Skip to main content

Memilih hoist berkualitas

Hoist adalah bagian dari crane yang berfungsi sebagai alat pemindah barang dengan pergerakan vertical (hoisting) dan horizontal (tranversing). Hoist dengan type fixed hoist di desain untuk pekerjaan vertical (hoisting) saja.
Hoist ini merupakan peralatan yang sangat vital dan harus berhati-hati dalam proses  pemilihanya. Karena berkaitan dengan pekerjaan beresiko tinggi yang memerlukan tingkat safety tertentu.
Pada saat ini di pasaran beredar hoist dengan beragam capacity dan harga. Mulai dari 500 kg hingga ratusan ton.
 

Pembahasan - Ngadiyono Hs

Memilih hoist berkualitas  
 
Hoist adalah bagian dari crane yang berfungsi sebagai alat pemindah barang dengan pergerakan vertical (hoisting) dan horizontal (tranversing). Hoist dengan type fixed hoist di desain untuk pekerjaan vertical (hoisting) saja.
Hoist ini merupakan peralatan yang sangat vital dan harus berhati-hati dalam proses  pemilihanya. Karena berkaitan dengan pekerjaan beresiko tinggi yang memerlukan tingkat safety tertentu.
Pada saat ini di pasaran beredar hoist dengan beragam capacity dan harga. Mulai dari 500 kg hingga ratusan ton. Berikut saya berbagi tips dan trick untuk memilih hoist yang berkualitas. Hal-hal yang harus di cermati antara lain:
1.      Capacity berdasarkan Load Spectrum.
Banyak hoist ditawarkan dengan capacity yg sama contoh: 5 ton. Anda harus jeli untuk menanyakan duty class atau umur hoist tersebut. Pastikan bahwa hoist yang akan anda beli mengikuti standar FEM dan DIN atau ISO. Untuk kelas industrial, hoist yang yang ada berada pada duty class berdasarkan standar FEM 2m atau sama dengan standar ISO M5.

Dari duty class tersebut bisa diketahui umur hoist sebelum dilakukan general overhaul. Metode dan jam kerja sangat menentukan umur hoist yang anda pilih.
Secara umum type dalam mengangkat beban dibedakan menjadi 4 type:
1.1   Light                     : beban yang diangkat kurang dari 1/8 (0.125) dari SWL hoist
1.2   Medium               : beban yang diangkat antara 1/8 (0.125) hingga 1/4 (0.250) dari SWL
1.3   Heavy                   : beban yang diangkata antara 1/4 (0.250) hingga 1/2 (0.500) dari SWL
1.4   Very Heavy          : beban yang diangkat antara 1/2 (0.500) hingga 1 (1000) dari SWL
Example:
Pada hoist dengan capasitas 5 Ton dengan duty class 2m/M5
1.1   Apabila biasa digunakan untuk mengangkat beban type light rata-rata kurang dari (0.125) dari 5ton atau 625 kg maka umur hoist tersebut adalah 12500 jam
1.2   Apabila biasa digunakan untuk mengangkat beban type medium rata-rata antara (0.125) – (0.250) dari 5ton atau 625 – 1250 kg maka umur hoist tersebut adalah 6300 jam
1.3   Apabila biasa digunakan untuk mengangkat beban type light rata-rata antara (0.250) – (0.500) dari 5ton atau 1250 – 2500 kg maka umur hoist tersebut adalah 3200 jam
1.4   Apabila biasa digunakan untuk mengangkat beban type light rata-rata antara (0.500) – (0.1000) dari 5ton atau 2500 – 5000 kg maka umur hoist tersebut adalah 1600 jam

Dari contoh diatas apabila anda melakukan pengangkatan dengan type light, maka hoist anda baru kan dilakukan general over houl setelah melakukan pekerjaan selama 12500 jam. 12500 jam disini bukan per day tapi per hoist melakukan pengangkatan. Apabila dalam sehari hoist cuma bekerja selama satu jam, maka hoist anda harus melakukan over haul setelah 12500 hari

Pada saat ini banyak hoist tanpa mencamtumkan duty class. hoist tersebut pada saat comisioning mampu mengangkat 125% dari SWL tetapi lifetimenya tidak diketahui, Biasanya cheating dengan metode "overclock" atau di push dengan konsumsi listri tinggi yang berakibat motor hoist menjadi panas dan umurnya lebih pendek.

Refference:
FEM 1001. Rules for the design of Hoisting Aplliances

Semoga bermanfaat


Tanggapan 1  - Jurie Sulistio Kumara

Nice posting Pak Yono,

Mengenai commissioning EOTC, apakah ada klausul FEM 1001 yang menyebutkan pada kondisi 125% SWL crane dalam keadaan statis atau termasuk juga full traveling (cross dan long travel)?.
Yang selama ini saya design untuk industrial building with cranage,
125% SWL crane test hanya pada keadaan statis, karena fungsi utama nya hanya untuk testing hoist saja. Itupun harus dalam keadaan NO WINDY.

Ada owner yang mensyaratkan ketika crane test 125% SWL harus pada kondisi statis (crane diam) dan dinamis (crane bergerak). Saya kasihan lihat end-carriage dan trolley/hoist harus di geber top speed traveling sesuai vendor spesifikasi. Belum lagi braking load wire yang harus wira-wiri kewer-kewer bawa beban 125% capacity. Karena pastinya sudah mengurangi usia pakai di awal penggunaannya.

Mohon pencerahannya.


Tanggapan 2 - Ngadiyono Hs

Berdasarkan FEM dynamic test dilakukan pada load 120%  tidak dijelaskan secara spesifik soal pergerakan.

Tetapi biasanya untuk comissioning saya lebih mengacu pada BS 466
Crane ditest dengan beban 125%
1. Lifting SWL pada 1 putaran drum dengan equivalent 1-2 m dari atas tanah.
2. Crab/ Trolley harus digerakan dari ujung span hingga ke ujung yang lain
3. Long travel di gerakan secukupnya untuk memastikan roda gigi mampu bekerja pada kondisi overload.
Long travel harus diulang dengan kondisi beban pada salah satu ujung girder.

Pergerakan full speed tidak diperlukan pada overload test

Untuk comisioning insya Allah akan sya posting khusus

Semoga bermanfaat


Tanggapan 3 - agus jaya

Terima kasih postingannya pak.

Apakah yang bapak maksudkan disini adalah Electric Powered Hoist atau Hand Operated Hoist, baik chain atau wire rope. Mohon penjelasan serta lanjutan pelajarannya pak agar ilmu saya bertambah.


Tanggapan 4 - Eddy Sijabat

Pak Ngadiyono,
Menurut pemaparan Bapak, lifetime Hoist itu menurut akumulasi waktu penggunaan dan tergantung perbandingan beban yang diangkat dengan SWL-nya. Saya setuju dengan Bapak. Tapi bagaimana perbandingan apabila Hoist digunakan 1 jam/hari dengan 6 jam/hari? Apakah akumulasi lifetime-nya tetap sama? Mengingat apabila Hoist digunakan dengan konsumsi listrik, panas yang dihasilkan tidak linear terhadap panas yang dihasilkan (loses). Panas ini yang menyebabkan loses atau kerugian sehingga lifetimenya berkurang. Pengurangan ini masih tetap linear (sama) atau tidak, Pak?


Tanggapan 5 - Ngadiyono Hs

Dear, Bp. Edi Sijabat

Pada hoist dengan duty class 2m/M5 ada class operating time sebagai berikut:
Rata-rata waktu operasi per hari [jam]:

Light    : 4-8
Medium    : 2-4
Heavy    : 1-2
Very heavy    : 0.5-1

Dari data diatas hoist dengan duty class 2m/M5 idealnya mengangkat beban pada kondisi Veri heavy (0.5-1) kali SWL cuma selama 0.5 hingga 1 jam.
apabila operasi di lapangan lebih dari itu sebaiknya menaikan kapasitas atau duty class

Semoga membantu

Comments

  1. mohon bantuan nya!
    ada yang bisa membantu saya untuk mengetahui material yang di btuh kan untuk beban angkat dari 1-60 ton,,misal nya saya mmembutuhkan gantry crane 5 ton panjangg span 12 mtr tinggi angkat 8 mtr panjang 6 mtr,material yang mau saya pake wf sama pipa,,kira apa rumus untuk mencari wf berapa yang dipake sama diameter pipa untuk penyangga nya?
    saya akan sangat berterima kasih jika ada yang bisa membantu..email saya: labans.79@gmail.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...