Saya ada pertanyaan mengenai material & corrosion pada pipeline. Untuk para pakar semua, terutama dibidang ini corrosion/material/process/pipeline, saya sangat harapkan sharing ilmu & pengetahuannya ya.
Pipeline akan digunakan untuk mengalirkan crude oil, dikarenakan keperluan instalasi pipeline harus dihubungkan (las) ke 500mm forged pup piece kemudian ke flange (di-las juga tentunya). Material pipeline adalah DNV 415 SFPD seamless, material pup piece ASTM A694 F60 carbon steel, & flange dari duplex. Hasil dari corrosion assessment menunjukan bahwa si pipeline harus diberi 6mm corrosion allowance & si pup piece hrs dilapisi 3mm inconel 625 clad. Pipeline didesign berdasarkan DNV OS F101, pup piece berdasarkan ASME VIII & si flange berdasarkan DNV OS F101.
Tanya - Dadang Purwanto
Bosen juga lihat pembahasan reputable & non-reputable, atau pengalaman makanan di kampung orang yg ga enak dilidah (jd inget pengalaman pribadi waktu dinner di slh satu hotel di norway, hahaha).. Mari lupakan asal universitas agan2 sekalian & kt berbagi sesuatu yg lebih bermanfaat :)
Kebetulan saya ada pertanyaan nih mengenai material & corrosion pada pipeline. Utk para pakar semua, terutama dibidang ini corrosion/material/process/pipeline, saya sangat harapkan sharing ilmu & pengetahuannya ya.
Pipeline akan digunakan utk mengalirkan crude oil, dikarenakan keperluan instalasi pipeline hrs dihubungkan (las) ke 500mm forged pup piece kemudian ke flange (di-las juga tentunya). Material pipeline adalah DNV 415 SFPD seamless, material pup piece ASTM A694 F60 carbon steel, & flange dari duplex. Hasil dari corrosion assessment menunjukan bahwa si pipeline harus diberi 6mm corrosion allowance & si pup piece hrs dilapisi 3mm inconel 625 clad. Pipeline didesign berdasarkan DNV OS F101, pup piece berdasarkan ASME VIII & si flange berdasarkan DNV OS F101.
Seiring dengan berjalannya waktu (operating condition), si pipeline akan menipis akibat korosi sehingga terjadi perbedaan ketebalan dinding pipa di sambungan (weld) antara pipeline dengan pup piece. Di sekitar sambungan, korosi pada pipeline dikhawatirkan akan semakin buruk karena adanya beda potensial antara pipeline dan pup piece/clad. Dan dengan adanya beda ketebalan di daerah sambungan, dikhawatirkan jg akan terbentuk vortex yg terbentuk oleh fluida yg mengalir didalam pipeline akibat permukaan pipeline yg tidak rata. Vortex pada lokasi ini dikhawatirkan akan menggerus permukaan pipeline & mempercepat proses penipisan dinding pipa akibat korosi.
Pertanyaan saya, apakah kekhawatiran saya diatas terlalu berlebihan? Jika tidak, dan hal ini dapat terjadi, bagaimana cara mengatasinya?
Ditunggu masukan dr expert semua.
Tanggapan 1 - Faisal Reza
Pipeline lokasi nya dimana pak? sungai...onshore underground....seabed...???
Concern anda sangat valid....tapi kritikal atau tidak...kita bisa bicarakan nanti...
Pengalaman saya kalau O2 ingress bisa di minimasi....galvanic cell akan berkurang banyak....tapi masalah vortex iya....akan ternjadi perbedaan pressure diantara ketebalan yg berbeda dan membuat lokal kavitasi.....ini juga tergantung flow rate (velocity tempatan)...akan berkurang kalau superficial velocity nya menunjukkan itu laminar....tapi bukan berarti meng eliminate kavitasi tempatan secarah me nyeluruh....
Ada baiknya kalau ini sudah terlanjur...maka dilakukan regular inspection...frekuensi inspeksi kadang juga tergantung tergantung dimana lokasinya....
Itu pak preliminary dari saya...tapi alangkah baiknya bapak kasih saya atau kita sketch drawing juga indikasi materialsnya.
Tanggapan 2 - Dirman Artib
Menurut saya, sepanjang items yg dikhwatirkan ada akses untuk dimonitor dgn inspeksi, tak perlu ada kekhwatiran yg berlebihan. Dalam penerapan ilmu pengetahuan, terutama industri migas, pengendalian dan control measures risiko tidak hanya dgn pengendalian teknis. Risiko akan tinggi jika item tsb. tidak bisa dipantau, karena meningkatkan uncertainty, dalam skenario terjelek akan bocor dan burst tiba-tiba dan unplanned shutdown, impaknya selain ekonomi tentu juga polusi. Sebaliknya jika bisa dipantau, maka integrity program bisa dibuat untuk replacement pada saat planned window shutdown. Lain halnya jika tak ada akses, dan tak bisa dipantau, maka kita hrs memikirkan item tsb. untuk bebas pemeliharaan seumur hidup fasilitas.
Saya juga punya pipa inconnel 2 inch yg damage krn impak mekanikal, karena keterpaksaan menunggu material eksotis yg sedang dibeli, maka hrs diganti sementara dgn A333. Mengikuti advise dr Insinyur Bahan & Perkaratan yg asal Persia, maka kita lakukan partial replacement, dan dibikin spool-flange 4 biji, 1 kita pasang, 3 sbg cadangan, lalu dipantau berkala ketebalan-nya. Ternyata dr hasil UT berkala, fakta menunjukan laju penipisan pipa tak secepat hitungan teori Insinyur Bahan & Perkaratan, di mana spool 1 hrs diganti spool 2 dalam waktu 4 -5 bulan, dan spool 4 hrs difabrikasi jika spool 2 naik pangkat, spool 3 bergeser ke antrian berikutnya, kenyataanya sekarang sudah 8 bulan, hasil pantauan tak menunjukan penipisan-perkaratan yg diperkirakan.
Begitulah style kita bertahan di aset tua milik "Shell" (jgn lupa "S" nya ya, maknanya beda jauh he...he..he..).
Tanggapan 3 - Faisal Reza
Penggantian inconel ke A333 CS sangat ekstrem dan jauh...kalaupun tidak tjd apa2 selama regular inspection....berarti desain nya dulu ada yg tidak betul atau alias overspec....atau yg desain nggak tahu proses internal....atau kurang terlalu melihat detil internal sistem alat tsb....
bagi saya...inspeksi itu betul juga tidak kalah pentingnya product monitoring....kita di north sea...product monitoring ialah aspek utama...dgn tahu product yg kita kirim kita bisa buat simulasi...dan bisa men optimasi inspeksi yg berlebihan...
juga bagi saya inspeksi itu bukan mitigasi....tapi pak dirman sudah mengindikasikan learning by monitoring....itu bagi saya cukup bagus....
utk pak danang purwanto...silahkan share sketch nya...nanti kita bisa lihat mitigasi nya....
pada dasarnya....kalau crude oil anda dgn water cut yg besar...maka juga perlu diketahui water quality (composiition)...galvanic cell akan berpengaruh banyak pada ini...yaitu konduktivitas water juga kadar chloride....
juga perlu diketahui superficial velocity dan flow behaviour...apa laminar atau annulus dsb dsb...
kalau anda punya water cut besar...dan water nya punya konduktifitas relatif tinggi....dalam flow laminar transisi ke annulus akan di dominasi oleh korosi (flow induced corrosion)...kalau laminar menjurus ke stagnant....akan di dominasi oleh galvanic cell dan bisa2 pitting...kalau annulus ke turbulent...bisa2 kavitasi....
semua tergantung....juga seperti yg saya bilang sebelumnya ttg kadar O2...
kalau sudah terlanjur...bukan berarti the end of the world...seperti yg saya bilang atau pak dirman sblmnya...
kalau belum...bisa dicari mitigasinya....dan ini saya perlu sketch nya dan jenis fluida serta temperature dan pressure...
kalau kita paham betul ttg sistem luar dalam....apa yg kita belajar dari teori sangat2 inline dgn aplikasi atau realiti....
kita ada FRP E-25, harga lebih murah, bapak bisa lihat website kita www.fyfeindonesia.com, product kita dari Amerika, www.fyfeco.com
ReplyDeletee-mail saya rudy@fyfeindonesia.com