Rangkuman Diskusi Mailing List Migas Indonesia Bulan Maret 2007 salah satunya membahas mengenai meledaknya pesawat Garuda Indonesia sesaat setelah mendarat di landasan Adi Sucipto. Berikut adalah tanggapan dari rekan-rekan Mailing List Migas Indonesia atas insiden tersebut.
Agus Sudrajat
Pesawat Garuda Terbakar dan Terbelah di Bandara Adisucipto
Pesawat Boing 737 seri 400 Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 200 dari Jakarta menuju Yogyakarta, terbakar di Bandara Adisucioto, Yogyakarta, Rabu (7/3) pukul 06.50. Pesawat itu terbakar sesaat setelah mendarat di landasan di bandara tersebut…..
Tanggapan 1 – x.sulistiyono
Apa yang sebabnya ? Kesambar petir waktu diudara ? Bagaimana pesawat mengatasi petir . Pak Gede Sudarka atau rekan lain barangkali bisa memberi penjelasan.
Tanggapan 2 – Dasep Nurjani
Kayanya bukan di akibatkan oleh petir karna pada waktu kejadian cuaca alam sangat cerah.
menurut prediksi sekarang ini kemungkinan ada hembusan angin lokal yang sangat besat sehingga mengakibatkan pesawat tidak setabil.menurut saksi mata pesawat waktu landing sampai mentul mentul 3 kali sehingga mengakibatkan tekanan yang sangat tinggi(hard landing).
Tanggapan 3 – denny syamsuddin
Pak sulis, bukannya pesawat memiliki penangkal petir sendiri.
Dimana pada saat terbang, electricity dari petir akan disalurkan kemudian disimpan di kapasitor.
Pada saat mendarat (grounding) baru dibuang ke bumi.
Tanggapan selengkapnya dari Rangkuman Diskusi Mailing List Migas Indonesia: