Skip to main content

[LOWONGAN KERJA] Operations Manager - Oman

We are looking for candidate to fill this position in Oman.

▶ Job Description for Operations Manager

▶ Reports to the Managing Director/Contract Manager: Responsible and accountable for the management and execution of all aspects of the Service Contract on time and within agreed costs. He should closely monitor mobilization and transition periods to ensure smooth uptake. Work closely with the HR Department to recruit and retain Key Personnel and Core Personnel under the Contract. He is to be Custodian of all Management Systems and processes pertaining to the Contract while ensuring the records are kept up to date, and ensure Contractor leadership in HSE performance.

▶ The ideal candidates shall possess proven ability to communicate, delegate and motivate all Personnel.

▶ The candidate should have a minimum of 10 years of oil field experience predominantly in drilling / well services / workover operations, 5 years of which shall have been in a managerial position in a similar integrated Service Contract.

▶ Degree in a relevant engineering discipline (B.Sc / M.Sc / B.Eng.) is mandatory, while a Post Graduate Degree in engineering / management is desirable, as also any Membership of internationally accepted applicable professional institute will be desirable.

Additional Information:

- Work Location - Oman

- Salary range - Monthly US$ 15,000 - 20,000

- Working hours - 8 hours but has to work overtime when needed

- Other relevant terms like

- Transport covered - To be included in Salary package

- Housing covered - To be included in Salary package

- Annual leave - 30 days

- Tax Level - Zero

- Medical Insurance - Yes, self and family

Send your resume to info@tecn.no

Reference: Operations Manager, Oman.

Best regards,

Arnet Rindarøy

TEC Norway

Phone: +47 415 25 026

www.tecn.no

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...