Secara sederhana SIL dijelaskan sebagai tingkat kategori probabilitas keselamatan suatu instrument [katakan misanya sensor + transmitter] secara terpadu; dimana dalam konteks ini instrument tersebut diimplementasikan dalam aplikasi pengendalian ¡keselamatan proses¢ / SIS, berdasarkan tingkat kerumitan atau kritikal aplikasinya [mis : apakah pada plant chemical process atau plant nuclear power yang sangat high critical safety].
Tanya – fadhli_halim@rekayasa
Dear all,
Mohon bantuannya untuk menjelaskan SIL,dan juga parameter2 untuk menentukan jenis SIL.
Tanggapan 1 – Crootth Crootth
Silahkan baca tulisan Mas Mefredi CFSE di Jurnal KMI 2007 di www.migas-indonesia.net
Saya kira itu adalah salah satu reference yang bagus.
Tanggapan 2 – Arnold Antonius
Dear mas Fadhli, mau tambahkan sedikit …
Secara sederhana SIL dijelaskan sebagai tingkat kategori probabilitas keselamatan suatu instrument [katakannya misanya sensor + transmitter] secara terpadu; dimana dalam konteks ini instrument tersebut diimplementasikan dalam aplikasi pengendalian ¡keselamatan proses¢ / SIS, berdasarkan tingkat kerumitan atau kritikal aplikasinya [mis : apakah pada plant chemical process atau plant nuclear power yang sangat high critical safety].
Dalam hal ini :
Keselamatannya = identik dengan probabilitas kegagalan saat sedang difungsikan sebagai SIS
Terpadu = identik dengan probabilitas kegagalan / kerusakan seluruh part instrument secara komulatif [cashing/enclosure, electronics module, kabel, terminasi dll]
Dasar penentuan SIL berdasarkan standar yang internasional yang telah ditetapkan, misalnya IEC61508 (ref.2)
Dimana secara kualitatif dan kuantitatif formulasi penilaian katergori SIL ditetapkan berdasarkan standar pengujian reliabilitas alat oleh fabrikasi produk tersebut, misalnya burn test, uji kualitas material, mechanical shock test, electronic function test, leakage test dll
Untuk kita sebagai end user, tinggal sesuaikan saja kategori SIL dari instrument yang akan dipakai dalam projek berdasarkan kritikal aplikasinya SIS yang ditetapkan, misalkan berdasarkan IEC61508 (ref2)
– SIL 4 : Rail transportation / Nuclear power
– SIL 3 : Utility Boiler
– SIL 2 : Industrial Boiler
– SIL 1 : low safety requrement plant
Tanggapan 3 – Budhi, Swastioko (Singgar Mulia)
Untuk mempermudah pencarian dokumen, silahkan klik URL http://migas-indonesia.net/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid=72&Itemid=42, download dokumen nomor 3.
Jurnal KMI Volume III – 2007
1. Six Sigma Methodology: An Introduction
Wisnu Sri Bandono (Siemens Power Generation Cilegon)
Sadono (Chevron Indonesia Company)
2. Strengthening Foundation of Continous Improvement in Process Instrumentation and Control System Management
Surya Ahdi, CMRP (Chevron Pacific Indonesia)
3. Some Experiences with Risk Graph and LOPA in Conducting SIL Determination Study
Mefredi, CFSE (BP West Java)
4. Remedial Action for the Movement of Buried Gas Pipe and Anchor Block on a Very Soft Soil Due to Fill Embankment
Masyhur Irsyam (LAPI Institut Teknologi Bandung)
Rikrik Gantina (PT Perusahaan Gas Negara)
Muliana Valianti (LAPI Institut Teknologi Bandung)
Agus Himawan (LAPI Institut Teknologi Bandung)
5. On the Ability of Fire and Explosion Index (F&EI) as a First Screening Method in the Quantitative Risk Assessment Study
Darmawan Ahmad Mukharror (Chevron Indonesia Company)
Ronggo Ahmad Wikanswasto (PT Badak LNG, Bontang)
6. Operational Experience using Gas Ultrasonic Flow Meter for Custody Transfer
Miftahul Munir (Chevron Indonesia Company, Balikpapan)
7. Development of FMECA Software for Risk Identification of Centrifugal Compressor
Dani Rusirawan (Teknik Mesin, ITENAS, Bandung)
Riki Hermawan (Teknik Mesin, ITENAS, Bandung)
Ahmad Taufik (Indonesian Oil and Gas Community)
8. On Bottom Stability Analysis of Partially Buried Pipeline at the Near-Shore South Sumatera – West Java Pipeline
Muhammad Munari (PT Perusahaan Gas Negara)
Rikrik Gantina (PT Perusahaan Gas Negara)
Hasanuddin Ibrahim (PT Perusahaan Gas Negara)
Krisnaldi Idris (Teknik Kelautan, Institut Teknologi Bandung)
Taufik Fahrozi (PT Saipem Indonesia)
9. Hydraulics Aspect in Oil Pipeline Systems Design
Dani Rusirawan (Teknik Mesin, ITENAS, Bandung)