Skip to main content

Inclinometer

Secara umum Inclinometer digunakan untuk mengukur lateral deformation, sehingga ia sangat jamak dipergunakan untu kmengukur besar dan kecepatan pergerakan lereng. Dari pengukuran ini dapat diketahui lokasi kritis dari lereng sesuai dengan hasil monotoring yang dilakuka. Selain itu juga dapat digunakan serta dalam lateral pile-load test dan mengukur besarnya defleksi yang terjadi pada tanah lunak akibat beban yang bekerja diatasnya.

Ada dua jenis inclinometer, yakni Pendulum-actuated wheatstone bridge circuit (seperti yang telah dibicarakan oleh Mas Wilis) dengan sentitifitas 1 inch/100 ft ato dapat mengukur pergerakan lereng sebesar 2 mm. jeis lain yang lebih sensotof adalah inclinometer yang dilengkapi dengan servoacceleromete dengan sensitifitas 0.0001 ft/2ft casing. Untuk jenis ini saya belum pernah pakai (saya juga kurang tahu apakah ada dipergunakan dalam dunia industri di indonesia).


Tanya - aang r_gautama


Rekan sekalian
mau tanya: dalam pemasangan inclino, apa saja yang diperoleh dari inclno itu? nilai radiannya bukan? dengan mengkombinasikannya dengan kedalaman akan diperoleh kemiringan atau rate pergerakan lerengnya kan?
 
terima kasih atas penjelasannya


Tanggapan 1 - wilis wilis@dynamic.pauir.itb


Pak Gautama ysh,

Saya dari mechanical engineering. Mungkin inclinometer yang umum dipakai
orang sipil berbeda dengan orang mekanik.

Kami biasa memakai inclinometer jenis pendulum atau kapasitif. Output dari inklinometer ini adalah tegangan listrik yang dapat dikonversikan ke sudut dengan satuan derajat maupun radian. Bidang referensinya dapat diatur sesuai keinginan, misal bidang horisontal sebagai nol derajat, atau bidang miring 45 derajat sebagai acuan nol derajat.

Betul Pak, saya setuju bila dikombinasikan dengan kedalaman akan dapat gradien (kemiringan) terhadap bidang horisontal.

Semoga bermanfaat.



Tanggapan 2 - Alek Poerba alek@geotech.pauir.itb

Kang Aang alias Oom Tamtam dan rekan lainnya yth ..

Secara umum Inclinometer digunakan untuk mengukur lateral deformation, sehingga ia sangat jamak dipergunakan untu kmengukur besar dan kecepatan pergerakan lereng. Dari pengukuran ini dapat diketahui lokasi kritis dari lereng sesuai dengan hasil monotoring yang dilakuka. Selain itu juga dapat digunakan serta dalam lateral pile-load test dan mengukur besarnya defleksi yang terjadi pada tanah lunak akibat beban yang bekerja diatasnya.

Ada dua jenis inclinometer, yakni Pendulum-actuated wheatstone bridge circuit (seperti yang telah dibicarakan oleh Mas Wilis) dengan sentitifitas 1 inch/100 ft ato dapat mengukur pergerakan lereng sebesar 2 mm. jenis lain yang lebih sensitif adalah inclinometer yang dilengkapi dengan servoacceleromete dengan sensitifitas 0.0001 ft/2ft casing. Untuk jenis ini saya belum pernah pakai (saya juga kurang tahu apakah ada dipergunakan dalam dunia industri di indonesia)

Untuk masalah pembacaan, menurut pendapat saya, apa yang telah diutarakan sebelumnya adalah benar. Karena prinsip dari inclinometer itu sendiri adalah besarnya kemiringan (inclination-sehingga disebut inclinometer) terhadap suatu datum yang ditetapkan sebelum melakukan pengukuran. (pengalaman pribadi, datum saya ambil terhadap vertical). Pembacaan ini bisa dalam degree atau radian. Sehingga bila dikombinasikan dengan kedalaman akan diperoleh gradien/kemiringan/inklinasi dari data yang dimonitoring ...

Berikut saya sertakan juga sebuah article tentang inclinometer dengan spriral sensor dan disertai dengan manual dan pembacaannya ... itung-itung sebagai bahan bacaan pulang dari lapangan ke camp ... (buat orang-orang lapangan) ...

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...