Skip to main content

Standar Metering Orifice


System pengukuran orifice sudah berumur ratusan tahun tapi sampai sekarang masih banyak yang belum memahami bahkan sering kali seperti orang buta menjelaskan seekor gajah, ketika menyatakan unjuk kerja suatu orifice metering system.

Tanya - Dio Masera

Dear Migas Indonesia,

Saya sudah melakukan verifikasi perbandingan error flow computer (floboss)dengan kalkulasi (software kelton flocalc AGA-3) dan didapatkan error sekitar 0.003%. Verifikasi yang saya lakukan hanyalah statis dimana input saya masukkan ke flowcom dalam bentuk keypad (simulasi), bukan dari lapangan langsung (dinamis). Yang ingin saya tanyakan adalah standar internasional/ nasional mengenai toleransi pengukuran error orifice untuk custody transfer. saya pernah browsing bahwa error minimal adalah 0.25% namun saya belum pernah melihat dokumen pasti yg menyertakan pernyataan tersebut dari instansi terkait (SKK Migas). Apakah rekan-rekan migas memiliki standar yg menyatakan minimal error untuk orifice? dan adakah standar yg menyatakan bahwa software kelton ideal untuk verifikasi? karena setau saya banyak yg menggunakannya untuk verfikasi statis.


Tanggapan 1 - Wisnu Purwanto

Saat house keeping ternyata saya menemukan response saya yang nyangkut di draft.

Biar agak telat saya kirim saja sekarang.

 

System pengukuran orifice sudah berumur ratusan tahun tapi sampai sekarang masih banyak yang belum memahami bahkan sering kali seperti orang buta menjelaskan seekor gajah, ketika menyatakan unjuk kerja suatu orifice metering system, misalnya:

- 0.075% ketika yang dilihat adalah spesifikasi DP transmitter.

- 0.001% ketika hasil perhitungan flow computer dibandingkan software.

- 0.6% ketika melihat hasil perhitungan uncertainty discharge coefficient dengan menggunakan software seperti Instrucal misalnya.

- 2% ketika melihat ke sales agreement misalnya.

- dll, dll, dll dimana sering kali main comot angka dari langit.

Pada dasarnya penggunaaan istilah akurasi untuk orifice metering system adalah kurang tepat. 99.9% pengguna tidak pernah melakukan "kalibrasi" suatu orifice metering system. Yang umum dlakukan adalah:

- melakukan kalibrasi / validasi field instrument

- melakukan inspeksi dan pengukuran pada orifice plate dan meter tube nya.

- melakukan pengecekan perhitungan di flow computer dengan software. Oleh karenanya lebih tepat menggunakan istilah uncertainty yang merupakan akumulasi error dari berbagai sumber termasuk dan tidak terbatas pada DPT, PT, TT, mechanical (orifice plate + meter tube) installation, gas compositions (yang sering dilupakan), dan juga formula yang digunakan untuk perhitungan (itu sebabnya kenapa standardnya beberapa kali direvisi).

Untuk yang menggunakan on-line GC - GC nya sendiri memiliki error demikian juga dengan calibration gas yang digunakan serta formula yang digunakan untuk perhitungan - semua akan terakumulasi.

Untuk mas Dio, penjelasan pertanyaan anda ada di API MPMS 21.1 Electronic Gas Measurement - tapi jangan berharap mendapatkan jawaban straight forward, dan ingat, API MPMS 14.3 (AGA 3) ataupun ISO 5167-2 tidak mencakup electronic component sebagai secondary and tertiary devices yang ikut berkontribusi pada total system uncertainty. Mudah-2an nggak nambah bingung.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...