Skip to main content

(Inspeksi Teknik) Perbedaan antara drawing dan aktual

Seyogyanya sebelum inspeksi dilakukan harus disah-kan dulu prosedur-prosedur termasuk kriteria keberterimaan (acceptance criteria) apa yang anda inspeksi, sehingga sebagai seorang inspektur anda tak perlu bertanya. Dan sebaliknya jika tidak ada prosedur yg sah serta kriteria yang diacu, maka anda tidak boleh mulai melakukan inspeksi. 

Tanya - Agung Pramu Aji

Dear para suhu migas khususnya dibidang mechanical

Maaf karena ini baru pertama saya melakukan inspeksi, saat ini saya telah melakukan inspeksi untuk duct, banyak perbedaan antara di ukuran gambar dan aktual, perbedaanya bervariasi antara 1 sd 15mm, pertanyaanya :

1. Apakah perbedaan tersebut dibolehkan ataukahh harus direpair?

2. Apakah perbedaan tersebut akan bermasalah pada saat di install?

3. Adakah standar yg berhubungan dg inspeksi duct, serta standar instalasi duct?

Mohon pencerahanya dari para suhu migas yang sudah pengalaman.

Tanggapan 1 - Dirman Artib

Seyogyanya sebelum inspeksi dilakukan harus disah-kan dulu prosedur-prosedur termasuk kriteria keberterimaan (acceptance criteria) apa yang anda inspeksi, sehingga sebagai seorang inspektur anda tak perlu bertanya. Dan sebaliknya jika tidak ada prosedur yg sah serta kriteria yang diacu, maka anda tidak boleh mulai melakukan inspeksi.  Jadi quality itu harus dimulai dgn perencanaan dan diakhiri dgn keberterimaan. Tanpa rencana tak ada tanda terima (alias illegal)

Tanggapan 2 - Agung Pramu Aji

Yang saya hormati Uda Dirman

Terima kasih atas informasinya uda, jadi begini uda, inspeksi saya disini hanya meliputi visual check untuk memastikan duct yg kita pesan ke vendor sesuai dengan digambar untuk kemudian duct tsb akan dikirim ke site, adapun acceptance criteria saya akan coba tanyakan kepada atasan saya, 

Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas informasinya.

Tanggapan 3 - Catur JP

Pak Agung,

Ini duct untuk hvac system bkn ya? Klo iya, beda 15mm tak jd masalah. Yg masalah bila ducting clash dgn disiplin lainnya. Please cmiiw.

Tanggapan 4 - Aank

Kalau owner barang tidak punya criteria? Bisa kan minta acceptance criteria kepada pembuat (yang sudah biasa buat dan pasang) atau ref yang lain, misal bertanya di maillist?

Menurut pengalaman saya, ducting adalah dari material tipis. Dalam fabrikasinya Toleransi 15mm sangat mungkin. Hanya saja dibagian coupling atau flange dipastikan match but to end nya alias seminimal mungkin (1.5mm) sehingga lubang baut ketemu lubang baut (flange type) atau level di compling area (type coupling joint).

Tanggapan 5 - Dirman Artib

Krtieria itu bisa berasal dari spesifikasi owner/client atau manufacture specification, jadi pak aank17 memang benar, cuma kriteria itu kan harus tertulis, boleh dalam spesifikasi, prosedur atau apalah namanya yg valid sebagai sebuah dokumen perencanaan mutu.Bukanlah kriteria namanya jika hanya ada di kepala masing-masing Engineer atau Inspector atau "atasan". Hal begitu bukanlah cara bekerja orang Ahli Teknik (nama lain pengganti Insinyur setelah erupsi gunung berapi dan abu vulkanik Sinabung dan Kelud :)). Betul apa benar-benar betul (?)

Tanggapan 6 - Agung

Untuk pak Catur: Duct untuk Boiler pak.Untuk Pak Aank dan pak Dirman terima kasih atas informasinya pak, memang benar yang dikatakan pak Dirman. Saya seharusnya membuat ITP (Inspection Test Plan) untuk mendapatkan acceptance criteria dan diajukan ke client.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...