Skip to main content

WPS Alloy 825 - 22Cr/DSS

Sesuai dengan ASME IX QG-106.1 adalah tanggung jawab masing-masing perusahaan untuk melakukan kualifikasi proses pengelasannya (PQR), jadi seharusnya tidak boleh WPS yang dikualifikasi satu perusahaan dipakai untuk melakukan pengelasan oleh perusahaan lain. Kalau bapak perlu, organisasi bapak sendiri yang harus melakukan PQR dan jika hasilnya sesuai dengan persyaratan baru dibuatkan WPSnya.

Tanya - Adi Yusuf

Dear Milist,

Kami urgent membutuhkan kualifikasi wps untuk material dissimilar antara Alloy 825 vs 22Cr/DSS. Sekiranya dari member milist ada yg punya wps tsb, mohon bisa japri ke saya segera. Terima kasih.

Tanggapan 1 - Darmayadi

Pak Adi,

WPS nya mau diapakan pak? WPS tidak berlaku kalau tidak ada PQR nya.

Tanggapan 2 - Ahmad

Betul Pak Adi harus ada runing PQR dulu barulah jadi WPS tidak sembarangan utk ngeluarin WPS.

Tanggapan 3 - Adi Yusuf

Dear Pak Darma dan Pak Ahmad,

Iya pak, jadi sekaligus PQR/WPS yg saat ini available untuk bisa dipakai welding dilapangan. Sekiranya ada, mohon share by japri.

Tanggapan 4 - Darmayadi

Maaf pak Adi,

Utk wps/pqr itu biasanya milik perusahaan dan tidak bisa diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungan bisnis. Kalau bapak perlu, sebaiknya bapak buat wps/pqr sendiri aja.

Tanggapan 5 - R. Febrian

Dear Pak Adi Yusuf,

Mendukung pernyataan pak Darmayadi, sesuai dengan ASME IX QG-106.1 adalah tanggung jawab masing-masing perusahaan untuk melakukan kualifikasi proses pengelasannya (PQR), jadi seharusnya tidak boleh WPS yang dikualifikasi satu perusahaan dipakai untuk melakukan pengelasan oleh perusahaan lain. Kalau bapak perlu, organisasi bapak sendiri yang harus melakukan PQR dan jika hasilnya sesuai dengan persyaratan baru dibuatkan WPSnya.

Sekedar informasi yang mudah-mudahan berguna, untuk pengelasan dissimilar Alloy 825 ke DSS bisa dipertimbangkan menggunakan filler metal 625 (ERNiCrMo-3). Filler metal ini bisa digunakan untuk pengelasan sesama Alloy 825 dan pengelasan DSS ke CS+clad 625 jadi seharusnya bisa juga untuk Alloy 825 ke DSS... CMIIW

Tanggapan 6 - Firman Bhaktiwinaya 

Dear Pak Adi / Pak Febrian,

Yang bisa bapak lakukan adalah meminta contoh pWPS kemudian anda running sendiri PQR dan mengcreate WPS setelah itu…bukan memakai WPS/PQR perusahaan lain… WPS/PQR dari perusahaan “A” adalah salah satu property yang tidak bisa di sebar luaskan dan di Pakai untuk Perusahaan lain. Yang menyebar luaskan itu bisa kena Etik…dan bahkan bisa menyebabkan yang bersangkutan di Pecat atau yang lebih parah lagi.

Ada juga jalan lainnya, kalau bapak merasa khawatir ketika running PQR selalu gagal. Bapak bisa memakai jasa company lain untuk membuatkan WPS/PQR dari awal (biasanya harganya lump sum sampai jadi). Tetapi prosesnya tetap di witness sama semua pihak yang bersangkutan dalam project tersebut.

Pak Febrian,

Sedikit koreksi mungkin sebaiknya filler yang metal yang di gunakan yang cocok dengan UNS N08825 adalah  bukan.

Tanggapan 7 - Eko Susilo

Pak Firman,

Bagaimana seandainya, kita mengsubkan pekerjaan tsb kepada perusahaan yg memiliki WPS/PQR sesuai dg yg diminta. Karena terkadang ada project yg mau WPSnya jg baru, dalam artian project tsb tdk mengakui WPS terdahulu dari perusahaan tsb meskipun dg spec yg sama.

Tanggapan 8 - Pudjo Sunarno

All,

Penjelasan pak Darmayadi sangat professional.

Menyimpang dari diskusi mengenai Procedure. Mungkin ini bisa membnatu. Beberapa saat yang lalu saya bertemu dengan perusahaan penyedia Pipeline, Pipe, Fitting dan Flanges dengan bahan Alloy, Duplex (Metalurgical dan Mechanical), Stainless Steel. Namun demikian, tentunya mereka juga bisa membantu teman teman yang berkecimpung didunia ini untuk bisa memberikan referensi procedure dari pabrik.

Yang mereka sampaikan. Mereka bekerja sama dengan Produsen kelas Dunia seperti, VNM, Butting, JFE, dan lupa apalagi yang lainnya.

Karena masalah H2S Content beberapa Gas Field di Indonesia tinggi. Maka, keperluan material dengan spec tinggi tentunya banyak dibutuhkan. Dan "Production Workload" bisa menjadi faktor yang menentukan dalam membeli dengan jumlah yang besar.

Tanggapan 9 - Jimmy Octavianus

Dear Pak Firman,

Mengenai pengelasan dissimilar weld antara Inc 825 dan DSS duplex memang cocoknya digunakan ERNiCrMo-3.

ERNiFeCr-1 digunakan untuk hanya untuk pengelasan Inc 825 (similar weld, tidak bisa untuk dissimilar weld). ...Just for share...

Tanggapan 10 - Firman Bhaktiwinaya

Pak Jimmy,

Oh iya...saya ga jeli melihat adanya DSS di subjek...Apakah typical nya seperti dissimilar SS dengan CS yang memakai 309.

Bisa di share lebih detail ?

Apakah yg terjadi kalau misalkan memakai ErNiFeCr-1...? 

Kebetulan kemrin running project overlay memakai filler tersebut.

Tanggapan 11 - Hasanuddin

Pak Pudjo

...Dan "Production Workload" bisa menjadi faktor yang menentukan dalam membeli dengan jumlah yang besar....

Maksudnya gimana ini ya pak?

Tanggapan 12 - Dirman Artib

Tambahan pelengkap saja : Tak perlu spec tinggi untuk penyelesaian material yang beroperasi pada H2S fluid komposisi, tetapi gunakan saja panduan dari ISO 15156/NACE MR0175 dalam mengkualifikasi dan men-seleksi material. 

Tanggapan 13 - Pudjo Sunarno

Pak Hasanudin Et All,

"Production Workload".

Saat saya disisi "Owner", production workload selalu menjadi salah sati "Item" dalam membuat PQ dan Evaluation Criteria. Capability menjadi hal utama dalam evaluasi sesuai dengan Criteria Requirement seperti Spec, Standard, production Capacity dan sebagainya.

Namun kadang (ini banyak saya jumpai di Indonesia) dilupakan mengenai "Production Workload". Pabrik pabrik yang berbisnis International biasanya dan selalu melayani pembeli seluruh dunia. Artinya "Schedule Produksi" berdasarkan kebutuhan International.

Dalam hal "Pipeline" dengan HIGH SPEC perlu dievaluasi tentang "Workload" berdasarkan schedule produksi yang ada di masing masing pabrik. Karena untuk diameter besar dan volume yang besar bisa dikategorikan sebagai "Long Lead Item" (LLE).

Sebagai contoh lain. Generator Turbine atau Main Heat Exchanger. Ini bisa memakan waktu termasuk antrian order sempai 3 tahun (Contoh untuk LNG Plant).

Untuk itu, jika ada teman teman di Milis ini mempunyai knowledge untuk hal hal seperti ini bisa dishare.

Saat ini saya sedang terlibat dalam development "New Refinery" dengan sulfur content yang termasuk tinggi. Beberapa "Long Lead Item" sedang saya siapkan dan hanya "Premium Product" akan dipasang diproyek tersebut. Proyek ini akan dibangun dengan Transparansi, high quality dan kompetitiveness yang  baik dengan memberikan kesempatan kepada pemain Nasional dan Local sesuai dengan competensinya.

Pak Hasanudin, semoga bisa membantu.

Tanggapan 14 - Jimmy

Pak Firman,

Oh iya, maaf untuk material Inc 825 memang bisa digunakan untuk overlay base material carbon steel. 

Namun untuk weld joint, karakteristik weldability dari Inc 825 lebih keras dibandingkan pengelasan dengan kawat las inconel lainnya. 

Untuk pengelasan dissimilar Inc 825 dan DSS dengan ERNiCrMo-3, pengelasan tipikal sama antara ss to cs, namun heat input (max 1.75kj/mm) dan interpass temp harap dijaga (max interpass 150Deg C). 

Demikian Pak Firman. Terima kasih

Tanggapan 15 - Dirman Artib

Pak Jimmy,

Naluri saya sbg lelaki suka nge-las, bahwa heat input 1.75 kJ/mm itu cukup gede utk pengelasan CRA dan DSS, max. interpass temperature 150 degC memang sering ditulis oleh artikel, tetapi dr sedikit pengalaman saya yg mengungkap fakta bermain-main dgn Alloy 625 (ENiCrMo-3), saya anjurkan dijaga di bawah 90 degC. Jadi santai aja ngelasnya, .............baru la masuk barang tu, kalau nggak ... ngeri-ngeri sedap pulak kita nanti, karena base metalnya saja mahal minta ampun dgn nilai tukar saat ini, apalagi vendor-nya kalau utk tjap kulit kerang adalah "essential variable", ganti vendor harus re-kualifikasi. 

Tanggapan 16 - Jimmy Octavianus

Pak Dirman,

Memang benar semakin rendah heat input dan interpass temp, maka akan semakin baik untuk material duplex, khususnya peningkatan kandungan ferritenya.

Tinggal nanti perusahaan kontraktor menyesuaikan rate welder...ha3x. Sebab otomatis bila pengelasan diminta pada HI dan interpass rendah, maka biasanya total dia inch / total joint per-hari yang dicapai welder juga rendah, sehingga untuk si welder "slower you weld...lower you get.." Jadi perusahaan kontraktor pun harus bijak untuk menyesuaikan rate ini (mungkin bisa rate per-day...bukan rate per- diameter inch)

Namun mengingat ini adalah pengelasan dissimilar dengan welding rod Inc 625, saya rasa perihal untuk mencapai kandungan ferrite pada range tertentu, bukanlah suatu mandatory spec seperti pada pengelasan solid duplex. Demikian Pak Dirman dan rekan2 milis.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...