Skip to main content

Maximum connection gas

"Connection Gas (CG): ini sebenarnya adalah salah satu indikasi untuk mengetahui bagaimana tekanan lumpur terhadap tekanan formasi. CG sepengetahuan saya tidak pernah ada panduan jelasnya angka fix, misalnya 20.000ppm atau 50.000ppm. Yang harus diwaspadai dari CG adalah 'trend'-nya, jika melihat trend CG terus meningkat (dari 1 connection ke connection berikutnya), artinya memang drilling kita sudah underbalance, adjust MW harus dilakukan. Kalau hanya 1 data saja CG, menurut saya belumlah tepat untuk weighted up MW, kecuali 1x CG saja tetapi sudah sampai 100.000ppm (roughly)."


Tanya - Karina sari

Hello, mau bertanya-tanya sedikit kepada semua senior drilling engineer, sebenarnya maximum connection gas yang bisa ditolerir pada saat drilling itu berapa ya?
Kapan kira2 saat yang pas buat aku untuk menaikkan lumpur?
Dilihat dari gas reading berapa ya kira-kiranya?
Terus berapa standar barite yang harus ada dilokasi? Apakah 1000 sx cukup? Atau ada standar yang lain?
Kalau barite tidak ada dilokasi, material apa yang aku bisa pakai untuk menambah berat lumpur secara signifikan?
CaCO3 mungkin?
Tolong dibantu dijawab ya?

Thanks, KS


Tanggapan - Nataniel Mangiwa


Saya mau jawab yang saya tahu saja ya..

Connection Gas (CG): ini sebenarnya adalah salah satu indikasi untuk mengetahui bagaimana tekanan lumpur terhadap tekanan formasi. CG sepengetahuan saya tidak pernah ada panduan jelasnya angka fix, misalnya 20.000ppm atau 50.000ppm.

Yang harus diwaspadai dari CG adalah 'trend'-nya, jika melihat trend CG terus meningkat (dari 1 connection ke connection berikutnya), artinya memang drilling kita sudah underbalance, adjust MW harus dilakukan.

Kalau hanya 1 data saja CG, menurut saya belumlah tepat untuk weighted up MW, kecuali 1x CG saja tetapi sudah sampai 100.000ppm (roughly).

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...