Skip to main content

Kapan PWHT mulai dilakukan?

"Proses Heat Treatment pada proses pengelasan dilakukan adalah untuk menghindari terjadinya keretakan pada saat pengelasan atau setelah pengelasan akibat pengaruh panas.
Keretakan-keretakan itu dapat diakibatkan terjadinya perubahan struktur mikro di sekitar daerah las, atau dapat juga akibat terjadinya deformasi.
Nah, retak yang diakibatkan oleh struktur mikro erat kaitannya dengan jenis material yang dilas. Misal ; Plate Low Carbon steel.biasanya untuk ketebalan dibawah 1 inch tidak perlu dilakukan proses heat treatment. Sementara untuk High Alloy Steel, biasanya selalu dilakukan Heat Treatment. Hal ini ada kaitannya dengan proses pembentukan struktur pada logam las dan perubahan struktur di HAZ."


Tanya - denaft

Dear all,
Saya ingin bertanya: Kapankah PWHT mulai dilakukan? apakah  berdasarkan pertimbangan ketebalan saja atau juga berdasarkan  material serta jenis/proses pengelasan?
Terima kasih.



Tanggapan 1 - Ir.Darmayadi darma@adhireksa

Maaf ini Ibu Dena atau Bpk Dena?
Saya anggap Sahabat Dena Aja ya.......
Proses Heat Treatment pada proses pengelasan dilakukan adalah untuk menghindari terjadinya keretakan pada saat pengelasan atau setelah pengelasan akibat pengaruh panas.
Keretakan-keretakan itu dapat diakibatkan terjadinya perubahan struktur mikro di sekitar daerah las, atau dapat juga akibat terjadinya deformasi.
Nah, retak yang diakibatkan oleh struktur mikro erat kaitannya dengan jenis material yang dilas. Misal ; Plate Low Carbon steel.biasanya untuk ketebalan dibawah 1 inch tidak perlu dilakukan proses heat treatment. Sementara untuk High Alloy Steel, biasanya selalu dilakukan Heat Treatment. Hal ini ada kaitannya dengan proses pembentukan struktur pada logam las dan perubahan struktur di HAZ.
Kalau keretakan karena adanya deformasi, ini biasanya terjadi pada plat carbon steel yang tebal. Karena dengan adanya pemanasan yang terkonsentrasi pada sekitar daerah las, maka terjadi  perbedaan kecepatan muai dari masing-masing daerah.
Jadi, dapat dikatakan bahwa pertimbangan dilakukannya PWHT adalah :
1. Jenis Material yang akan dilas.
2. Ketebalan
Lantas gimana dengan Proses pengelasannya? Ini tidak banyak mempengaruhi. Ini yang dapat saya jelaskan, mohon buat rekan lain yang lebih banyak mengetahui tentang proses PWHT dapat mengkoreksi pendapat saya diatas, sekalian menambahkan jika ada yang kurang.


Tanggapan 2 - Dirman Artib

Tambahan saja...
Kebutuhan PWHT didefinisikan dengan jelas pada ASME section IX dan juga AWS
D1.1 (mohon dikoreksi  kalo salah).
 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...