Semua waste harus dipilah dan disimpan menurut kategorinya masing2 kemudian dibawa ke quay untuk kemudian dijemput dan diproses lbh jauh.
Tanya - Ronald
Rekan2 migas, terutama jika ada yg dari Hammersferst Norway,
Saya ingin menanyakan mengenai waste management, terutama di daerah arctic. Apakah ada teknologi khusus ataukah teknologinya berbeda mengingat cuaca di Arctic sangat dingin.
Thank you in advance for your help.
Tanggapan 1 - adimas krishna pribadi
Dulu pernah offshore work di sana, mobilisasi dari Hammerfest kemudian subsea construction work di Barents Sea.
Seingat saya dulu, soal waste management nya ketat sekali dan sampah ga boleh dibakar (kalo ga salah denger dari kapten) di vessel.
Alhasil, semua waste harus dipilah dan disimpan menurut kategorinya masing2 kemudian dibawa ke quay utk kemudian dijemput dan diproses lbh jauh.
Tapi saya sendiri kurang tahu bagaimana 'further processing' nya sendiri.
Mohon maaf bila kurang berkenan.
Tanggapan 2 - Ronald
Mas Adimas,
Terima kasih untuk jawabannya. Di Arctic memang peraturan mengenai waste management lumayan ketat.
Saat baca-baca, saya baru menemukan dua methods untuk waste management ini.
1. Seperti yg Mas Adimas bilang, pemilahan semua waste. Nanti dibuang di surface reserve pits
2. Grind and inject technology. Ini dikembangkan BP dan ConocoPhillips untuk field mereka di Alaska (see http://alaska.conocophillips.com/EN/about/publications/Documents/ArcticEnergy.pdf)
Selain dua ini, apakah ada metode yang lain ya?
Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...
Comments
Post a Comment