Skip to main content

FWKO Tank

Free Water Knock Out adalah kepanjangan FWKO. Fungsinya bejana FWKO adalah memisahkan air Dari minyak. FWKO bisanya di pasang pada aliran cairan sesudah separator. Air keluar dari bawah Dan minyak mentah dari atas. Bila minyak masih mengandung emulsi, maka biasanya minyak dilewatkan kedalam heater treater untuk memecahkan emulsi dengan pemanasan.


Tanya - Ronny boy


Dear Para milis,

Kebetulan di tempat saya sedang merencanakan FWKO tank,dan saya belum cukup pengetahuan mengenai desain FWKO tank dan prinsip kerja secara detail. Mohon bantuannya jika ada dokumen mengenai FWKO tank, kiranya bisa dishare ke saya .

Terima kasih atas bantuannya.


Tanggapan 1 - EG Giwangkara S


Fwko tank buat apa ya ?
Kali aja barang na sama tp beda istilah.


Tanggapan 2 - ridwan.hamdani


Pak Giwangkara,

FWKO : Free Water Knock Out, bertujuan memisahkan crude oil dan air. Jadi fungsinya menurut saya hampir sama seperti production separator. CMIIW.


Tanggapan 3 - Elwin Rachmat


Free Water Knock Out adalah kepanjangan FWKO. Fungsinya bejana FWKO adalah memisahkan air Dari minyak. FWKO bisanya di pasang pada aliran cairan sesudah separator. Air keluar dari bawah Dan minyak mentah dari atas. Bila minyak masih mengandung emulsi, maka biasanya minyak dilewatkan kedalam heater treater untuk memecahkan emulsi dengan pemanasan.


Tanggapan 4 - Active Boy


Dear Para milis,

Terima kasih atas infonya, yang dimaksud adalah FWKO ( Free Water Knock out) / Gunbarrel Tanks.
Yang saya ingin tau untuk prinsip tanki seperti ini apakah tanki ini membutuhkan waktu untuk settling (liquid yang tertampung tanki didiamkan sementara tanpa ada masukan fluida)  sehingga pemisahan antara minyak/condesat dengan air sempurna atau tidak ( bisa terisi terus menerus oleh fluida dan sistem pemisahan masih dapat terjadi).
Jika dibutuhkan waktu settling berapa lama biasanya dibutuhkan.

Mohon masukan dan informasinya.


Tanggapan 5 - Elwin Rachmat


FWKO biasanya berupa  bejana horizontal. Hitung dulu reynold numbernya. Hitung diameter bejana horizontal sehingga aliran menjadi laminer, catat kecepatan aliran misalnya dalam meter per detik. Asumsikan besar butiran minyak.  Ukur bobot jenis minyak dan air pada suhu dan tekanan bejana. Hitung jarak tempuh dan waktu tempuh butiran minyak didalam air dengan perhitungan lontar peluru yang dipelajari waktu SMA, dengan asumsi tidak ada gesekan antara air dan minyak. Waktu tempuh adalah waktu yang ditempuh jarak vertikal antara flange masuk (ditengah bejana horizontal) dan ujung atas baffle. Baffle adalah plat didalam bejana yang tertutup hingga dasar bejana, terbuka dibagian atasnya untuk mengalirkan minyak yang terkumpul. Minyak akan menjadi over flow dari atas baffle. Jarak tempuh horizontal akan menjadi panjang bejana horizontal dari awal bejana sampai baffle. Panjang bejana perlu ditambah sedikit untuk menampung minyak yang sudah terpisah sebelum minyak dikeluarkan. Waktu tempuh adalah settling time yang dicari. Panjang bejana dan settling time dapat dikurangi dengan menggunakan sirip yang berfungsi untuk mengumpulkan butiran minyak menjadi lebih besar sehingga pemisahan minyak dari air lebih cepat.  Lakukan beberapa kali perhitungan hinga didapat diameter bejana dan bejana yang cukup masuk akal dan dapat diterima. Kenyataanya akan ada gesekan antara butiran minyak didalam air. Mungkin bisa disimulasikan di laboratorium dengan mengocok minyak dan air kemudian mengamati waktu pemisahan air dan minyak.
Bandingkan dengan waktu yang dihitung, lakukan koreksi perhitungan seperlunya.
Jangan lupa mendesign man hole untuk inspeksi dan perbaikan, tambahkan sight glass untuk mengetahui ketinggian minyak. Sebaiknya dibuatkan sampling point dibagian vertikal pada pipa masuk dan pipa keluar (minyak dan air) untuk mengetahui perbandingan minyak dan airnya.

Bila melakukan design dengan bejana vertikal atau tangki, gunakan cara perhitungan yang sama tapi hitung aliran laminar untuk minyak yang jumlahnya jauh lebih sedikit, atur tinggi pipa masuk dengan menyesuaikan terhadap bukaan baffle di atas.

Sudah 27 tahun yang lalu saya melakukan perhitungan design separator atau FWKO, mudah mudahan saya tidak salah.
Semoga bermanfaat.


Tanggapan 6 - utomo utomo.riadi


Salut buat Pak Elwin yang meski sudah lebih 1/4 abad masih sangat rinci penjelasannya tentang men-design FWKO.
Sebagai informasi tambahan barangkali 'retention time' bisa memakai hasil yang didapat dari 'chemical screening test' yang biasa dilakukan untuk seleksi oil treating chemicals' field tersebut.
Injeksi chemical (deoiler/reverse demulsifier) yang sesuai akan sangat membantu effektivitas pemisahan air dalam FWKO. Dulu (ditahun 1980an juga) kami menggunakan 'retention time' 5 menit untuk design banyak FWKO di Irian Jaya (sekarang Papua Barat) sana.
Karena dibagian dasar bejana ini akan mengalir air pada kecepatan relatif rendah, maka perlu juga dipertimbangkan penggunaan internal protective coating plus sacrificial anode untuk melindungi dasar bejana dari ancaman korosi.

Semoga berguna....


Tanggapan 7 - Elwin Rachmat

Apa kabar Mas Utomo. Saya tentu ingat salah satu mentor saya waktu masih plonco dulu. Anda benar saya kelewat tentang reserse demulsifier. Tetapi dalam design saya sengaja tidak menghitung waktu pemisahan dengan bottle test begitu juga kemampuan corrugated plate agar kinerja FWKO tetap terjaga pada saat chemical pump atau corrugated plate tidak berfungsi. Lazimnya dalam pengoperasiannya FWKO sering " terpaksa" dinaikkan kapasitasnya karena produksi air yang selalu meningkat. Pemakaian reserse demulsifier dan corrugated plate akan menjaga kinerja FWKO tanpa memperbesar dimensi atau mengganti dengan yang lebih besar.
Tentang korosi, anda lebih tahu dari saya.


Tanggapan 8 - Administrator Milis Migas


Wah senang sekali lihat para senior Stanvac (mudah2an tdk salah) berkumpul dan sharing Knowledge di milis ini sehingga yang Junior bisa belajar dari pengalaman2 panjang para seniornya.
Akan semakin terasa manfaatnya bergabung di milis Migas tercinta sekaligus menjadi ajang silaturahmi dari anggotanya.

Dengan pak Elwin saya sering bertemu karena beliau adalah mantan Ketua KMI periode sebelumnya.
Kapan2 boleh juga copy darat dengan Pak Utomo usai jam kantor bersama pak Elwin, Pak Pudjo dll.
salam kenal pak Utomo.

Comments

  1. saya ingin bertanya apakah ada referensi mengenai perhitungan dari mas Elwin di atas?
    dan juga referensi perhitungan demulsifier san deoiler untuk pemisahannya
    mungkin dari buku atau standar yang dipakai

    kebetulan saya baru mempelajari proses di stasiun pengumpul umum/pusat pengumpul produksi. saya ingin mencari optimisasi untuk menghilangkan kadar air di FWKO dan tangki tampung setelahnya.

    sayangnya saya masih belum banyak menemukan referensi nya

    terima kasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...