun 2006 dan
berharap hasil blok tetap pada level itu sampai awal tahun sekurang-kurangnya dalam dekade berikutnya.
Total mengumumkan rencananya untuk menginvestasi lebih dari 5 milyar dolar dalam mengeksplorasi minyak dan gas di
negara ini, khususnya pembangunan gas di blok Mahakam.
Pada November akhir Total melaporkan penemuan gas offshore antara lahan Tunu dan Peciko pada blok tersebut.
Sumur Tunu Great South-1, dibor diperairan yang sangat dangkal, dijumpai beberapa gas reservoir yang memperkuat
perluasan zona bagian selatan Tunu, kata Total. Pengujian produksi akan dilakukan untuk memperkuat penemuan, dan
sumur selanjutnya akan dibor di area tersebut untuk dinilai potensinya. Sumber baru dapat mengalir sampai tahun
2009, kata Total.
Sumber:www.ogj.com