Skip to main content

Y-Globe Valve Gland Leak

Pada fasilitas plant biasanya penggunaan material gland pada valve terkait frekuensi open-closed yang sering, misal pada lcv ,pcv dll ataupun valve yg sering open closed. Sehingga memang perlu penggantian berkala untuk maintenance krn sifat material yang makin lama makin tergerus maupun getas...gland sebagai bahan yang dikorbankan. Kalau design pmakaian gland pada valve agar dilakukan penggantian berkala.

Tanya - Riksha Lenggana

Mohon pencerahan dan informasinya mengenai kekuatan / daya tahan Valve Gland yg terdapat di Y-Globe Valve.

Situasinya,
Kami punya line Solvent Header yang terpasang 2 buah Y-Globe Valve 4 inch 2500#, dengan Pressure sebesar 300kg/m2.
Dan salah satu valve dalam kondisi closed.

Kondisi terakhir, Gland dari valve yg tertutup mengalami kebocoran.
Setelah berdiskusi dengan org lapangan, kami punya 2 dugaan kenapa Valve Gland mengalami kebocoran. Dugaan kami adalah :
1.  Ada Tekanan di dalam Solvent Header yang diakibatkan oleh Solvent yg terperangkap di dalam Header.
2.  Valve Gland sepertinya terus-menerus mengalami tekanan di dalam Solvent Header setiap kali Reactor sedang di posisi Solvent Wash.

Dan kami cenderung kepada dugaan yang ke-dua, karena saat dilakukan maintenance dugaan pertama tersebut tidak ada.
Pertanyaan saya,
"Apakah Valve Gland tersebut di desain untuk terus-menerus menerima beban Tekanan ?" yang artinya punya lifetime :)

Coba cari di literatur manufacturer, tapi gak ketemu. Atau ada yg punya argumentasi, mengatakan "YA" Valve gland tersebut di desain untuk terus menerus menerima tekanan.

Terima kasih sekali atas pencerahannya.


Tanggapan 1 - Ata kf

Pada fasilitas plant biasanya penggunaan material gland pada valve terkait frekuensi open-closed yg sering, misal pada lcv ,pcv dll ataupun valve yg sering open closed. Sehingga memang perlu penggantian berkala untuk maintenance krn sifat material yg makin lama makin tergerus maupun getas...gland sbg bahan yg dikorbankan. Kl design pmakaian gland pd valve agar dilakukan penggantian bkala.
Kl untuk valve yg kurang frekuensi openclosed nya bisa pakai teflon to metal...ataupun metal to metal...free maintenance(bac a: run to failure/rusak ganti baru). Kl mau irit rusak di bubut ulang....x_x ...

Tanggapan 2 - Muktiadi Rahardjo

Dear Pak Riksha,

Secara konsep dasar sebenernya Gland pada bonnet itu adalah pertahanan terakhir penerima tekanan.
Fungsi awalnya adalah sebagai guide naik turunnya stem agar tidak terbentur langsung dengan Yoke. (potential scratch)
Bila dilihat dari atas ke bawah, di bawahnya Gland seharusnya ada lagi O-Ring seal yang berfungsi menahan tekanan yang "terselip" antara Yoke Inner diameter dan Stem.
Bila kebocoran pada gland, ada kemungkinan besar O-Ring tersebut tidak ada atau sudah deteriorate (tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena terjepit, rusak, dsb).

Semua linear motion valve (Gate, Globe, dll) pada saat FAT berdasarkan API 598 sebaiknya dilakukan test shell, seat dan back seat.
Adapun backseat test dilakukan pada saat valve buka kurang lebih 50 persen (based on factory specification), lalu valve diberi tekanan 110% dari MAWP.

Karena valve dalam kondisi tutup dan bocor melalu gland, bisa ada beberapa kemungkinan:
1. Downstream nya melebihi design spesifikasi, sehingga bila dioperasikan, cepat atau lambat, O-Ring dan Gland nya akan jebol; sebaiknya dilakukan valve sizing dan design lagi.
2. O-Ring rusak,
3. Bisa juga pada saat pengetesan tidak dilakukan back seat test, sehingga preliminary findings-nya tidak ter-capture dari awal
4. Bisa juga valve nya bocor dari upstream; sehingga instrument downstream tidak bisa menahan pressure, lalu pressure mencari area yang terlemah sebagai jalan keluar, yaitu Gland

Bila memang potential hazardnya tinggi, bisa dilakukan leak sealing di Gland untuk sementara (sementara atau tidaknya tergantung dari pengoperasian naik turunnya valve).
Kalau memang diperlukan penggantian, sebaiknya gunakan Pressure Seal Globe Valve, biasanya Valve tipe ini mau di-pressure test dalam kondisi 120% MAWP pun jarang yang bermasalah.
Bila memang valve itu normally close, bisa juga diganti dengan Valve lain yang secara fungsi lebih mumpuni seperti check valve atau ball valve.

Semoga berkenan,

Tanggapan 3 - M. Teguh

Pak Riksha,
untuk globe valve pada posisi close, YA, gland packing pada globe valve akan menahan tekanan secara terus menerus, yaitu tekanan di sisi downstream valve. Jika globe valve punya fasilitas backseat, maka saat posisi full open, yang jadi penahan tekanan adalah backseat tsb (sedikit mengoreksi info Pak Muktiadi, saat test backseat, posisi valve harus full open dengan baut gland dikendurkan). Hal ini yang menyebabkan valve yang posisi full open lebih tahan lama gland packingnya.

Langkah yang bisa dicoba untuk menghentikan bocoran: pertama mengencangkan baut gland saat online. Yang kedua penambahan packing saat online. Untuk tambah packing, harus dipastikan dulu valve punya fitur backseat. Jika punya, penambahan harus saat valve posisi full open. Harus ada TRA dan JSA yang lengkap karena risknya lumayan apalagi kalau solvent nya termasuk fluida berbahaya. yang ketiga ya valve nya diturunkan dan ganti packing saat shutdown plant. Jika schedule shutdown masih lama, langkah pertama tidak bisa menghentikan bocoran dan yang kedua tidak mungkin, dan bocoran harus distop segera, bisa di perbaiki dengan sealing compound injection (dengan furmanite dan sejenisnya). Tapi yang ini akan merusak valve.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...