Skip to main content

Balancing Crank Shaft

Di crankshaft itu sendiri sudah ada counter mass yang berfungsi unruk mem-balance gaya2 unbalance yang berlebihan. Pihak fabricator sudah mendisain counter mass tersebut sedemikian rupa sehingga gaya unbalance yang terjadi dan/atau getaran yang terjadi di bawah limit getaran yang diijinkan sesuai standar.

Jika crankshaft bapak habis di'luruskan' tanpa mengurangi atau menambah massa pada crankshaft bapak, menurut saya tidak perlu dilakukan balancing lagi, sebab gaya unbalance pada rotary equipment bergantung pada massa unbalance, jarak massa unbalance tersebut dari sumbu rotasi, dan kuadrat kecepatan rotasi. Sehingga efek dari pelurusan crankshaft tadi berpengaruh pada jarak massa unbalance tersebut. sdangkan pelurusan crankshaft tadi tidak terlalu ekstrim, sehingga efeknya tidak terlalu besar pada gaya unbalance. Namun jika bapak merasa kurang yakin, tdk ada salahnya bapak lakukan balancing lagi.

Tanya - Syamsul Anwar@pusri

Dear all,
 
Teman-teman mohon infonya tentang metode balancing untuk engine crank shaft (8 cylinder, 2500 HP, 600 rpm, overall length 5 mtr) dan workshop yang dapat membalancing crank shaft tersebut. Terima kasih sebelumnya.


Tanggapan 1 - Annif Daniar


Mohon maaf, apakah perlu dilakukan balancing pada crankshaft? Bukankah gaya reciprocatingnya jauh lebih besar dari gaya unbalancnya? Atau yang dibalancing flywheelnya?
Kalau untuk mengukur kelurusan dan meluruskan crankshaft yang bending, workshop yang saya tahu adalah horigochi di KI karawang. Horiguchi punya mesin press untuk meluruskan kembali crankshaft sampai kapasitas panjang 8 meter.
Mudah2 membantu..


Tanggapan 2 - Ilham B Santoso

Saya rasa perusahaan otomotif seperti astra pasti memiliki peralatan ini. Seingat saya mesin balancingnya sangat spesifik, jadi juga dilengkapi dengan silinder untuk run way nya pistonnya, saat balancing dilakukan. Kalau agen yang menjual alat untuk balancing ini saya ada informasinya. Untuk etisnya mungkin bisa kontak japri .



Tanggapan 3 - Harmanto Soebawi


Dear Pak Syamsul,
  
  Sebelum Bapak memutuskan untuk balancing crankshaft: ......
  
  Sebenarnya masalah Bapak ini "vibrasi", atau "low power" dari engine anda?
  Ato mungkin, problem bapak crankshaft yang "as/poros"-nya tidak lurus?
  Soalnya saya belum pernah denger soal balancing crank shaft untuk engine yang sudah di install, karena crank shaft tersebut seharusnya sdh dibalancing sama fabrikannya. Atau dudukan bearingnya yang nggak pas?
  (Maklumlah, saya lebih tahu masalah bengkel tapi kurang ngerti teorinya)
  


Tanggapan 4 - Syamsul Anwar@pusri


Pak Hermanto,
 
Memang analisa bapak benar, problem utama kami adalah porosnya sudah tidak lurus lagi (hasil pengukuran straightness 85/100 mm). Terus terang saya belum mengerti betul karakteristik crankshaft, cuman persepsi saya kalo shaft itu habis di"luruskan" maka perlu dilakukan balancing utk mengetahui hasil repair tersebut.  Mungkin proses balancing-nya agak beda dengan balancing rotor pada umumunya, ya? (Cmiiw, maklum saya masih dalam level belajar).


Tanggapan 5 - panji hindarto


Pak Anwar,

Sebenarnya di crankshaft itu sendiri sudah ada counter mass yang berfungsi unruk mem-balance gaya2 unbalance yang berlebihan. Pihak fabricator sudah mendisain counter mass tersebut sedemikian rupa sehingga gaya unbalance yang terjadi dan/atau getaran yang terjadi di bawah limit getaran yang diijinkan sesuai standar.

Jika crankshaft bapak habis di'luruskan' tanpa mengurangi atau menambah massa pada crankshaft bapak, menurut saya tidak perlu dilakukan balancing lagi, sebab gaya unbalance pada rotary equipment bergantung pada massa unbalance, jarak massa unbalance tersebut dari sumbu rotasi, dan kuadrat kecepatan rotasi. Sehingga efek dari pelurusan crankshaft tadi berpengaruh pada jarak massa unbalance tersebut. sdangkan pelurusan crankshaft tadi tidak terlalu ekstrim, sehingga efeknya tidak terlalu besar pada gaya unbalance. Namun jika bapak merasa kurang yakin, tdk ada salahnya bapak lakukan balancing lagi.

Metode balancingnya, menurut saya tidak terlalu berbeda dgn rotor pada umumnya,tinggal ditentukan bidang untuk balancing, jarak massa balancing dari sumbu rotasi,dan berat massa balancer-nya. Tempat untuk menambah atau mengurangi massa balancer tadi di counter weight crankshaft

Jika getaran yang terjadi masih dirasa terlalu besar, kemungkinan crankshaft bapak masih belum lurus benar, atau posisi bearing seat crankshaft mungkin ada yang kurang pas akibat terdeformasi oleh crankshaft yang tidak lurus tadi. atau sambungan antara engine ke transmisi kurang alignment. Dan juga gaya reciprocating dari piston yang terlalu besar.

Mungkin ada rekan2 yang lebih berpengalaman yang bisa menambahkan, please CMIIW,

Comments

  1. Menurut Saya Jika Bicara Satu Kesatuan Engine (8 cylinder, 2500 HP, 600 rpm, overall length 5 mtr):

    Alangkah lebih baik jika di cek semuanya? Mulai dari CYLNDER BLOCK, CLYNDER HEAD, CRANKSHAFT itu sendiri. Pokoknya satu kesatuan yang dari compartment engine di cek, karena hanya salah satu saja yang di cek biasanya si bengkel bubut itu bakal meminta satu kesatuan agar mereka dapat membalance satu kesatuan utuh untuk mendapatkan angka perubahan dari Bearing Seating Crankshaft atau istilah kondangnya metal duduk & metal jalan.

    Hal di atas sebagaimana engine secara umum seh, karena saya juga bukan ahlinya dalam membalance. Kalau setau saya engine-engine besar banyak di bawa ke Jl. Gunung Sahari - Jakpus, Bengkel Bubut Anton. Tapi kalau dibawa kesana biasanya barang-barang kita dikerjakan sesuai antrian. maklum block-block engine besar yang datang sudah banyak.

    Smoga dapat membantu pak.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...