Skip to main content

Propane & Butane Tank

Gas propane, butane atau campuran keduanya dalam tekanan jenuhnya saat berada di dalam tanki berwujud 2 fasa, cair dan uap/vapor. Pemilihan lines di atas atau di bawah bawah menentukan fasa mana yang diharapkan berada dalam lines atau fasa mana yg berada di peralatan yang dihubungkan line.
Bila yang diinginkan masuk ke pompa atau proses adalah fasa liquid, maka line di bawah sudah tepat.
untuk melihat apakah dalam suatu titik di line berupa fasa uap atau cair, tinggal menambahkan sight glass seperti juga yang dipasang pada instalasi AC kendaraan untuk melihat refrigerant.


Tanya - jeffri agus


Dear rekan milis migas

Saya ingin mendesain Propane & Butane  tank
1. Apakah bisa untuk inletnya kita taruh di bagian bawah, jika bisa apakah ada efek yang terjadi karenanya.

Terima kasih sebelumnya.


Tanggapan 1 - witoyo witoyo 

Dear Mas Jeffri,

Tidak ada masalah. Saya sudah mendesain tanki propane-butane, spherical tank, dengan inlet dari bawah dan sudah dioperasikan 2 tahun. Untuk inlet line nya di provide check valve dan shutdown valve untuk overfill protection.

Untuk semua lines yg terkoneksi dengan tanki Propane bertekanan ini, yg kemungkinan bisa leak (seal pompa, flexible hose dll), agar di provide excess flow check valve.

Demikian dan semoga bermanfaat,


Tanggapan 2 - Ari Widodo

Mas Wit,
Saya nebeng nanya yah.  Code apa saja yg harus diikuti utk kasus ini? terima kasih.


Tanggapan 3 - Edi Ruhimat

Tambahan,
Gas propane, butane atau campuran keduanya dalam tekanan jenuhnya saat berada di dalam tanki berwujud 2 fasa, cair dan uap/vapor.
pemilihan lines di atas atau di bawah bawah menentukan fasa mana yang diharapkan berada dalam lines atau fasa mana yg berada di peralatan yang dihubungkan line.
Bila yang diinginkan masuk ke pompa atau proses adalah fasa liquid, maka line di bawah sudah tepat.
untuk melihat apakah dalam suatu titik di line berupa fasa uap atau cair, tinggal menambahkan sight glass seperti juga yang dipasang pada instalasi AC kendaraan untuk melihat refrigerant.


Tanggapan 4 - witoyo witoyo

Dear Mas Edi,

Untuk tanki bertekanan propane dan butane, saya tidak pernah melihat ada sight glass, baik untuk spherical tank volume lebih dari 1,000 m3 ataupun horizontal vessel yg dibawa oleh truck LPG ataupun di kapal LPG. Menurut saya sihhh sangat berbahaya jika ada sight glass, karena sifat gelas/ kaca sendiri yg mudah pecah karena benturan kali ya....????

Biasanya untuk mengukur ketinggian level LPG bertekanan, apakah liquid atau gas, yg manual, menggunakan rotary dip tube atau slip tube. Untuk yg automatic tank gauging bisa menggunakan radar, floater atau displacer tank gauging.

Derar Mas Ari,

Standard apa nihh? Coba dilihat lagi NFPA 58 disitu disebutkan penggunaan excess flow valve atau excess flow check valve.

Semoga bermanfaat,


Tanggapan 5 - Ari Widodo

Halo Mas Wit,
Terima kasih reply-nya.  Mksd saya code2 apa saja utk API, ASME, NFPA dll yg terkait lgsg dgn tangki LPG dan kasus yg ditanyakan di email ini.  Saya belum ada pengalaman di LPG, hanya storage tank biasa.  Siapa tahu suatu saat saya interview dan ditanya tentang desain tangki LPG, gk mungkin kan saya bilang, "Dari Pak Witoyo anggota MMI bilang klo tangki LPG itu.. dst", kecuali menyebut code yg terkait dgn desain.
Terima kasih pencerahannya mas Wit...

Tanggapan 6 - witoyo witoyo

Dear Mas Ari,

Silahkan dibuka dan dibaca:

Untuk mendesign LPG spherical tank berikut standard dan code nya:

1. API Std 2510 Design and Construction of Liquefied Petroleum Gas Installations (LPG)

2. API Publ 2510A Fire Protection Considerations for the Design and Operation of Liquefied Petroleum Gas (LPG) Storage Facilities
3. Design Requirements and other information about LPG tanks can be found in NFPA-58
4. Karena LPG sphere tank termasuk pressure vessel, maka design code untuk shell nya menggunakan: ASME Section VIII Pressure vessels.

Salam dan semoga bermanfaat,

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...