Skip to main content

Air Cooled Heat Exchanger and Pump Dear Rekan Milis Migas

Saat ini saya sedang mengerjakan Project FEED. Dimana dalam project tersebut terdapat Air Cooled Heat Exchanger and Pump.
Yang ingin saya tanyakan :
Untuk Pump-------> Di site sudah terdapat Pump existing dengan Pressure 22 kg/cm2, sedangkan sesuai proses kebutuhan Pressure 14 kg/cm2. Dengan cara bagaimana agar pompa existing bisa berubah menjadi Pressure yg diinginkan?


Tanya - jeffri agus

Saat ini saya sedang mengerjakan Project FEED. Dimana dalam project tersebut terdapat Air Cooled Heat Exchanger and Pump.
Yang ingin saya tanyakan :
Untuk Pump-------> Di site sudah terdapat Pump existing dengan Pressure 22 kg/cm2, sedangkan sesuai proses kebutuhan
                            Pressure 14 kg/cm2. Dengan cara bagaimana agar pompa existing bisa berubah menjadi Pressure yg diinginkan?

Untuk Air Cooled H.E------>1. Jika kita ingin memesan sebuah pompa ke vendor tentunya kita harus tahu berapa Head atau Kw yang diinginkan. Jika
                                        ingin memesan Air Cooled Heat Exchanger, parameter pokok apa yg kita perlukan untuk vendor?
                                       2. Adakah vendor lokal untuk Air Cooled Heat Exchanger.
                                       3. Bagaimana cara menentukan harga Cost Estimate untuk Air Cooled Heat Exchanger.
                                       4. Contoh Datasheet untuk Air Cooled Heat Exchanger.
Terima kasih banyak sebelumnya.


Tanggapan 1 - Crootth Crootth

Dear Jeffri

1.  Untuk upgrade discharge pressure, bisa dengan pompa yang sama tapi di restaging (tapi mengingat penambahan Disch Press hampir dua kali lipat, kemungkinannya lebih terbatas), mengganti dengan pompa lain yang setipe tapi dengan disch pressure yang lebih besar, (jika pompa sekarang centrifugal) menggantinya dengan tipe possitive displacement, menambahkan satu pompa lain dengan arrangement "series", dll
2. Parameter yang kudu diketahui tekanan masuk, Pressure drop yang diinginkan, flowrate umpan, temperature masuk, temperature keluar, komposisi. Parameter lain ditentukan sesuai dengan API 661. Demikian juga dengan datasheetnya
3. Company yang mumpuni biasa punya daftar cost tersendiri, jadi tinggal klik klik, angka keluar. Cara lain mengira ngira cost estimate paling afdol yah undang vendor vendornya untuk memaparkan produknya, lalu perkirakan beaya EPCnya. Paling konservatif dengan panduan buku atau majalah Chemical Engineering Index (CEI) yang kemungkinan melesetnya juga besar.


Tanggapan 2 - witoyo witoyo


Mas DAM dan Mas Jeffri,

Pompa pressure yg dibutuhkan lebih rendah dari existing pump, existing 22 kg/cm2 sedangkan yg dibutuhkan hanya 14 kg/cm2. Caranya tinggal pasang control valve di discharge nya pompa downstreamnya minimum flow pompa.

Untuk Air Cooled HE, sama dengan advise nya mas DAM.

Salam dan semoga bermanfaat,


Tanggapan 3 - Crootth Crootth


Wah, saya udah menua nih, ngga teliti lagi, maafkan

Kurang lebih caranya sama dengan yang diusulkan mas Witoyo, namun perlu diketahui bahwa ada banyak energi yang hilang jika pompa dioperasikan sdi bawah kondisi optimumnya. jadi apa ngga lebih mending ganti dengan pompa baru saja?


Tanggapan 4 - witoyo witoyo


Mas DAM,

Bisa juga ganti pompa, hanya saja budget cost nya akan lebih besar. Belum lagi pondasinya juga akan berubah karena dimensi pompa mungkin akan berbeda, pipa suction dan discharge orientasi akan berubah, perlu cut and re weld, menyesuaikan orientasi suction dan discharge nozzlenya pompa.

Bisa juga impeller pompa nya di trimming/ dipotong sesuai dengan affinity law. Hanya saja jika pompa impellernya di trimming maka kapasitas pompa juga akan menurun sesuai diameter impeller dan affinity law.

Jika saya, saya akan menambahkan control valve dengan CV sesuai dengan pressure drop yg diinginkan.

Salam dan semoga membantu,

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...