Skip to main content

Butt Joint Method

Saya sedang berurusan dengan line pipe 6" yg dalamnya di lining FBE.
Bisa dishare metoda untuk butt joint yg bisa diaplikasikan untuk line ini?
berhubung robotic field internal girth weld untuk pipa ini gak available di saudi dimana pipa ini akan dipasang.

Tanya - Irwan Fauzy
 
Dear master dan suhu milis migas,

Saya sedang berurusan dengan line pipe 6" yg dalamnya di lining FBE.
Bisa dishare metoda untuk butt joint yg bisa diaplikasikan untuk line ini?
berhubung robotic field internal girth weld untuk pipa ini gak available di saudi dimana pipa ini akan dipasang.


Tanggapan 1 - Dirman Artib


Bisa lebih detail maksud pertanyaannya pak ?

Saya biasa main dgn pipa 6" API 5L-X42 (eq. ISO 3183-3, L290) yg di FBE di Al-Qahtani di Saudi. Ya biasa aja. Pipa diputus-putus pakai flange, karena saat proses FBE nggak bisa belok yg sulit-sulit, cuma dekat flange di champer untuk applikasi FBE.

Urusan welding X-42 dari zaman dulu hanya pake fully celulosic E6010 atau H&C E7010 downhill. Unfortunately, saya nggak ngerti itu pake robotic, selama ini hanya pake welders dari Hindi, Malayalam, Kannada dan Tamil.


Tanggapan 2 - hasan uddin


Nimbrung dikit om sambil ikutan nebak2 :)

Ini mungkin yang dimaksud robotic system untuk internal girth weld FBE field coating dan bukan robotic system untuk field welding. Kalo memang benar yang dimaksud robotic system untuk internal girth weld coating (yang kebetulan peralatannya sedang ga ada), bisa menggunakan aplikasi alternatif misalnya compression fitting (non-welding). Compression fitting dipake umumnya untuk small diameter size dan low/medium pressure pipeline. Aplikasi ini bisa dijalankan kalo misalnya pipa yang sudah diorder memang didesain tanpa cut back pada internal lining-nya. Jadi external pipanya tinggal diolesi dengan epoxy system yang berfungsi sebagai pelumas untuk fittingnya dan sekaligus sebagai sealant + proteksi area bevel pipa.

Aplikasi alternatif lainnya bisa menggunakan mechanical coupling system (mirip2 sama sistim koneksi OCTG casing/tubing dengan seal gasket yang memisahkan pipa dengan pipa). Jadi coupling ini nantinya setelah di fit-up pada pipa akan dipress dengan sistim hidrolik sampai benar2 pas/fit. Sama halnya dengan metode compression fitting, pada aplikasi ini digunakan juga epoxy system yang berfungsi sebagai pelumas sekaligus sealant (mengisi celah grip ulir coupling)

Btw, seingat saya Al Qahtani juga menyediakan jasa field internal girth weld coating juga dengan sistim mekanis semi robot (brush+spray). Tentunya kalah speed kalo dibanding robotic-nya CRTS :)


Tanggapan 3 - Dirman Artib


Ah, untung ada Pak "H" yg selalu jadi live reference buat kita semua, maklum kalau saya orang gurun jarang main ke manufacture/vendor w/shop.


Tanggapan 4 - Irwan Fauzy

Betul pak hasan tebakannya tepat sekali, hehe..
kebetulan saya jg baru saja dapet klarifikasi dari klien dan mereka menyebutkan positive coupling system..
terimakasih banyak pak, penjelasannya sudah cukup jelas dan detail :)


Tanggapan 5 - Irwan Fauzy

Trimakasih uda dirman atas respon dan tambahan pengetahuanya :)
yg saya maksud adalah aplikasi untuk internal girth weld fbe coating..
biasanya menggunakan robotic system, kebetulan robotic untuk size below 8" tidak available, jadi harus menggunakan metoda lain..
karena saya jg orang kantoran, jadi ga gitu paham yg beginian,heheh, tapi alhamdulillah sudah dijelaskan dgn cukup jelas oleh pak hasan..

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...