Skip to main content

Job Vacancy for Operations & Maintenance & Reliability Engineers - EPC Project

Dear All Millisters,
Kami PT Rajawali Swiber Cakrawala (RSC), salah satu EPCI Offshore International Contractor di Indonesia, saat ini membutuhkan 2 profesional yakni:
1. Operations Engineer,
2. Maintenance & Reliability Engineer
untuk mendeliver OR&A (Operability Readiness and Assurance) engineering kepada CLIENT kami salah satu K3S asing yang beroperasi di laut natuna.
Pekerjaan ini adalah salah satu lingkup kerja dari proyek EPCI kami yang harus selesai hingga akhir tahun 2013 ini.
Status Pekerjaan: Kontrak 1 tahun
Lokasi Kerja: Gedung Menara 165, Jakarta Selatan, Indonesia.
Berikut adalah JOB DESCRIPTION dari;

1. OPERATIONS ENGINEER:

a)    Update the Operating Philosophy to assure integration of the existing and the new operations system during the detailed design phase
b)    Provide Operations Input into Design, Commissioning & Start Up plan and ensures appropriate Operations Readiness for the project
c)     Work closely with the Client's Rep to verify, monitor and report operations readiness scope
d)    Provide all operations data required for Company Operations Data Management
e)    Tag/asset registry
f)     Ensure that the HSE in operations requirements are delivered and effective
g)    Identify the additional personnel required for the new facilities installed and operated
h)    Develop operations documentation including commissioning plans, simultaneous operations (SIMOPS) procedures, operating manuals, etc
i)      Contribute to HAZOP/HAZID/SIL workshop, Safety Studies, Pre Start-Up Audits and OR&A Reviews in support of the acceptance process
j)     Facilitate the provision of operator training requirements
k)    Contribute in development of Operational Cost (OPEX) models to be used for life cycle costing (if required)
l)      Contribute to commissioning and start-up strategies.
m)   Participate in Operations Readiness Reviews and pre-start-up audits together with Operations Assurance (OA) Team
n)    Ensure documentation handover according to requirements
o)    Ensure close liaison with Offshore personnel on all Operational issues
p)  Direct report to the O&M Project Manager.


2. MAINTENANCE & RELIABILITY ENGINEER:
a)    Update the Maintenance Philosophy to assure integration of the existing and the new maintenance system
b)    Provide all maintenance data/information required for the followings:
     -     RCM (Reliability Centered Maintenance) Assessments
     -    RAM (Reliability, Availability and Maintainability) Analysis
     -    RBI (Risk Based Inspection) Study
     -   CMMMS (Computerized Maintenance and Materials Management System) Population
c)    Contribute in categorization of maintenance activities
d)    Spare parts and standardization
e)    Equipment preservation
f)     Operations logistics
g)    Define or provide input to maintenance training requirements
h)   Tag/asset registry
i)   Contribute in the maintenance routines development
j)    Contribute to commissioning and start-up strategies.
k)    Participate in Operations Readiness Reviews and pre-start-up audits together with OA Team
l)    Ensure documentation handover according to requirements
m)    Direct report to the O&M Project Manager.
Adapun kualifikasai yang dibutuhkan sbb;
a) Sarjana S1 Teknik
b) Berpengalaman minimal 7 tahun di bidang operations, maintenance & inspection eningineering, khususnya Gas Processing Plant
c) Berpengelaman dalam membuat plan & procedures in ENGLISH

Bagi yang berminta dan memenuhi kulaifikasi di atas, silahkan mengirimkan aplikasi lengkap dengan CV, pas photo terkini dan salary ekspetasinya kepada alamat di bawah ini;
- HRD Specialist (Bp. Albertus Aryanto): albertus.aryanto@swiber.com
- O&M Project Manager (Wisnu Wahjusaputra): wisnu.wahjusaputra@swiber.com
Lowongan ini akan terbuka hingga 3 minggu ke depan.
Terimakasih atas perhatian dan kesempatan yg telah diberikan oleh KMI untuk dapat mengupload hal ini.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...