Skip to main content

Riser pipeline VS Drilling riser

Drilling riser adalah pipa yang menghubungkan BOP (Blow Out Preventer) subsea (bawah laut) ke marine rig yang fungsinya mengarahkan Drill Pipe masuk ke BOP pada saat Drill pipe hendak di run in hole (RIH). Sedangkan riser pipe adalah pipa dari wellhead (di dasar laut) menuju platform offshore.
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.


Tanya - jaja mujahid


Dear Migas'ers,
  
  Berkenaan dengan subject email saya, yaitu terkait riser pipeline vs drilling riser saya ingin mengetahui lebih banyak perbedaannya dari teman semua.
  
  Se-pengetahuan saya, riser pipeline adalah pipa tegak lurus yang menghubungkan antara offshore/platform ke pipeline - onshore, sedangkan drilling riser adalah pipa tegak lurus yang menghubungkan anatara well ke platform...atau mungkin bisa disebut drilling riser = conductor...?
  
  Sampai saat ini saya masih ragu akan arrgumen penjelasan  di atas soalnya standar yang saya gunakan DNV OS101 - Rules for Submarine Pipeline System - tidak mendefinisikan perbedaan tersebut atau jangan2 saya salah mengunakan standar acuan...?
  
  Diskusi dengan kawan saya di EDC (Engineering design center) Mesin ITB, dia menyarankan menggunakan ASME B31.8 special for riser, tp setelah saya cari keberasaan buku tersebut ternyata tidak menemukannya.
  
  Dan terakhir mengenai material riser, apakah sama antara riser pipeline dengan dirlling riser. yang saya baca di NORSOK Standar, dikatakaan ada tiga  jenis material riser :
  1. Carbon steel
  2. Carbon steel + SM13Cr
  3. Stainless steel
  tetapi standar tersebut tidak mengatakan mana material untuk riser pipeline dan mana untuk driilling riser.
  
  Terima kasih atas penjelasan teman semua semoga penjelasan teman semua dapat menghantarakan forum ini ke forum ilmiah yang lebih tinggi


Tanggapan 1 - Iwandana.Soendoro@conocophillips

Pak Jaja,

Difinisi untuk riser pipeline sudah benar biasanya untuk offshore pipeline. Riser tersebut menempel di jacket structure.

Kalau untuk spec bisa macam - macam salah satunya DNV atau ASME sebaiknya dalaam satu system jangan di gabung bermacam - macam spec. DNV dan ASME B 31.8 dan B31.4 hanya untuk pipeline bukan untuk drilling riser atau yang disebut conductor tadi.

Kalau untuk mendesign conductor mungkin orang drilling lebih paham.
Semoga membantu


Tanggapan 2 - Annif Daniar


Pak Jaja,
Drilling riser adalah pipa yang menghubungkan BOP (Blow Out Preventer) subsea (bawah laut) ke marine rig yang fungsinya mengarahkan Drill Pipe masuk ke BOP pada saat Drill pipe hendak di run in hole (RIH). Sedangkan riser pipe adalah pipa dari wellhead (di dasar laut) menuju platform offshore.
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...