Coupon: weight loss (penghitungan laju korosi berdasarkan berat yang hilang). Hal yang harus di perhatikan adalah ketika melakukan pembersihan coupon untuk proses penimbangan setelah di "immersed". Sedangkan Probe: Penghitungan laju korosi berdasarkan electrochemical measurements, biasanya menggunakan linear polarisation technique (LPR). Dalam menggunakan technique ini, hal yang harus diperhatikan adalah penentuan dari B value (0-52) (Stearn-Geary constant). B value ini dapat di tentukan dari polarization measurements atau dari weight loss sendiri. Dan nilai B value ini tergantung dari environment system. Namun untuk mudahnya, bisa dicari di literature nilai B value untuk "environment" tertentu. Jika menggunakan kedua technique diatas (weight loss maupun probe), maka probe harus di tempatkan sebelum coupon. Jika tidak, maka perhitungan laju korosi akan "error". Biasanya disebabkan oleh kecilnya nilai polarisation resistance yang dibaca. Hal ini disebabkan adanya "hambatan tambahan" akibat berubahnya jenis aliran karena pemasangan coupon sebelum probe. Pembahasan - Zachari Alamsyah Dear Para miliser migas, bapak2, saudara2 saudari sekalian Saya ingin menanyakan beberapa hal tentang corrosion coupon /probe 1. Bagaimanakah posisi yang benar dalam memasang coupon , karena saya baca dari beberapa referensi dipasang pada arah jam 6 (yang berarti pada bagian bawah pipa) 2. Apa perbedaan sistem corrosion coupon dan probe, apakah dua sistem ini harus terintegrasi ataupun dapat dipisahkan 3. Apakah corrosion coupon ini dapat berfungsi sebagai anti korosi selain memonitor laju korosi Demikian pertanyaan saya Terima Kasih atas tanggapan dan jawaban dari rekan2 sekalian Tanggapan 1 - Rahmat Pak Zachari, Mencoba menjawab pertanyaan di bawah : 1. Posisi coupon sebaiknya disesuaikan dengan rejim dan fase aliran fluida-nya, serta bagian pipa yang ingin di-monitor, apakah ingin memonitor bottom line atau top of line. Pada intinya korosi tidak akan terjadi tanpa kehadiran water sebagai elektrolit. Jadi pengetahuan tentang posisi dimana water paling dominan berada sangat penting untuk menentukan posisi pemasangan coupon. Pada pipa minyak yang belum melewati dehydration proses, posisi coupon bisa jadi di posisi jam 6 karena jika water cut tinggi (> 40%) dan kecepatan tidak terlalu tinggi biasanya alirannya stratified (air di bawah - minyak di atas). Tapi kalau water cut kecil atau alirannya cukup cepat membuat aliran fluida nya bertipe annular, maka bisa dipasang di jam 12 atau jam 3. Perlu dipertimbangkan juga, kemudahan untuk melakukan proses retrieval coupon-nya nanti. 2. Coupon memonitor korosi berdasarkan kehilangan berat awalnya yang mengindikan adanya korosi, sedangkan probe memonitor berdasarkan beda resistansi atau polarisasi arus. Keduanya idealnya terintegrasi, karena semakin banyak monitoring device akan semakin banyak data yang didapat untuk menggambarkan laju korosi yang terjadi di pipa. Probe bisa memonitor laju korosi hanya dalam waktu paparan yang singkat, tidak seperti coupon yg membutuhkan waktu lebih panjang rata-rata minimal 30 hari. 3. Coupon atau probe hanya memonitor laju korosi, bukan digunakan untuk pencegahan korosi. Semoga bisa sedikit membantu dan mohon koreksi dari yang lebih expert jika ada kesalahan. Tanggapan 2 - Dwi O Setiadi Dear Pak Zachari, Saya bukan pakar Korosi tapi saya mencoba berbagi, karena saya sedang mengalami hal serupa. 1. Corrosion Coupon ada beberapa type pak, Disc Coupon dan Strip Coupon. Disc coupon biasanya dipasang pada pipa flushing (pig able) dan posisi nya pada umumnya di arah jam 6, dan untuk strip coupon dipasang pada pipa non pig able posisi nya biasanya pada arah jam 12. Jadi pemasangan coupon tersebut berdasarkan jenis Coupon nya. 2. Perbedaan Coupon dan Probe adalah dari metoda pembacaan hasilnya pak, kalo Corrosion coupon harus cabut/pasang dan diukur beratnya sebelum dan sesudah pemasangan, namun utk Probe dapat dibaca melalui sebuah alat Handheld atau Remote Data Collector (RDC) secara elektronik. 3. Saya tidak tau kalo Corrosion coupon dapat digunakan sebagai anti korosi pak, karena setau saya corrosion coupon hanya alat utk mengetahui laju korosi. untuk aplikasi underground pipeline bisa pakai Cathodic Protection atau juga bisa melalui chemical injection/corrosion inhibitor. Mohon maaf jika penjelasan saya masih salah, atau masih kurang jelas. Tanggapan 3 - Martin Setuju dengan pendapat teman-teman diatas..... 1. Coupon: weight loss (penghitungan laju korosi berdasarkan berat yang hilang). Hal yang harus di perhatikan adalah ketika melakukan pembersihan coupon untuk proses penimbangan setelah di "immersed". 2. Probe: Penghitungan laju korosi berdasarkan electrochemical measurements, biasanya menggunakan linear polarisation technique (LPR). Dalam menggunakan technique ini, hal yang harus diperhatikan adalah penentuan dari B value (0-52) (Stearn-Geary constant). B value ini dapat di tentukan dari polarization measurements atau dari weight loss sendiri. Dan nilai B value ini tergantung dari environment system. Namun untuk mudahnya, bisa dicari di literature nilai B value untuk "environment" tertentu Jika menggunakan kedua technique diatas (weight loss maupun probe), maka probe harus di tempatkan sebelum coupon. Jika tidak, maka perhitungan laju korosi akan "error". Biasanya disebabkan oleh kecilnya nilai polarisation resistance yang dibaca. Hal ini disebabkan adanya "hambatan tambahan" akibat berubahnya jenis aliran karena pemasangan coupon sebelum probe. Pertanyaan selanjutnya, mana yeng lebih valid hasil pengukuran antara coupon dan probe? Dari salah satu paper yang saya baca, coupon (weight loss) diyakini lebih valid dalam bacaan laju korosi. Namun seperti di sebutkan diatas, coupon memerlukan waktu yang lebih lama ketimbang probe untuk dapat menghasilkan laju korosi. Tanggapan 4 - hary prasetyo Pak Zachari Alamsyah berikut jawaban dari saya yellow colour Saya ingin menanyakan beberapa hal tentang corrosion coupon /probe 1. Bagaimanakah posisi yang benar dalam memasang coupon , karena saya baca dari beberapa referensi dipasang pada arah jam 6 (yang berarti pada bagian bawah pipa) kalau jam 6 susah pada saat service, pengalaman saya di india pipeline dari mumbai sampai bangalore banyak sekali kotoran, bisa juga di pasang pada posisi jam 12 dengan memperpanjang coupon holder, posisi coupon searah dengan aliran, coupon anda 3" strip or disc type, perhatikan juga space untuk retrieving 2. Apa perbedaan sistem corrosion coupon dan probe, apakah dua sistem ini harus terintegrasi ataupun dapat dipisahkan dipasang berdampingan dengan jarak 1 meter sampai 3 meter, tergantung dari kodisi lapangan anda 3. Apakah corrosion coupon ini dapat berfungsi sebagai anti korosi selain memonitor laju korosi coupon tidak bisa utk anti korosi Demikian pertanyaan saya Terima Kasih atas tanggapan dan jawaban dari rekan2 sekalian berikut referensi semoga dapat membantu http://haryprasetyo.blogspot.com/2011/07/corrosion-coupon-handling.html http://haryprasetyo.blogspot.com/2010/09/corrosion-monitoring.html http://haryprasetyo.blogspot.com/2011/07/retrieval-corrosion-coupon-and-probe.html http://haryprasetyo.blogspot.com/2011/04/internal-corrosion-monitoring-device.html Tanggapan 5 - Yuninto Ikutan nimbrung dan bertanya, bagaimana klo linenya vertikal ?
Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...
Comments
Post a Comment