Sucker rod pump atau pompa angguk adalah positive displacement pump, tekanannya bervariasi secara perodik. Tinggi waktu upstroke dan rendah pada saat downstroke. ESP adalah multi stage centrifugal pump, tekanannya konstan.
Tanya - Herry Prasetyo Anggoro
Sebelumnya saya ingin menceritakan terlebih dahulu mengenai latar belakangnya pak. Jadi di lapangan kami ini, ada beberapa sumur yang dihubungkan dengan Trunkline untuk menuju ke Stasiun Pengumpul. Namun, tekanan di wellhead masing-masing sumur di beberapa tempat menunjukkan variasi di tekanannya. Ada sumur dengan tekanan tinggi ada juga sumur dengan tekanan yang tidak terlalu tinggi. Karena semua sumur ini masuk ke dalam satu Trunkline menuju ke Stasiun Pengumpul, maka ada masalah yang berhubungan dengan produksi.
Untuk saat ini suspectnya adalah mengenai Backpressure. Yaitu sumur yang memiliki tekanan yang tidak terlalu tinggi tidak bisa mengalirkan fluida hingga ke Trunkline. Dan seolah-olah sumur tersebut tidak berproduksi.
Yang saya ingin tanyakan apakah pompa angguk ataupun Electric Submersible Pump itu tidak dapat menyesuaikan seperti dengan performance curve, dimana pompa akan selalu menyesuaikan tekanan discharge supaya fluida tetap mengalir ke trunkline? Karena yang saya tau mengenai cara kerja centrifugal pump, yaitu pompa akan menyesuaikan tekanan discharge untuk sesuai dengan pressure yang ada pada system di discharge sehingga tetap bisa mengalirkan fluida ke trunkline dengan penyesuaian flow seperti tertera pada pump performance curve.
Apabila memang semua pompa di wellhead bekerja seperti yang saya ceritakan seharusnya tidaklah mungkin ada masalah terhentinya aliran dari sumur akibat pengaruh tekanan tinggi dari sumur yang lain.
Mohon koreksinya apabila ada yang salah.
Terima Kasih,
Tanggapan - Elwin Rachmat
Sucker rod pump atau pompa angguk adalah positive displacement pump, tekanannya bervariasi secara perodik. Tinggi waktu upstroke dan rendah pada saat downstroke. ESP adalah multi stage centrifugal pump, tekanannya konstan.
Masalah yang sebenarnya adalah trunkline sudah saturated untuk produksi sumur yang berhubungan sehingga tekanan pada manifold sudah terlampau tinggi untuk beberapa sumur. Tekanan yang tinggi pada manifold akan menurunkan produksi semua sumurnya.
Saya kurang tahu apakah battery limit dari posisi anda sebagai proses engineer diperusahaan anda apakah mulai manifold inlet manifold sebelum production separator, ataukah termasuk juga flowline dan well manifold. Untuk kasus pertama, tanggung jawab keseluruhan ada pada petroleum engineer yang mengurus optimasi produksi dan artificial lift. Baiknya anda membaca alinea berikut sebagai pengetahuan. Untuk kasus kedua, silahkan ikuti tulisan saya berikut.
Silahkan bekerja sama dengan petroleum engineer yang incharge tentang artificial lifts (sucker rod pump dan ESP) sumur bersangkutan. Tanya apakah sebagian atau semua sumur masih dapat dinaikkan produksinya dengan mengoptimasi sebagian atau semua pompa, bila tekanan pada manifold dapat diturunkan.
Anda sendiri perlu menghitung berapa banyak tekanan pada manifold dapat dikurangi dengan menambah (atau memperbesar) trunk line. Jangan dilupakan bila ada penambangan sumur pada manifold yang sama. Hitung ulang tekanan pada manifold dengan kenaikan produksi yang dihitung petroleum engineer, dan informasikan/konfrimasikan tekanan manifold yang baru pada manifold. Trunk line untuk sumur ESP baiknya dipisahkan dari sumur sucker rod agar tidak terganggu tekanan yang bervariasi dan lifetime ESP bertambah. Kemudian hitung biaya yang akan dikeluarkan untuk menurunkan tekanan manifold serta biaya dari petroleum untuk optimasi pompa. Bila kenaikan produksi cukup ekonomis untuk menutupi semua biaya, usulkan kepada atasan anda dan atasan petroleum engineer untuk melaksanakan semua perhitungan yang sudah dilakukan.
Saran saya yang lain adalah minta kepada atasan untuk mengikuti pelatihan tentang artificial lift dan nodal analysis. Sering sering berdiskusilah dengan petroleum engineer untuk segala macam kendala produksi dari sumur yang anda hadapi.
Selamat bekerja semoga produksi dapat dioptimasi.
Comments
Post a Comment