"Mohon pencerahan dan informasi kira2 lembaga mana yang menyelenggarakan Training tentang Housekeeping atau mungkin diantara teman-teman ada yang punya Standart Operating Procedure tentang Housekeeping."
Tanya - "Roslinormansyah"
Dear Mailist yth,
Mohon pencerahan dan informasi kira2 lembaga mana yang menyelenggarakan Training tentang Housekeeping atau mungkin diantara teman-teman ada yang punya Standart Operating Procedure tentang Housekeeping.
Tanggapan 1 - Saiful Erwan
Housekeeping biasanya dilakukan bersama dengan induction of HSE program.
Tanggapan 2 - Ganapati Sjastri Satyani
Mas,
Mending anda undang pembicara dari Hotel yang House Keepingnya dinilai baik.
Mereka biasanya punya materi training yang baik. Yang saya tahu Hyatt bagus.
Setahu saya, house keeping training pernah diselenggarakan oleh
JICA-Depnaker. Dalam hal ini training-nya berbasiskan cultur di negara Jepang, yaitu 5S Seiri (memilah), Seiton (menata), Seiso (membersihkan), Seiketsu (merawat), Shitsuke (membiasakan).
Tanggapan 3 - MUJOKO
Saya punya sedikit rangkuman mengenai training ini dan sedikit gambar penjelasannya. (tapi lewat Japri yach...).
Dirman Artib dirman.artib@amec.com
Tanggapan 4 - Dirman Artib
Pak Roslinormansyah,
Sebelumnya mohon ma'af karena pertanyaan saya yg berikut.
Apa kritikal levelnya sehingga anda memerlukan sebuah "documented procedure" hanya untuk aktivitas "house keeping ?"
Apakah ada hal-hal yang mengakibatkan impact/dampak yang significant terhadap "quality of product" atau keselamatan, kesehatan orang, keselamatan atau keamanan sebuah expensiveimportant property/alat/critical installation (high risk level) ?
Nah, kalau jawabannya TIDAK maka saya hanya menganjurkan, bahwa anda tidak perlu membuat sebuah prosedur untuk "house keeping".
Any way,
Kalau mengacu kepada persyaratan ISO 9001:2000, hanya 6 prosedur yg wajib dan itu tidak termasuk untuk "house keeping". Tetapi jika sebuah organisasi memandang bahwa sebuah aktivitas harus dilakukan dengan level disiplin yang tinggi,contoh "house keeping" thd. sebuah area yg berbahaya, instalasi vital yg sensitive, area dengan security level yg khusus, maka anda mungkin memerlukan prosedur. Ini bisa berawal dari hasil analisa resiko kalau anda menerapkan sistem manajemen yg compliance kepada ISO 14001, OHSAS 18001, atau dipersyaratkan oleh customer di dalam sebuah kontrak.
Lalu mungkin anda akan bertanya, lantas kalau tidak ada prosedur bagaimana menjamin konsistensi sebuah proses dan quality dari hasil pekerjaan ?
ISO 9001:2000 tidak terlalu suka dengan semangat ISO 9001 versi 1994 yaitu "write what you done and done what you write", sehingga dampaknya semua aktivitas harus ada prosedur. Maka dapat dibayangkan misalnya sebuah organisasi seperti CONOCOPHILLIPS mungkin akan mempunyai lebih dari 1200 buah prosedur. (Gimana mengontrolnya ya ?). Maka taktisnya adalah lewat persyaratan "Competence, Awareness and Training". Buat pekerja/operator kompeten dengan terus menerus diberi pembelajaran, pelatihan yg sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dan......itu berarti bahwa system kompetensi di organisasi anda harus efektif dalam mewadahi peningkatan.
Dengan cara demikian maka, sistem manajemen anda akan terus bisa ditingkatkan dengan cara meningkatkan kapabilitas manusianya ini.
Sebelumnya mohon ma'af karena pertanyaan saya yg berikut.
Apa kritikal levelnya sehingga anda memerlukan sebuah "documented procedure" hanya untuk aktivitas "house keeping ?"
Apakah ada hal-hal yang mengakibatkan impact/dampak yang significant terhadap "quality of product" atau keselamatan, kesehatan orang, keselamatan atau keamanan sebuah expensiveimportant property/alat/critical installation (high risk level) ?
Nah, kalau jawabannya TIDAK maka saya hanya menganjurkan, bahwa anda tidak perlu membuat sebuah prosedur untuk "house keeping".
Any way,
Kalau mengacu kepada persyaratan ISO 9001:2000, hanya 6 prosedur yg wajib dan itu tidak termasuk untuk "house keeping". Tetapi jika sebuah organisasi memandang bahwa sebuah aktivitas harus dilakukan dengan level disiplin yang tinggi,contoh "house keeping" thd. sebuah area yg berbahaya, instalasi vital yg sensitive, area dengan security level yg khusus, maka anda mungkin memerlukan prosedur. Ini bisa berawal dari hasil analisa resiko kalau anda menerapkan sistem manajemen yg compliance kepada ISO 14001, OHSAS 18001, atau dipersyaratkan oleh customer di dalam sebuah kontrak.
Lalu mungkin anda akan bertanya, lantas kalau tidak ada prosedur bagaimana menjamin konsistensi sebuah proses dan quality dari hasil pekerjaan ?
ISO 9001:2000 tidak terlalu suka dengan semangat ISO 9001 versi 1994 yaitu "write what you done and done what you write", sehingga dampaknya semua aktivitas harus ada prosedur. Maka dapat dibayangkan misalnya sebuah organisasi seperti CONOCOPHILLIPS mungkin akan mempunyai lebih dari 1200 buah prosedur. (Gimana mengontrolnya ya ?). Maka taktisnya adalah lewat persyaratan "Competence, Awareness and Training". Buat pekerja/operator kompeten dengan terus menerus diberi pembelajaran, pelatihan yg sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dan......itu berarti bahwa system kompetensi di organisasi anda harus efektif dalam mewadahi peningkatan.
Dengan cara demikian maka, sistem manajemen anda akan terus bisa ditingkatkan dengan cara meningkatkan kapabilitas manusianya ini.
Comments
Post a Comment