Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Pengelasan

WPS Alloy 825 - 22Cr/DSS

Sesuai dengan ASME IX QG-106.1 adalah tanggung jawab masing-masing perusahaan untuk melakukan kualifikasi proses pengelasannya (PQR), jadi seharusnya tidak boleh WPS yang dikualifikasi satu perusahaan dipakai untuk melakukan pengelasan oleh perusahaan lain. Kalau bapak perlu, organisasi bapak sendiri yang harus melakukan PQR dan jika hasilnya sesuai dengan persyaratan baru dibuatkan WPSnya. Tanya - Adi Yusuf Dear Milist, Kami urgent membutuhkan kualifikasi wps untuk material dissimilar antara Alloy 825 vs 22Cr/DSS. Sekiranya dari member milist ada yg punya wps tsb, mohon bisa japri ke saya segera. Terima kasih. Tanggapan 1 - Darmayadi Pak Adi, WPS nya mau diapakan pak? WPS tidak berlaku kalau tidak ada PQR nya. Tanggapan 2 - Ahmad Betul Pak Adi harus ada runing PQR dulu barulah jadi WPS tidak sembarangan utk ngeluarin WPS. Tanggapan 3 - Adi Yusuf Dear Pak Darma dan Pak Ahmad, Iya pak, jadi sekaligus PQR/WPS yg saat ini available untuk bisa dipakai welding dilapan

Sealant Untuk External Floating Roof Tank

Penggunaan sealant (biasanya sealant silicone) adalah bersifat sementara dan bukan recommended by API 653, jadi seharusnya di lakukan assessment terhadap tanki dan dilakukan repair seperlunya sesuai hasil assessment tersebut. Tanya - Johanes Anton Witono KMI Kaltim Migas Indonesia, Di terminal perusahaan kami terdapat beberapa external floating roof storage tanks yang telah berusia operasi lebih dari 30 tahun. Pada saat surveillance rutin yang dilakukan oleh Operator, beberapa kali ditemukan kebocoran kecil pada atap tangki (berdampak keluarnya produk hidrokarbon di permukaan atap) dan celah diantara annular bottom plate dengan concrete retention/ ring wall (beresiko korosi pada sisi bawah bottom plate akibat air yang masuk bawah bottom plate). Selama ini untuk kedua temuan tersebut, perbaikan yang dapat dilakukan saat tangki masih on-service adalah menggunakan aplikasi polimer/ sealant. Polimer yang dipakai berbeda untuk kedua kasus tersebut. Mohon sharingnya apakah ada metode l

Surface Transverse Crack

Mendeteksi crack di surface mudah ...tapi dibawah insulasi yang enggan untuk dibuka ini yang sulit... metode magnetic tomography adalah pakai magnetic natural leakage...dan melihat pada pipe stress bukan dimensi... kelemahannya kalau pipa anda terletak dengan struktur2 lain yg berdekatan maka akan menimbulkan interferensi....dan akhirnya data nya kacau... kita gunakan ini biasanya utk pipeline...tapi sudah digunakan juga untuk pipe process Tanya - Anwar Kuswara Dear Kawan2 Milis Mohon pencerahannya, Suspected Crack pada HAZ dengan detail case sbgai berikut : - Surface Transverse crack pada HAZ pada joint pipa to pipa dan to fitting, material SS austenitik dengan kondisi ter insulation. Di duga crack ini adalah jenis SCC. - Pernah di coba2 untuk pembuktian ,di buka insulation secara random dan dengan PT or MT test dan ditemukan crack. - Untuk mengetahui suspect crack tidak mungkin insulation di buka smua dengan alasan waktu dan cost yang besar maka dilakukan NDT yaitu RLUT dan

Prosedur Pengelasan Pipa Gas

Umumnya untuk pengelasan pipeline menggunakan kawat las E6010 atau E7010 dan tidak perlu pakai GTAW (argon) untuk root passnya. Tanya - Adiyanto Dear rekan milis Apakah untuk pengelasan pipa CS sch 40 yg diperuntukkan untuk instalasi pipa gas membutuhkan kawat las khusus?Kemaren team saya mengelas menggunakan las argon untuk bagian root dan fillernya menggunakan kawat las LBU52, tetapi ketika di tes NDT tidak lolos,Mohon saran dari temen2 milis. Tanggapan 1 - Roso Simarmata  Pak Adi, LB52U (E7016) tidak direkomendasikan untuk filler (ini untuk root aja). Coba ganti dengan E7018, untuk merk nya bisa disesuaikan dgn yg ada d market tempat fabrikasi pak Adi.  Semoga membantu. Tanggapan 2 - Dirman Artib Mengelas dgn tidak menggunakan kualified WPS yg sudah didesain oleh Welding Engineer dan sudah diuji berdasarkan standard yg relevant spt. ASME Section IX, API1104 atau AWS D1.1 berarti tidak "mengelas", itu hanya coba-coba mengelas alias main-main. Untuk meng

5D Bend 45 deg

5D Bend 45 deg Barangkali bapak2 sekalian pernah ada pengalaman joining 5D Bend 45deg bend untuk dijadikan 5D Bend 90deg. Apakah ada restriction dari standard code dan hal2 apa saja yang perlu diperhatikan apabila joining ini memungkinkan. Tanya - Dadang Gandana Sebelumnya minta maaf kalo case yang sama pernah diposting dimilist.   Barangkali bapak2 sekalian pernah ada pengalaman joining 5D Bend 45deg bend untuk dijadikan 5D Bend 90deg. Apakah ada restriction dari standard code dan hal2 apa saja yang perlu diperhatikan apabila joining ini memungkinkan.   Tanggapan 1 - Lukman Hakim Pak Dadang, Setau saya induction bend tidak boleh ada girth welds (refer to ISO 15590-1). Please CMIIW... Tanggapan 2 - MN. Rohman Pak Lukman, yang tidak boleh butt weld sebelum bending. Tanggapan 3 - Lukman Hakim Pak Rahman, Terima kasih atas koreksinya. Btw induction bend boleh di joining asalkan sebelum di bend itu refer kemana ya pak? Thanks Tanggapan 4 - MN. Rohman Pak Lukman,

Penggabungan Juru Las AWS dan ASME

Kalau mau menerapkan dua standard ( ASME IX & AWS D1.1  ) dalam satu Welder Qualification Test, satu test piece, WPS yg di gunakan harus dengan process yang sama spec nya, ( lihat essential variable masing-masing code/standard, harus sama atau masih dalam satu range ). Tanya - Doni Afrizal Dear all, Ada yang pernah membuat Uji Juru las dengan satu benda uji bisa dibuatkan sertifikat juru las sesuai ASME IX dan AWS D1.1 Saya pernah mendengar ada yg menerapkannya, tapi mungkin kah? karena WPS yang dipakai untuk menguji juru las kan pasti terpisah, satu berdasar ASME dan satunya lagi AWS. Tanggapan 1 - Doni Purwo H Dear Pak Doni A, Sepengetahuan saya dan as per discuss  with Authorized Inspector, bisa, asal Test Piece ( pipe / plate ) tersebut cukup untuk Lab Test / Mechanical test sesuai spec ASME IX & AWS D1.1,  ya, WPS yg di pakai pasti berbeda, namun kalau mw menerapkan dua standard ( ASME IX & AWS D1.1  ) dalam satu Welder Qualification Test, satu test piece, WPS y

Butt Joint Method

Saya sedang berurusan dengan line pipe 6" yg dalamnya di lining FBE. Bisa dishare metoda untuk butt joint yg bisa diaplikasikan untuk line ini? berhubung robotic field internal girth weld untuk pipa ini gak available di saudi dimana pipa ini akan dipasang. Tanya - Irwan Fauzy   Dear master dan suhu milis migas, Saya sedang berurusan dengan line pipe 6" yg dalamnya di lining FBE. Bisa dishare metoda untuk butt joint yg bisa diaplikasikan untuk line ini? berhubung robotic field internal girth weld untuk pipa ini gak available di saudi dimana pipa ini akan dipasang. Tanggapan 1 - Dirman Artib Bisa lebih detail maksud pertanyaannya pak ? Saya biasa main dgn pipa 6" API 5L-X42 (eq. ISO 3183-3, L290) yg di FBE di Al-Qahtani di Saudi. Ya biasa aja. Pipa diputus-putus pakai flange, karena saat proses FBE nggak bisa belok yg sulit-sulit, cuma dekat flange di champer untuk applikasi FBE. Urusan welding X-42 dari zaman dulu hanya pake fully celulosic E6010 atau H&C E7010 d

Grinded Seam Weld

Bahwasanya untuk pipa non-seamless (A672 ini adalah jenis EFW), pada saat diproduksi oleh pabrik menggunakan manufacturing tolerance-nya dari client spec (kalau ada dan applicable) dan/ atau mill standard tolerance dari pabrik (kalau tidak ada reference dari client spec). International standard (sependek yang saya tau setidaknya dari API 5L dan API 2B yg sudah dianggap sebagai pakem pipa), tidak secara jelas mempersyaratkan allowable thickness tolerance pada saat produksi pipa. Tanya 1 - Dirman Artib Hi there.......migas_indonesia, I just got a quality incident this morning where an our "silly" pipe fitter group did 2 spots flush grinding around 25 mm and 30 mm length onto the seam weld line of pipe spool were being fabricated. The pipe material is 24-inch, A672, Gr. 55, Cl22 , so it meant the pipe material was made of plate A516 Gr. 55. The nonconformig product NCR has been raised by my QC Inspector immediately following of verbal report to myself. ActualIy, I hav

Stainless Material

Stainless steel 304 dan 316  termasuk  jenis austenitic stainless steel yang tidak bersifat magnetis karena pengaruh kandungan unsur Nickel antara 8 -13 mass%. Mekanisme austenitic stainless steel tidak bersifat megnetik yaitu unsur Nickel yang berkisi FCC mempromote terbentuknya phasa austenit dengan cara merubah phasa feritic(BCC) menjadi phasa gama (FCC) austenit. Tanya - Agus.Rusmiaji@pauwels Dear Bp.Rudi Suhradi Rachmat, Pak Rudi, sama mau tanya apakah stainless steel 304 & 316 itu pasti mempunyai sifat  A MAGNETIS? Mohon pencerahannya. Tanggapan 1 - rudi-s-rachmat Dear Pak Agus Rusmiaji Stainless steel 304 dan 316  termasuk  jenis austenitic stainless steel yang tidak bersifat magnetis karena pengaruh kandungan unsur Nickel antara 8 -13 mass%. Mekanisme austenitic stainless steel tidak bersifat megnetik yaitu unsur Nickel yang berkisi FCC mempromote terbentuknya phasa austenit dengan cara merubah phasa feritic(BCC) menjadi phasa gama (FCC) austenit. alpha

Tanya Inert Gas

1. Apakah ada yang mengetahui penggunaan campuran gas untuk pengelasan MIG dengan komposisi 92% Gas Argon dan 8% Gas CO2 dalam satu botol? Apa keuntungan dari penggunaan campuran gas ini, Mengapa tidak menggunakan CO2 saja sebagai Inert Gas? Saya sudah menanyakan hal ini ke supplier, mereka mengatakan memang ada campuran Gas Argon dan CO2 yang biasa dipakai yaitu Arkar 5 dan Arkar 12 tetapi mereka tidak mengetahui persentase dari komposisi-nya.  2. Bagaimana mengenai MSDS-nya atau unsur safety dari penggunaan campuran gas ini? 3. Apakah ada yang tahu karakteristik dari MIG Wire ER70S-6?   Tanya - rio bm Dear Para Ahli Pengelasan.. 1. Apakah ada yang mengetahui penggunaan campuran gas untuk pengelasan MIG dengan komposisi 92% Gas Argon dan 8% Gas CO2 dalam satu botol? Apa keuntungan dari penggunaan campuran gas ini, Mengapa tidak menggunakan CO2 saja sebagai Inert Gas? Saya sudah menanyakan hal ini ke supplier, mereka mengatakan memang ada campuran Gas Argon dan CO2 yang biasa dipa

Weld repair-Analyze the failure before attempting the repair

When something breaks, you acknowledge the shock, scratch your head, take stock of the situation, and look for the fastest way to repair the item and put it back into operation. The pressure to repair quickly is understandable, but common sense suggests stopping for a moment and trying to understand what caused the break before attempting the repair. By Elia Levi, Contributing Writer   When something breaks, you acknowledge the shock, scratch your head, take stock of the situation, and look for the fastest way to repair the item and put it back into operation. The pressure to repair quickly is understandable, but common sense suggests stopping for a moment and trying to understand what caused the break before attempting the repair. Failure Analysis Almost anything can fracture. The science investigating the origins of fractures is called failure analysis, and it is used to establish responsibilities for fractures and to determine preventive measures for avoiding future occurrenc

MIG Welding

Saya memiliki sebuah masalah dalam welding. Customer saya menolak WPS saya, yang menggunakan proses GTAW pada root dan GMAW untuk sisanya. Pada proses GMAW, saya menggunakan shielding gas CO2, dan kawat las MG51T dari Kobe. Karena Customer saya akan memakai barang ini untuk chemical, maka dikhawatirkan akan ada pengaruh dari pemakaian gas CO2 untuk shielding gas. Pada welding handbook terbitan Kobe disebutkan bahwa shielding gas untuk kawat las tersebut di atas adalah CO2 atau gabungan dari 80%Ar dan 20%CO2. Nah, saya ingin mencoba shielding gas untuk kawat las di atas dengan full Argon, untuk digunakan pada proses GMAW. Pertanyaan saya adalah apakah akan ada masalah dengan penggunaan full gas Argon untuk pengelasan dengan GMAW dan menggunakan kawat las tersebut diatas? Mungkin ada yang sudah punya pengalaman yang serupa seperti ini. Tanya - eng3dcad@hitachi-cmi Rekan-rekan Milist Yth. Saya memiliki sebuah masalah dalam welding. Customer saya menolak WPS saya, yang menggunakan pro