Skip to main content

Cara mengukur volume BBM

alam proses transfer fuel memang jarang sekali bisa sesuai dengan laporan bahkan hampir tidak pernah bisa sama. Selama ini kedua belah pihak biasanya ada batasan discrepancy maksimal (biasanya 0.1%).

Kemudian dalam perhitungan biasanya berdasarkan flow meter to flowmeter ( dimana kedua flow meter harus terkalibrasi).


Tanggapan 1 - Raiza

Dear All Millis Migas

Saat ini perusahaan tempat saya bekerja sedang ada project Work over Rig di salah satu Oil Company dan saat ini saya ada problem mengenai supply BBM, Industri dimana setiap BBM datang dari vendor ternyata tidak sesuai dengan yang kami order Misal kan saya order 12.000 liter ternyata BBM tersebut tidak sampai 12.000 ltr pertanyaan saya Bagaimana cara mengetahui/memastikan Bahwa BBM yang dikirim dari pihak Vendor adalah sesuai dengan yang kami order karena kami tidak mempunyai alat ukurnya

Demikian saya sampaikan mohon maaf bila menganggu millis yang lain nya


Tanggapan 2 - Witoyo

Mas Raiza,

Statement nya koq kontradiktif. Anda membeli BBM 12,000 liter tetapi ternyata BBM yg diterima tersebut tidak sampai 12,000 liter. Anda tidak mempunyai alat ukur. Terus bisa tahu bahwa BBM yg diterima tidak sampai 12,000 liter mengukur nya menggunakan apa?

Biasanya BBM dikirim dilampiri dengan Certificate of Quantity yg menunjukkan berapa jumlah volume yg dikirim. Untuk mengecek bisa dimintakan tank table untuk vessel/ compartment. Tank table diterbitkan oleh Dinas Metrologi. Kemudian anda mengukur ketinggian innage dengan menggunakan stick atau tape gauging. Dari tank table vs ketinggian liquid bisa ketemu volume BBM. Check temperature liquid nya. Konversi volume tank tersebut terhadap temperature.

Semoga bermanfaat,


Tanggapan 3 - Husain Tohari

Pak Raiza,

Sependek saya tau, dalam proses transfer fuel memang jarang sekali bisa sesuai dengan laporan bahkan hampir tidak pernah bisa sama. Selama ini kedua belah pihak biasanya ada batasan discrepancy maksimal (biasanya 0.1%).

Kemudian dalam perhitungan biasanya berdasarkan flow meter to flowmeter ( dimana kedua flow meter harus terkalibrasi), jika hal itu tidak memungkinkan maka menggunakan cara sounding before and after baik di kapal pengirim ataupun di RIG itu sendiri. Dalam aturan sounding, setiap tanki harus mempunyai tabel kalibrasi volumetrik.

Sekian penjelasan singkat saya, CMIIW

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...